Seleksi dan Pencarian calon responden Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

6. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas dengan posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan sypgmomanometer digital. Pengukuran dilakukan 2 kali dan jika terdapat selisih lebih dari 10 mmHg dilakukan pengukuran ketiga dengan jeda waktu 2 menit.

7. Penjelasan Hasil Pemeriksaan

Peneliti akan langsung menjelaskan hasil pemeriksaan kepada responden. Penjelasan hasil pemeriksaan akan disertai dengan penggalian beberapa informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan diolah sebagai data analisis.

8. Pengolahan dan Pengelompokan Data

Data yang diperoleh di-entry dalam file Microsoft Excel yang kemudian dilanjutkan proses coding yang merupakan tahapan klarifikasi data menurut masing-masing kategori. Dalam penelitian ini data dikategorikan sesuai dengan definisi operasional. Proses coding dilakukan dengan tujuan agar data yang telah terkumpul berubah menjadi angka. Coding dilakukan dengan rumus yang terdapat dalam Microsoft Excel untuk menghindari adanya kesalahan pengkodean dari peneliti.

I. Analisis Data Penelitian

Analisis data dilakukan secara bertahap mencakup analisis univariat untuk menghitung distribusi frekuensi pada umur dan jenis kelamin dan variabel bebas yang meliputi BMI, merokok, pola makan dan aktivitas fisik serta variabel tergantung yaitu tekanan darah. Profil tekanan darah responden yaitu mencakup tekanan darah sistolik dan diastolik terhadap jenis kelamin, dan faktor risiko kesehatan dilakukan dengan uji t- tes sedangkan pada variabel umur menggunakan uji Anova one way . Gambar IV. Bagan Perumusan Hipotesis Faktor Risiko Kesehatan Ho : P1= P2 H1 : P1 ≠P2 P1 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden merokok; tidak mengatur pola makan; BMI25 kgm 2. P2 = proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi responden yang tidak merokok; mengatur pola makan; BMI25 kgm 2. Analisis bivariat menilai hubungan antara variabel indipenden dan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi-Square. Uji chi square umumnya digunakan dalam investigasi dan mengevaluasi probabilitas perbedaan antara dua populasi data yang sedang diobservasi. Uji Chi-Square dapat digunakan jika subjek penelitian berjumlah 30 orang atau lebih Arias, 2010 Faktor Risiko Kesehatan Prevalensi H1 Kesadaran H2 Terapi H3

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 1 81

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93