Autokorelasi Multikolinieritas Pengaruh IPK Mahasiswa X

berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, D, dan Y tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson DW test, tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.

2. Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2005 : 57-59 Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.8, sebagai berikut Tabel 4.8. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan IPK Mahasiswa X 1 1,02 Bebas Multikolinieritas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X 2 1,53 Bebas Multikolinieritas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa D 1,55 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, dan D mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank spearman Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005: 77 yaitu sebagai berikut : 1. Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H ditolak berarti terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut Tabel 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Probabilitas Sig 2 - tailed Keterangan IPK Mahasiswa X 1 0,939 Bebas Heteroskedastisitas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X 2 0,625 Bebas Heteroskedastisitas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa D 0,886 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, dan D, mempunyai nilai signifikan hitung sig lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.2.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden dan data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut Tabel 4.10. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Constant -20,643 10,434 IPK Mahasiswa X 1 12,733 3,120 Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X 2 0,000019 0,000004 1 Pendidikan Orang Tua Mahasiswa D 16,793 4,425 Sumber : Lampiran. 7 Berdasarkan pada 4.10. di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : Y = -20,643 + 12,733 X 1 + 0,000019 X 2 + 16,793 D Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut : Konstanta β Nilai konstanta β sebesar -20,643 menunjukkan bahwa, apabila variabel IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa, konstan maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi yaitu sebesar -20,643 satuan Koefisien β 1 Untuk Variabel IPK Mahasiswa X 1 Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar 12,733, nilai β 1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y dengan IPK mahasiswa X 1 yang artinya jika IPK mahasiswa X 1 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y akan naik sebesar 12,733 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 2 Untuk Variabel Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X 2 Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0,000019, nilai β 2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y dengan penghasilan orang tua mahasiswa X 2 yang artinya jika penghasilan orang tua mahasiswa X 2 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y akan naik sebesar 0,000019 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 3 Untuk Variabel Pendidikan Orang Tua Mahasiswa D Besarnya nilai koefisien regresi β 3 sebesar 16,793, nilai β 3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y dengan pendidikan orang tua mahasiswa D yang artinya jika pendidikan orang tua mahasiswa D naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Y akan naik sebesar 16,793 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

4.2.4. Uji Hipotesis

4.2.4.1. Uji Kesesuaian Model

Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut Tabel 4.11. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 6.778,692 3 2.259,564 15,642 0,000 Residual 8.522,578 59 144,450 1 Total 15.301,270 62 Sumber ; Lampiran. 7 Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 15,642 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi. Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut: Tabel. 4.12 : Koefisien Determinasi R square R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0,666 0,443 0,415 12,019 - Sumber ; Lampiran. 7 Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square R 2 sebesar 0,443, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi sebesar 44,3 dipengaruhi oleh variabel IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa, sedangkan sisanya 55,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.2.4.2. Uji Parsial

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial Variabel t hit Sig Correlation Partial r r 2 Ket IPK Mahasiswa X 1 4,081 0,000 0,469 0,2201 Berpengaruh Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X 2 5,185 0,000 0,559 0,3130 Berpengaruh Pendidikan Orang Tua Mahasiswa D 3,795 0,000 0,443 0,1962 Berpengaruh Sumber ; Lampiran. 7 Berdasarkan dari tabel 4.13 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh IPK Mahasiswa X

1 Secara Parsial terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi Y Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 4,081, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti IPK Mahasiswa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel IPK Mahasiswa terhadap variabel persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat dilihat pada Correlation Partial r 2 = 0,469 2 = 0,2201, yang berarti bahwa IPK Mahasiswa mampu mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi sebesar 0,2201 atau sebesar 22,01

2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua mahasiswa X

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 98

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 103

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur).

3 12 81

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 75 92

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 0 79

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

6 19 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur )

0 0 16

KATA PENGANTAR - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur)

0 0 24