berdasarkan hasil penafsiran yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi.
Ketiga proses tersebut membantu partisipan untuk membuat persepsi dengan baik. Sobur 2011: 460-462 mengemukakan ada empat faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu: 1.
Faktor Fungsional, dihasilkan dari kebutuhan, suasana hati, pelayanan, pengalaman masa lalu dari seorang individu.
2. Faktor Struktural, yaitu faktor yang timbul atau dihasilkan dari bentuk
stimulasi dan efek netral yang ditimbulkan dari sistem saraf individu. 3.
Faktor Situasional, faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, dan petunjuk
paralinguistik adalah beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi. 4.
Faktor personal, terdiri atas pengalaman, motivasi, kepribadian. Beberapa faktor tersebut akan mempengaruhi seseorang untuk membuat
sebuah persepsi dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut.
2.1.3 Kemandirian Belajar
Kemandirian dalam belajar merupakan aktivitas belajar yang lebih didorong oleh kemauan diri sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri
dari pembelajaran Tirtarahardja Sulo, 2008: 50. Kemandirian merupakan suatu hal atau keadaan dimana sesorang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung
pada orang lain KBBI, 2008: 231. Sedangkan, Darmayanti, Islam, Asandhimitra 2004: 36 menyatakan kemandirian belajar sebagai bentuk belajar
yang memiliki tanggung jawab utama untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi usahanya. Melihat beberapa pendapat mengenai kemandirian belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar merupakan
kemauan seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan penuh tanggung jawab, yakin atas kemampuannya dalam menuntaskan segala aktivitas belajarnya
tanpa adanya bantuan dari orang lain. Kemandirian belajar dapat dilihat melalui pengamatan secara langsung.
Sardiman Achmad, 2008: 45 menyebutkan ciri-ciri kemandirian belajar yaitu: 1 Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku dan bertindak
atas kehendaknya sendiri; 2 Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan; 3 Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet dan tekun untuk
mewujudkan harapan; 4 Mampu untuk berfikir dan bertindak secara kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru; 5 Memiliki kecenderungan untuk
mencapai kemajuan, yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar; 6 Mampu menemukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan
bimbingan dan tanpa pengarahan orang lain. Penelitian Kana Endang 2012: 10 beserta Desmita 2009: 185
menyebutkan indikator yang mempengaruhi kemandirian belajar diantaranya 1 ketidaktergantungan pada orang lain; 2 percaya diri; 3 berperilaku disiplin; 4
bertanggung jawab; 5 inisiatif; 6 mampu menahan diri atau mengontrol diri. Penelitian ini menggunakan enam indikator kemandirian belajar yang
dikemukakan oleh Kana Endang beserta Desmita untuk mengetahui persepsi guru terhadap kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih. Enam
indikator kemandirian belajar tersebut dipilih karena dirasa cukup untuk melihat kemandirian belajar anak hiperaktif kelas IV di SD Kasih.
2.1.4 Hiperaktif