peneliti juga mengidentifikasi faktor risiko kesehatan dan perbedaannya terletak pada karakteristik demografi subjek
b. Prevalence of Hypertension without Anti-hypertensive Medications and Its
Association with Social Demographic Characteristics Among 40 Yearsand Above Adult Population in Indonesia Setiati, Sutrina,2009. Pengambilan data random
sampling dengan mengukur tekanan darah pada 3080 subjek berusia 40 –94 tahun
yang dilakukan oleh dokter berpengalaman dengan mengikuti standard prosedur. Hasilnya prevalensi hipertensi tanpa pengobatan di Indonesia mencapai 37,32.
Perbedaan penelitian yang dilakukan setiati dan sutrisna dengan peneliti adalah peneliti bukan hanya ingin melihat hubugan umur terhadap hipertensi,
kesadaran dan terapinya melainkan juga ingin mengetahui pengaruh faktor risiko kesehatan terhadap hipertensi, kesadaran dan terapi. Metode penelitian yang
digunakan secara non-random sampling dengan teknik purposive sampling. c.
Hypertension and Associated Factor in Older Adults in South Africa Peltzer an Mafuya, 2013 yang meneliti hubungan orang dewasa dengan
hipertensi yang merupakan salah satu factor penyebab cardiovascular disease. Penelitian dilakukan pada tahun 2008 yang merupakan studi cross-sectional pada
populasi nasional sejumlah 3840 responden yang berumur 50 tahun atau lebih di afrika selatan. Hasilnya prevalensi hipertensi pada populasi sampel sebesar
77,3. Dengan rata-rata kesadaran, terapi dan control masing-masing 38,1, 32,7dan 17,1 . Pada penelitian peneliti juga mengidentifikasi factor risiko
kesehatan yang meliputi jenis kelamin, usia, pola makan, aktivitas fisik, Body Mass Index , merokok dan konsumsi alkohol.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis : Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai pengaruh
faktor risiko kesehatan terhadap penderita hipertensi.
b. Manfaat praktis : Data yang diperoleh selanjutnya dapat digunaan oleh peneliti lain sebagai
acuan untuk meneliti pola kontrol terapi hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo Sleman serta dapat digunakan oleh pemerintah setempat sebagai
dasar dalam melakukan penyuluhan mengenai hipertensi didaerah setempat
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengidentifikasi prevalensi, tingkat kesadaran dan terapi responden
hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
2. Tujuan Khusus a. Mengevaluasi prevalensi hipertensi, kesadaran dan terapi responden terhadap
hipertensi di Dukuh Krodan berdasarkan faktor risiko kesehatan.
b. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan yaitu BMI, merokok,pola makan dan aktivitas fisik dan konsumsi alkohol teradap prevalensi, kesadaran, dan
terapi hipertensi, di Dukuh Krodan.
7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi secara persisten pada lebih dari atau sama dengan 14090 mmHg. Seseorang dinyatakan hipertensi
jika tekanan darah pada diastolik melebihi 90mmHg, dan atau pada sistol 140mmHg. Sedangkan pada kisaran diastolik 80-90mmHg dan sistolik 120-
140mmHg termasuk kondisi prehipertensi David,2005; Nogroho, 2012.
2. Klasifikasi
Menurut panduan European Society of Hypertension ESH dan European Society of Cardiology ESC, Menentukan klasifikasi hipertensi yang
disajikan dalam tabel I berikut:
Tabel I. Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan ESH dan ESC Kategori
SistolikmmHg DiastolikmmHg
Optimal 120
Dan 80
Normal 120
–129 danatau
80-84
Normal kategori tinggi
130-139 danatau
85-89
Hipertensi Kelas 1
140-159 danatau
90-99
Hipertensi Kelas 2 160-179
danatau 100-109
Hipertensi Kelas 3 danatau
≥ 100
Hipertensi Isolasi
Sistolik
≥140 Dan
90 Mancia, Fagard
,
Narkiewicz
,
Redon
,
Zanchett
,
Bohm, et al, 2013
3. Etiologi
Penyebab terjadinya hipertensi adalah volume darah lebih besar dibandingkan ruangan yang tersedia di pembuluh darah dan volume darah