FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

(1)

SKRIPSI

Oleh :

MOC. ALI TAUFAN 0613010205/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI

(Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

yang diajukan :

MOC. ALI TAUFAN 0613010205/FE/EA

disetujui untuk ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi Tanggal : ……….

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030.194.437


(3)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.), dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu. Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.

5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Uneversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(4)

sebanyak - sebanyaknya, karena beliaulah yang selama ini telah memberi dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Agustus 2010

Penulis


(5)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

ABSTRAKSI... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah... 7

1.3. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Akuntansi Perilaku... 13

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Perilaku... 13

2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Perilaku ... 14

2.2.1.3. Hubungan Dengan Akuntansi Perilaku... 15

2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen... 16

2.2.3. Profesi dan Profesional ... 17

2.2.4. Teori Persepsi... 19


(6)

tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 22

2.2.5.2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 22

2.2.5.3. Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 23

2.3. Kerangka Pikir ... 23

2.4. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Teknik Pengukuran Variabel ... 25

3.1.1. Definisi Operasional ... 25

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel ... 26

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 28

3.2.1. Populasi... 28

3.2.2. Sampel... 28

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.3.1. Jenis dan Sumber Data... 30

3.3.2. Pengumpulan Data ... 30

3.4. Uji Kualitas Data ... 30

3.4.1. Uji Validitas Data ... 30

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 31

3.4.3. Uji Normalitas... 31


(7)

3.6.2. Uji Hipotesis ... 34

3.6.2.1. Uji Kesesuaian Model... 34

3.6.2.2. Uji Parsial... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian... 37

4.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 41

4.2.1. Uji Analisis Data... 41

4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas ... 41

4.2.1.1.1. Uji Validitas... 41

4.2.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 42

4.2.1.1.3. Uji Normalitas ... 43

4.2.2. Uji Asumsi Klasik... 44

4.2.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda... 46

4.2.4. Uji Hipotesis ... 49

4.2.4.1. Uji Kesesuaian Model... 49

4.2.4.2. Uji Parsial ... 50

4.3. Pembahasan ... 53

4.3.1. Implikasi ... 53

4.3.2.Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 56

4.3.3.Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat... 57

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 57


(8)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Halaman

Tabel. 1.1 Hasil Survei Pendahuluan “IPK Mahasiswa (X1)” ... 4

Tabel. 1.2 Hasil Survei Pendahuluan “Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)” 5 Tabel. 1.3 Hasil Survei Pendahuluan “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)” 5 Tabel. 1.4 Hasil Survei Pendahuluan “Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)” ... 6

Tabel. 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “IPK Mahasiswa (X1)” ... 37

Tabel. 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)” ... 38

Tabel. 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)”... 39

Tabel. 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai “Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)” ... 40

Tabel. 4.5 Hasil Uji Validitas... 41

Tabel. 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 42

Tabel. 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 43

Tabel. 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas… ... 45

Tabel. 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas… ... 46

Tabel. 4.10 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda … ... 47

Tabel. 4.11 Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model …... 49

Tabel. 4.12 Koefisien Determinasi (R Square / R2) …... 49

Tabel. 4.13 Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial … ... 50


(10)

Halaman

Gambar. 2.1. Diagram Kerangka Pikir... 24


(11)

ix

Oleh :

MOC. ALI TAUFAN Abstrak

Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang berkualitas, tidak terlepas dari konsep kualitas pengajaran yang memadai, untuk itu perlu profesionalisme dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan, dosen memiliki profesionalisme tinggi akan berusaha meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada mahasiswa. Berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20 Mahasiswa Jurusan Akuntansi menunjukkan adanya kesenjangan diantaranya misalnya dalam hal pemberian materi, bimbingan dan perhatian terhadap mahasiswa dinilai mahasiswa kurang intens, karena sebagian besar dosen hanya menunjukkan kemampuannya dalam memberikan materi, namun dosen kurang berperan dalam membimbing mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal absnsi, Dosen pernah mengabsensi mahasiswa, tanpa menghitung jumlah mahasiswanya yang hadir sehingga dosen tidak tahu mahasiswa tersebut hadir atau tidak. Sedangkan tentang kehadiran dosen dalam memberikan perkuliahan dianggap sudah cukup yaitu sekitar 70%. Dari fenomena tersebut mahasiswa beranggapan bahwa sedikit sekali dosen yang dapat dijadikan sebagai dosen yang teladan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 63 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007). Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teruji kebenarannya

Keyword : IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa, Pendidikan orang tua mahasiswa, dan Persepsi mahasiswa tentang


(12)

1.1 Latar Belakang

Tuntutan era globalisasi yang sangat kompleks dimana dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian yang mampu bersaing dan siap untuk menghadapi pasar bebas nantinya. Sehingga untuk memperoleh sumber daya yang berkualitas maka dibutuhkan sistem pendidikan dan tenaga pengajar yang mampu berkinerja tinggi, hal itu merupakan tugas yang berat bagi tenaga pengajar, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

Tenaga pengajar atau dosen merupakan suatu alat yang berperan dalam melahirkan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga tuntunan untuk dapat berkinerja tinggi sudah merupakan tuntunan yang harus diberikan dan tidak dihindari lagi.

Dengan disahkannya PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidik dan UU tentang guru dan dosen, tuntutan profesionalisme bagi sosok pendidik pada setiap jenjang pendidikan semakin ketat. Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta harus mengamalkan peraturan dan undang-undang ini antara lain dengan mengangkat dosen minimal pendidikan S-2 dengan kepakaran yang relevan. Dosen professional yang tersertifikasi itu minimal berijazah S-1 dan telah menempuh 6 semester bidang pendidikan.

Profesi dan pendidikan akuntansi menghadapi perjalanan yang memerlukan perhatian yang serius karena adanya perubahan lingkungan


(13)

bisnis dan perkembangan profesi akuntan sendiri, yang mengakibatkan perlunya pembaharuan dalam praktek dan sistem pendidikan akuntansi, di sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang berkualitas, tidak terlepas dari konsep kualitas pengajaran yang memadai untuk menghasilkan output yang diharapkan, untuk itu perlu profesionalisme dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan, dosen memiliki profesionalisme tinggi akan berusaha meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada mahasiswa. Salah satu bentuk layanan itu dapat diukur dari kualitas pengajaran dosen terhadap mahasiswa pada saat dosen memberikan pelajaran. Kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa dan karyawan, serta dengan adanya sarana dan prasarana yang baik akan menunjang terciptanya kondisi yang nyaman dan baik yang nantinya juga akan menghasilkan output

yang berkualitas.

Sistem pendidikan yang tertata adalah tantangan yang harus dihadapi, karena kondisi yang berbeda seperti sosial ekonomi, budaya yang nantinya mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan. Sementara disisi lain kurang memperhatikannya kemampuan ataupun skill meskipun itu merupakan suatu hal yang sangat penting yang ada dalam suatu pendidikan.

Menurut Safford dan Kershaw (1998) dalam Machfoedz (1999: 5), bahwa institusi pendidikan tinggi harus melakukan transformasi secara struktural maupun sistemik dengan melakukan pelatihan dan cara-cara lain untuk meningkatkan profesionalisme, baik terhadap staf akademik maupun non akademik. Di Indonesia sendiri proses profesionalisme yang dilakukan


(14)

terhadap akuntan dan pendidikan akuntansi baru dimulai akhir abad ini (Foo, 1988). Ujian sertifikasi yang terstruktur dengan baik baru dimulai akhir tahun 1998 dan pendidikan profesi di perguruan tinggi baru akan dimulai tahun 2000. (Machfoedz, 1999: 7)

Untuk dapat disebut dosen yang professional menurut Novin dan Tucker (dalam Machfoedz, 1999: 4) harus memenuhi tiga hal yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakteristik (ethies). Seorang dosen akuntansi sangat memerlukan profesionalisme yang cukup karena profesionalisme merupakan penguasaan ilmu dan teknologi yang sangat mendalam tentang sesuatu bidang pekerjaan sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

Masalah lain yang lebih menarik pada abad XXI ini adalah perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi juga menghadapi persaingan dan tantangan diantara perguruan tinggi yakni semakin banyaknya perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta yang menawarakan jurusan akuntansi dengan biaya yang semakin mahal tanpa diimbangi dengan pengikatan kualitas yang mencukupi. (Sofina, 2008)

Mahasiswa dituntut untuk peka dan memiliki persepsi yang kritis terhadap keadaan yang berkembang pada proses belajar mengajar diperguruan tinggi. Dengan adanya persepsi yang kritis tersebut diharapkan para dosen khusunya jurusan akuntansi dapat meningkatkan kualitas profesionalnya yang nantinya dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar sehingga mahasiswa dapat memiliki kemampuan dan keahlian yang professional. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap


(15)

profesionalisme dosen akuntansi terdiri dari tingkat IPK mahasiswa. Tingkat pendidikan orang tua mahasiswa dan tingkat penghasilan orang tua mahasiswa. (Machfoedz, 1999: 14).

Menurut penelitian yang dilakukan Sofina (2008), bahwa faktor IPK mahasiswa berpengaruh secara signifikan, sedangkan faktor pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua mahasiswa tidak mempengaruhi persepsi mahasiswa secara signifikan tentang profesionalisme dosen akuntansi.

Dari hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20 mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timar, mengenai tingkat IPK mahasiswa, tingkat penghasilan orang tua mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa dan persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat disajikan pada tabel 1.1 – 1.4, sebagai berikut :

Tabel 1.1. Hasil Survei Pendahuluan IPK Mahasiswa (X1)

Pendidikan Terakhir Orang Tua Mahasiswa Resp

1,5 – 2,00 2,01 - 2,50 2,51 - 3,00 3,01 - 3,50 3,51 - 4,00

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1

20 1

Total 1 0 7 12 0


(16)

Tabel 1.2. Hasil Survei Pendahuluan

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

(Dalam Ribuan Rupiah)

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa Resp

100 - 500 500 - 1.000 1.000 - 2.000 2.000 - 5.000

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1

20 1

Total 0 3 4 13

Sumber : Peneliti

Tabel 1.3. Hasil Survei Pendahuluan

Pendidikan Terakhir Orang Tua Mahasiswa (D) Pendidikan Terakhir Orang Tua Mahasiswa Resp

SMP SMA D3 S1 S2

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1

20 1

Total 3 11 0 5 1


(17)

Tabel 1.4. Hasil Survei Pendahuluan

Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

Item Pertanyaan Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total Mean

1 6 7 6 5 5 5 6 7 7 6 6 72 6

2 6 7 6 7 6 7 4 6 5 5 7 73 6,08

3 4 5 4 5 4 4 6 4 4 4 4 52 4,33

4 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 46 3,83

5 3 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 47 3,92

6 4 3 4 4 3 2 5 6 5 5 5 51 4,25

7 5 5 6 5 4 4 5 6 5 5 5 60 5

8 4 5 4 4 5 5 6 5 6 4 4 57 4,75

9 6 5 5 6 6 5 6 6 6 6 6 69 5,75

10 5 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6 68 5,67

11 5 5 6 5 5 5 6 6 5 6 6 66 5,5

12 2 5 5 6 2 5 6 6 6 5 5 58 4,83

13 5 5 5 4 4 4 5 6 6 5 6 61 5,08

14 5 5 4 5 5 4 6 6 6 5 6 63 5,25

15 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 46 3,83

16 5 5 6 6 4 5 7 6 4 5 5 64 5,33

17 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 50 4,17

18 6 4 4 6 4 4 6 6 6 5 7 64 5,33

19 5 5 4 6 6 6 7 5 6 6 6 67 5,58

20 4 3 6 5 4 6 6 6 5 4 5 59 4,92

Total 90 95 97 98 86 90 111 111 106 97 107 Mean 4,5 4,75 4,85 4,9 4,3 4,5 5,55 5,55 5,3 4,85 5,35 Sumber : Peneliti

Berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 20 Mahasiswa Jurusan Akuntansi mengenai Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi menunjukkan adanya kesenjangan diantaranya misalnya dalam hal pemberian materi, bimbingan dan perhatian terhadap mahasiswa dinilai mahasiswa kurang intens, karena sebagian besar dosen hanya menunjukkan kemampuannya dalam memberikan materi, namun dosen kurang berperan dalam membimbing mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal absnsi, Dosen pernah mengabsensi mahasiswa, tanpa menghitung jumlah mahasiswanya yang hadir sehingga dosen tidak tahu mahasiswa tersebut hadir atau tidak. Sedangkan tentang kehadiran dosen dalam memberikan perkuliahan dianggap sudah cukup yaitu sekitar 70%. Dari fenomena tersebut mahasiswa beranggapan bahwa sedikit sekali dosen yang dapat dijadikan sebagai dosen yang teladan.


(18)

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa S1 Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang tersebut diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain

1. Bagi Obyek

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi Universitas Negeri atau Swasta dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan profesionalisme dosen.


(19)

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh di Universitas.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang akan datang mengenai faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keprofesionalisme Dosen Akuntansi.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap profesionalisme dosen akuntansi, telah dilakukan oleh

1. Mas’ud Machfoedz (1999)

a. Judul

“Studi Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi”.

b. Permasalahannya

Mengenai tingkat profesionalisme dosen di Jawa dan diluar Jawa. c. Variabel yang digunakan

Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen (X) yaitu IPK mahasiswa (X1), tingkat pendidikan orang tua (X2),

dan tingkat penghasilan orang tua (X3), dan satu variabel

independent (Y) yaitu tingkat profesionalisme dosen akuntansi. d. Alat Uji

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

e. Kesimpulan

Tingkat profesionalisme dosen akuntansi perguruan tinggi di Jawa secara signifikan lebih tinggi daripada dosen akuntansi di luar Jawa.


(21)

f. Perbedaan dengan penelitian sekarang

Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mas’ud Machfoedz obyek yang diteliti terdiri dari 12 perguruan tinggi di Jawa dan 12 perguruan tinggi di luar Jawa.

2. Widyastuti, dkk (2003)

a. Judul

”Pengujian Empiris Profil Kebutuhan Profesional (Professional Needs) Dosen Akuntansi Di Jawa, Semarang”

b. Permasalahannya

Apakah ada perbedaan profil kebutuhan profesional atas profesionalisme dosen akuntansi berdasarkan tipe dosen (praktek/ non praktek, hirarki (pimpinan/ ketua dengan non ketua), gender (pria/ wanita).

c. Variabel yang digunakan

Pada penelitian ini menggunakan empat variabel independen (X) yaitu dosen praktek professional / tidak (X1), hirarki (X2), jenis

kelamin (X3), dan karakteristik biografis personal (X4), dan satu

variabel dependen (Y) yaitu profil kebutuhan atau motivasi d. Alat Uji

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda.


(22)

e. Kesimpulan

1) Hasil analisis menunjukan bahwa profil kebutuhan profesional dalam diri dosen akuntansi ternyata dapat timbul dari dalam diri dosen, dan sebagian dipicu oleh tuntutan atau tanggung jawab profesionalismenya atas peran yang dilakukan dalam organisasi. 2) Kebutuhan prestasi pada dosen akuntansi tidak dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya, melainkan timbul karena tanggung jawab profesionalnya, sedangkan kebutuhan kekuasaan dan affiliasi dapat timbul karena adanya pengaruh dari lingkungan kerjanya, seperti hirarki dan praktek sebagai akuntan, karena tuntutan peran dalam organisasi seperti halnya pimpinan, maka kebutuhan kekuasaan ternyata berbeda secara signifikan sebagai dosen biasa.

f. Perbedaan dengan penelitian sekarang

Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“Jawa Timur, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti obyek yang diteliti adalah dosen akuntansi Di Jawa, Semarang

3. Sofina (2008)

a. Judul

“Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi di Surabaya”.


(23)

b. Permasalahannya

1) Mengenai tingkat IPK mahasiswa, tingkat pendidikan orang tua mahasiswa dan penghasilan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap profesionalisme dosen akuntansi Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

2) Mengenai perbedaan persepsi antara mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya dengan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

c. Variabel yang digunakan

Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen (X) yaitu IPK mahasiswa (X1), tingkat pendidikan orang tua (X2),

dan tingkat penghasilan orang tua (X3), dan satu variabel

independent (Y) yaitu tingkat profesionalisme dosen akuntansi. d. Alat Uji

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

e. Kesimpulan

1) IPK mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profesionalisme dosen akuntansi.

2) Tingkat pendidikan orang tua mahasiswa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profesionalisme dosen akuntansi.

3) Tingkat penghasilan orang tua mahasiswa tidak berpengaruh secara signifikan.terhadap tingkat profesionalisme dosen akuntansi.


(24)

f. Perbedaan dengan penelitian sekarang

Penelitian sekarang obyek yang diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sofina obyek yang diteliti adalah perguruan tinggi negeri Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) dan perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Penbangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi Perilaku

Perilaku akuntansi ini adalah merupakan pendahulu dari akuntansi dan ilmu sosial. Perilaku ini adalah memberikan perhatian tentang bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan-keputusan usaha, serta bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi keputusan dan perilaku manusia.

Akuntansi perilaku adalah suatu cabang ketiga utama dari akuntansi, yang mana perilaku ini memberikan perhatian yang lebih antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, termasuk didalamnya akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan menitik beratkan pada pelaporan untuk pemakai informasi dari luar organisasi. Sedangkan akuntansi manajemen atau akuntansi manajerial lebih memperhatikan tentang pelaporan untuk pemakai informasi dari dalam organisasi (Siegel dan Marconi, 1989: 1).


(25)

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Perilaku

Menurut Siegel dan Marconi (1989: 3), pengertian akuntansi perilaku adalah “Behavioral accounting goes beyond the traditional accounting role of collecting, measuring, recording, and reporting financial information. It is that dimension of accounting concerned with human behavior and it’s relationship with the design, construction, and use of efficient accounting information system”. Bahwa akuntansi keperilakuan berkembang dari peran akuntansi secara umum yaitu mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan, sedangkan akuntansi perilaku mempunyai cakupan yang lebih luas sebab didalamnya juga mempelajari perilaku manusia dengan rancangan, bentuk, dan kegunaan dari sistem informasi akuntansi yang efisien

2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Perilaku

Akuntansi perilaku memfokuskan pada hubungan antara manusia dan sistem akuntansi. Akuntansi perilaku juga menyadari bahwa mereka dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi karyawan, moral, dan produktivitas. Akuntan perilaku percaya bahwa tujuan utama dari laporan akuntansi adalah untuk mempengaruhi perilaku agar dapat memotivasi tindakan yang diharapkan.

Tujuan akuntansi perilaku (Siegel dan Marconi, 1989: 6) adalah usaha untuk melakukan pengukuran dan pengevaluasian segala tindakan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan pengambilan


(26)

keputusan, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Akuntansi perilaku akan memberi manajemen tidak hanya dengan informasi tentang bagaimana orang berperilaku, tapi juga dengan alasan mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan dan merekomendasikan untuk mengubah perilaku yang disfungsional.

Lingkup akuntansi perilaku menurut Siegel dan Marconi (1989:4) dapat dibagi menjadi 3 lingkup, yaitu :

1. Pengaruh perilaku manusia didalam desain, konstruksi, dan penggunan dari sistem akuntansi. Lingkup perilaku akuntansi ini yaitu memberikan perhatian bagaimana sikap dan filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat dasar dari pengendalian akuntansi dan berjalannya organisasi

2. Pengaruh sistem akuntansi didalam perilaku manusia. Lingkup akuntansi perilaku ini yaitu memberikan perhatian pada bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan kerjasama.

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Lingkup akuntansi perilaku ketiga ini yaitu memberikan perhatian pada bagaiman sistem akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku.

2.2.1.3. Hubungan Dengan Akuntansi Perilaku

Persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi merupakan proses untuk mempelajari perilaku manusia dengan


(27)

rancangan, bentuk dan kegunaan dari sistem informasi akuntansi yang efisien. Dimana akuntansi perilaku lebih memfokuskan pada hubungan antar manusia dan sistem akuntansi. (Siegel dan Marconi, 1989: 3)

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para dosen perguruan tinggi diperlukan cara kerja dosen atau efektivitas dosen secara kualitatif berkaitan dengan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar yang efektif. Karena komponen mahasiswa dan dosen tidak dapat dipisahkan. Dimana keberhasilan dosen dalam menyampaikan materi pelajaran sangat dipengaruhi oleh perhatian mahasiswa. Demikian pula keberhasilan mahasiswa dalam belajar juga harus didukung oleh figur guru yang memiliki kompetensi tertentu.(Sofina, 2008).

2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen

Menurut Mas’ud Machfoedz (1999), persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :

1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa 2. Pendidikan orang tua mahasiswa

3. Penghasilan orang tua mahasiswa

Faktor lingkungan dan keuangan sangat mempengaruhi mahasiswa, karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana mahasiswa berinteraksi lingkungan keluarga yang ikut mempengaruhi adalah pendidikan dalam keluarga, suasana, keadaan atau struktur keluarga juga keadaan orang tua. Sedangkan keuangan adalah mengenai keadaan ekonomi mahasiswa tersebut.


(28)

Di dalam lingkungan keluarga dan perkembangan mahasiswa, orang tua ikut mempengaruhi perkembangan dalam pendidikan keluarga yang sangat bervariasi antara lain bebas, keras atau demokrasi, keuangan dan keluarga merupakan penunjang studi mahasiswa yang dipengaruhi faktor sosial ekonomi.

Mahasiswa yang pandai dan dari keluarga terdidik atau dari keluarga dengan tingkat ekonomi tertentu mempunyai keinginan terhadap pengajar yang professional. Jadi bisa dikatakan mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi akan lebih memperdulikan bagaimana dosennya mengajar. Demikian juga tentang pendidikan dan penghasilan orang tua, makin baik pendidikan orang tua maka diharapkan makin baik persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosennya dan keluarga dari ekonomi yang lebih bisa diharapkan memberikan persepsi lebih baik terhadap dosennya (Machfoedz, 1999: 24)

Studi tentang tingkat profesionalisme pada bidang pendidikan belum banyak dilakukan untuk akademik. Namun demikian disadari sepenuhnya bahwa profesionalisme merupakan suatu keharusan untuk mampu survive di abad 21 yang akan datang. Persaingan yang sangat tajam disegala bidang, salah satu persiapan tersebut adalah peningkatan profesionalisme para dosen perguruan tinggi.

2.2.3. Profesi dan Profesional

Profesi ialah sekumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas- aktivitas serupa yang menjadi prasarat-prasarat tertentu.


(29)

Menurut Hadibroto (1997) dalam Laura (2008: 17) dalam disertasinya yang berjudul “Studi perbandingan antara akuntansi Amerika dan Belanda dan pengaruhnya terhadap profesi di Indonesia”. Menulis prasarat-prasarat profesi sebagai sebagai berikut :

1. Bahwa ini harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.

2. Bahwa diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan itu.

3. Bahwa harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau memasukinya dan harus ada pengakuan formil mengenai statusnya. 4. Bahwa harus ada suatu norma perilaku yang mengatur hubungan

antara professional dengan langganan, teman sejawat dan ada publik maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup dalam suatu pekerjaan.

5. Bahwa harus ada suatu organisasi yang mengabdikan diri untuk memajukan kewajiban-kewajibannya terhadap masyarakat disamping untuk kepentingan-kepentingan kelompok ini.

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya artinya pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keahlian diperoleh melalui profesionalisme yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun setelah menjalankan suatu profesi.

Yang sebenarnya tidak ada dalam kenyataan tetapi menyediakan suatu model status pekerjaan yang bisa diperoleh bila pekerjaan itu telah


(30)

mencapai profesionalisme dengan penuh. Dengan kata lain istilah profesi menunjuk kepada suatu model yang abstrak dari sekelompok pekerjaan yang telah mencapai profesionalisme dengan penuh, sedang istilah profesionalisme menunjuk kepada proses dimana suatu pekerjaan sedang mengubah sifat-sifatnya yang esensial mendekati model profesi sesungguhnya. (Sofina, 2008)

Sedangkan dalam kamus besar ilmu pengetahuan (Dagun, 2006:893) profesi memiliki arti bidang pekerjaan atau jabatan yang memerlukan pendidikan khusus untuk mendapatkannya.

Walaupun begitu, ada terdapat kesepakatan mengenai jumlah sifat yang saling berkaitan yang memadai profesi ideal. Citra tentang profesi ideal ini terdiri dari sejumlah ide tentang jenis dan sifat pekerjaan yang dijalankan oleh profesi sungguh. Fungsi pengetahuan spesialisasi dalam pelaksanaan pelayanan profesional menyangkut hubungan antara para anggota kelompok profesi dengan klien dan masyarakat, sifat kewenangan yang dimiliki oleh kelompok profesi dan cara pengambilan (rekruitmen) calon serta jenis pendidikan yang diperlukan bagi pekerjaannya. Jadi profesionalisasi ialah suatu perubahan dalam status suatu pekerjaan dari yang non profesi atau semi profesi ke arah profesi sesungguhnya. (Sofina, 2008)

2.2.4. Teori Persepsi

Teori ini menganggap orang mengembangkan sikap berdasarkan mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri.


(31)

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering mengadakan persepsi terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasa oleh panca indera yang dimiliki. Persepsi ini bukan hanya pada benda, tetapi dapat pula berupa peristiwa atau kejadian dilingkungan atau nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. (Sofina, 2008)

Persepsi merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku seseorang. Persepsi adalah bagaimana individu melihat dan menafsirkan kejadian obyek. Individu akan bertindak berdasar persepsi mereka tanpa memperhatikan apakah persepsi tersebut menggambarkan realitas yang sebenarnya. Proses persepsi dimulai dari panca indera yaitu proses diterimanya stimulus melalui alat reseptornya, kemudian diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, akan terjadinya proses psikologisnya sehingga individu menyadari apa yang dialaminya dan dikatakan ia mengalami persepsi. (Yeni, 2001: 492-493).

Jadi persepsi adalah suatu proses pemberian arti kepada stimulus untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya dengan jalan menyeleksi dan mengorganisir masukan-masukan serta menginterprestasikannya, karena setiap orang memberi arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda akan melihat hal yang sama secara berbeda pula. (Yeni, 2001: 493)

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 863) mendefinisikan “Persepsi sebagai tanggapan (penerima) langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal mengenai inderanya”.


(32)

Menurut Robbins (2002: 46) persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasi dan menginterprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka.

Sedangkan menurut Toha (1992 : 141) menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penerimaan.

Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan hasil melalui panca inderanya. Dalam arti yang sempit persepsi adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. (Leavitt, 1992: 27)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan (tanggapan) dalam diri seseorang terhadap suatu obyek yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh panca indera yang dimilikinya, kemudian disimpulkan sehingga akan menimbulkan penelitian terhadap obyek yang bersangkutan (dalam konteks lingkungannya). Dalam penelitian ini persepsi seorang mahasiswa diukur oleh IPK mahasiswa, pendapatan orang tua, dan pendidikan orang tua yang akan mempengaruhi profesionalisme dosen dalam perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta (Machfoedz, 1999).

Dengan adanya teori persepsi ini mahasiswa dapat meningkatakan prestasinya berdasarkan kemampuan pribadinya dan saingan antara


(33)

mahasiswa yang dapat diukur dengan tingkat IPK sehingga dengan adanya persaingan antara mahasiswa akan lebih rajin dan lebih giat mengikuti perkuliahan sehingga dapat meningkatkan IPKnya. Sedangkan pendapatan dan pendidikan orang tua juga mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk berprestasi lebih baik lagi dan sikap dari orang tua dapat membantu mengembangkan sikap dari anaknya berdasarkan bagaimana dia mengamati anaknya dan mengajarkan pada anaknya agar berperilaku lebih baik (Machfoedz, 1999).

2.2.5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

2.2.5.1. Pengaruh IPK terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Analisis yang bisa dikemukakan adalah bahwa mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi akan lebih concern bagaimana dosennya mengajar. Secara intuitif bisa dikemukakan bahwa para mahasiswa yang mempunyai nilai yang bagus atau pandai lebih demanding terhadap perilaku dosennya. Para mahasiswa kelompok ini mempunyai suatu harapan bahwa dosen yang professional akan memberikan lebih banyak kontribusi pada mahasiswa. (Machfoedz, 1999: 24)

2.2.5.2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Mahasiswa dari keluarga ekonomi yang lebih tinggi diharapkan memberikan persepsi lebih baik terhadap profesionalisme dosen. Analisis


(34)

tentang penghasilan orang tua menerangkan bahwa mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu, pada umumnya, mempunyai banyak fasilitas dan pengalaman. Misalnya dengan membaca media massa atau melihat program-program televisi. Dengan demikian mereka akan meminta lebih banyak pada dosennya tentang profesionalisme ini dibanding mahasiswa yang kurang mampu. (Machfoedz, 1999: 25).

2.2.5.3. Pengaruh Pendidikan Orang Tua Terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi.

Makin baik pendidikan orang tua maka diharapkan makin baik persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi. (Machfoedz, 1999: 24)

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil penelitian maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut :

Premis 1 :

IPK dan penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi (Machfoedz, 1999).

Premis 2

Profil kebutuhan profesional dalam diri dosen akuntansi ternyata dapat timbul dari dalam diri dosen, dan sebagian dipicu oleh tuntutan/ tanggung jawab profesionalnya atas peran yang dilakukan dalam organisasi (Widyastuti, dkk, 2003).


(35)

Premis 3

IPK mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi. (Sofina,2008).

Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir seperti ini disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut :

Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka Pikir

IPK Mahasiswa (X1)

Pendidikan orang tua mahasiswa(D)

Persepsi mahasiswa tentang profesionalisme

dosen akuntansi (Y) Penghasilan orang tua

mahasiswa (X2)

Teknik Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Dummy

2.4. Hipotesis

Atas dasar perumusan masalah maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut (Nazir, 2005: 126)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) variabel bebas (X) yaitu IPK mahasiswa (X1), dan penghasilan orang tua

mahasiswa (X2), 1 (satu) variabel dummy yaitu pendidikan orang tua

mahasiswa (D), dan satu variabel terikat (Y) yaitu persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesionalisme dosen akuntansi

Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X) a. IPK Mahasiswa (X1)

Adalah merupakan Indeks Prestasi Kumulatif seorang mahasiswa yang merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata kuliah yang telah (pernah) ditempuh atas prestasi belajarnya.

b. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

Adalah merupakan sesuatu yang diterima seseorang dalam bentuk upah atau gaji atas dasar prestasi kerjanya ataupun disesuaikan dengan jabatannya.


(37)

2. Variabel Dummy (D)

Pendidikan Orang Tua Mahasiswa

Adalah merupakan tingkat pengrtahuan seseorang yang diukur dengan studi akhir yang telah ditempuh di bangku sekolah atau bangku kuliah.

3. Variabel Terikat (Y)

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Adalah merupakan tanggapan secara langsung dari seorang mahasiswa mengenai beberapa hal melalui panca inderanya tentang seorang pengajar (kelompok tertentu) yang dianggap mempunyai keterampilan, keahlian, punya komitmen moral, bertanggung jawab, disiplin dan tekun dalam menjalankan pekerjaannya (profesinya).

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel

Adapun teknik pengukuran untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (X) a. IPK Mahasiswa (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dengan satuan poin.

b. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dengan satuan rupiah


(38)

2. Variabel Dummy (D)

Pendidikan Orang Tua Mahasiswa

Variabel ini merupakan variabel Dummy, setiap variabel dummy menyatakan satu kategori variabel bebas non metrik, dan setiap variabel non metrik dengan kategori dapat dinyatakan dalam angka 1 atau 0.

Adapun skala data yang digunakan adalah strata nominal. Maka variabel dummy digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:

D1 = 0 tingkat pendidikan sarjana

D1 = 1 tingkat pendidikan bukan sarjana

3. Variabel Terikat (Y)

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential. Menurut Nazir (2005 : 131).skala interval yaitu suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.

Dalam teknik Semantic Defferential ini responden diminta untuk menilai suatu objek dengan menggunakan skala 7 (tujuh) poin dengan pola sebagai berikut

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat setuju Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti responden cenderung sangat tidak setuju dengan 11 pertanyaan yang diberikan, sedangkan


(39)

nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap pertanyaan yang diberikan, dan jawaban dengan nilai 5 sampai 7, berarti responden cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek/obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek/obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44)

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007 dan yang masih aktif kuliah untuk tahun ajaran 2009/2010, berjumlah 168 orang (ADMIK FE. 2009/2010). Dipilihnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi angkatan 2007 dengan alasan bahwa mereka sekarang berada pada semester akhir dan sudah menempuh semua mata kuliah akuntansi, sehingga mereka mengerti mengenai karakteristik para Dosen yang mengajar akuntansi

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004: 44-45).


(40)

Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian. Untuk itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling (penarikan sampel secara acak) yaitu setiap anggota populasi memiliki peluang yang besarnya sudah diketahui untuk terpilih sebagai sampel dan peneliti bisa memperkirakan besarnya kesalahan penarikan sampel (sampling error). Sedangkan metode yang digunakan adalah sampel random sampling yaitu setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel (Sumarsono, 2004 : 46).

Untuk menentukan jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :

n = 2

1 Ne N

(Umar, 2001 : 74) Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (e = 10%).

Cara Perhitungan :

n = 2

) 1 , 0 .( 168 1 168

 =1 168.(0,01)

168  = 68 , 1 1 168

 = 2,68

168

= 62,68 = 63 responden

Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 63 orang.


(41)

3.3. Teknik P 3.3.1.

nakan dalam penelitian ini adalah data primer ung dari angket atau kuisioner yang diisi oleh respo

3.3.2. P

pulan data yang digunakan dalam penelitian, ini

1 Ku

teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data (Nazir,

2

pengumpulan data dengan cara wawancara atau b secara lisan dengan pihak perusahaan guna melengkapi data da

3.4. Uji K

.4.1. Uji Validitas Data

as digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya atu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesion

engumpulan Data Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digu yaitu data diambil langs

nden (Nazir, 2005 : 58). Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden

engumpulan Data Teknik pengum yaitu meliputi :

esioner Yaitu pertanyaan 2005: 203). Interview Yaitu teknik tanya jawa

lam penelitian ini. (Nazir, 2005: 193).

ualitas Data 3

Uji validit suatu kuesioner. Su

er mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005: 45)


(42)

Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002: 227) yaitu sebagai berikut :

1. Jik

.

alid.

3.4.2.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang en dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel diukur

1. Jik

bel.

bel.

3.4.3.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data n normal atau tidak untuk mengetahui apakah data tersebut mengik

a r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid

2. Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak v

Uji Reliabilitas

diberikan respond

dengan menggunakan beberapa indikator dan setiap indikator dijabarkan dalam beberapa pertanyaan dan menggunakan teknik semantic differential (Ghozali, 2005: 132)

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 132) yaitu sebagai berikut :

a r alpha positif, serta r alpha > 0,6 maka item pertanyaan variabel tersebut relia

2. Jika r alpha negatif, serta r alpha < 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut tidak relia

Uji Normalitas

mengikuti sebara

uti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov (Sumarsono, 2004: 40).


(43)

Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono, 2004: 43)

1. Jik

3.5.

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier tor), artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini tidak b

enguji apakah dalam suatu linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode

2.

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).

a nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal.

Asumsi Klasik

Unbiased Estima

ias (Sesuai dengan tujuan). Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999 : 153)

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk m model regresi

t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).

Multikolineritas


(44)

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2005 : 57-59)

Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

3.

variance dari residual satu pengam tan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi

a heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank spearm

0 diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Ap

lak berarti terjadi heteroskedastisitas.

3.6. 3.6.1.

ni adalah regresi linier berganda dengan model persamaan yang digunakan, sebagai berikut :

(Anonim, 2009: L-21) Keteran

β0 = Konstanta a

ada atau tidak adany

an

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 77) yaitu sebagai berikut :

1. Apabila nilai signifikan hitung (sig) > tingkat signifikan α = 0,05 maka H

abila nilai signifikan hitung (sig) < tingkat signifikan α = 0,05 maka H0 dito

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian i

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3D + e

gan :


(45)

X1

X2 = Penghasilan orang tua mahasiswa

didikan orang tua mahasiswa

1…3 =

e = Standart Error

3.6.2. U ip 3.6.2.1.

untuk mengetahui sesuai tidaknya model

gres n guna melihat pengaruh IPK mahasiswa,

ahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa sepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi an Nasional “Veteran” Jawa Timur. (Anonim, 2009: L

o 1

mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang

esionalisme Dosen Akuntansi Universitas

una asilan siswa

iversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

= IPK mahasiswa

D = Pen

β Koefisien regresi

ji H otesis

Uji Kesesuaian Model Uji F ini digunakan re i yang dihasilka penghasilan orang tua m terhadap per

Universitas Pembangun -21)

Hipotesis Statistik

1. H : β = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua

prof

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. H1 : β1 ≠ 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok g

melihat pengaruh IPK mahasiswa, pengh orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua maha

terhadap persepsi mahasiswa tentang


(46)

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05,, maka H0 diterima dan H1 d

yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok gun melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tu

itolak a a mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H ditolak dan H diterima

yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.6.2.2.

nsi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. (Anonim, 2009: L-21) Hipotesis Statistik

1. Ho : β1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap

0 1

Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akunta


(47)

” a Timur.

2.

3. r eria k

yang swa,

pengh

mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang rsitas Pembangunan an” Jawa Timur.

persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional“Veteran

Jaw

H1 : β1 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05. K it eputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan IPK mahasi asilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua

profesionalisme Dosen Akuntansi Unive Nasional “Veter

ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

yang berarti ada pengaruh yang signifikan IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa secara parsial terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007) dan kuesioner tersebut terdiri dari 14 pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian.

Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:

1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “IPK Mahasiswa (X1)”.

IPK Mahasiswa adalah merupakan Indeks Prestasi Kumulatif seorang mahasiswa yang merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata kuliah yang telah (pernah) ditempuh atas prestasi belajarnya.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai IPK Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.1, yaitu sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : IPK Mahasiswa (X1)

IPK Mahasiswa

Nilai Terrendah 1,45

Nilai Tertinggi 3,54

Mean 2,75

Sumber : Lampiran. 1

Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi IPK Mahasiswa dari 63 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan


(49)

Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007 yaitu sebesar 3,54, sedangkan nilai terrendah yaitu sebesar 1,45, dan nilai rata – ratanya (mean) yaitu sebesar 2,75.

2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)”

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa adalah merupakan sesuatu yang diterima seseorang dalam bentuk upah atau gaji atas dasar prestasi kerjanya ataupun disesuaikan dengan jabatannya.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Penghasilan Orang Tua Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.2, yaitu sebagai berikut

Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa

Nilai Terrendah 750.000,00

Nilai Tertinggi 2.750.000,00

Mean 1.483.095

Sumber : Lampiran. 2

Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi penghasilan orang tua mahasiswa dari 63 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007 yaitu sebesar Rp. 2.750.000,00, sedangkan nilai terrendah yaitu sebesar Rp. 750.000,00, dan nilai rata – ratanya (mean) yaitu sebesar Rp 1.483.095.

3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X2)”

Merupakan tingkat pengrtahuan seseorang yang diukur dengan studi akhir yang telah ditempuh di bangku sekolah atau bangku kuliah.


(50)

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Pendidikan Orang Tua Mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4.3, yaitu sebagai berikut:

Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D)

Pendidikan Orang Tua Mahasiswa %

Sarjana 15 23,81

Non Sarjana 48 76,19

Total 63

Sumber : Lampiran. 3

Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan orang tua mahasiswa dari 63 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007 yaitu 48 orang tua mahasiswa atau 76,19% berpendidikan sarjana dan 15 orang tua mahasiswa atau 23,81% berpendidikan non sarjana

4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)”

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi adalah Merupakan tanggapan secara langsung dari seorang mahasiswa mengenai beberapa hal melalui panca inderanya tentang seorang pengajar (kelompok tertentu) yang dianggap mempunyai keterampilan, keahlian, punya komitmen moral, bertanggung jawab, disiplin dan tekun dalam menjalankan pekerjaannya (profesinya).


(51)

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat dilihat pada tabel 4.4, yaitu sebagai berikut:

Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai :

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

Jawaban Kuesioner

1 2 3 4 5 6 7 Item

Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp% Resp%

1 5 7,94 3 4,76 13 20,63 10 15,87 18 28,57 4 6,35 10 15,87

2 5 7,94 7 11,11 9 14,29 14 22,22 14 22,22 6 9,52 8 12,70

3 3 4,76 10 15,87 7 11,11 11 17,46 16 25,40 10 15,87 6 9,52

4 4 6,35 7 11,11 11 17,46 14 22,22 18 28,57 3 4,76 6 9,52

5 3 4,76 8 12,70 10 15,87 11 17,46 15 23,81 4 6,35 12 19,05

6 3 4,76 10 15,87 9 14,29 8 12,70 19 30,16 3 4,76 11 17,46

7 3 4,76 11 17,46 8 12,70 14 22,22 14 22,22 7 11,11 6 9,52

8 5 7,94 13 20,63 6 9,52 12 19,05 13 20,63 4 6,35 10 15,87

9 8 12,70 3 4,76 6 9,52 13 20,63 17 26,98 3 4,76 13 20,63

10 6 9,52 11 17,46 6 9,52 12 19,05 13 20,63 5 7,94 10 15,87

11 4 6,35 11 17,46 8 12,70 3 4,76 19 30,16 6 9,52 12 19,05

Mean 7,07 13,56 13,42 17,60 25,40 7,94 15,01

Sumber : Lampiran. 4

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban cukup baik yaitu sebesar 25,40%, hal ini berarti bahwa dari 63 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007) beranggapan bahwa persepsi mahasiswa Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi dalam hal proses belajar mengajar pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur adalah cukup baik.


(52)

4.2. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.2.1. Uji Analisis Data

4.2.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.2.1.1.1.Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005: 45)

Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2002: 227) yaitu sebagai berikut :

1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid.

2. Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut :

Tabel. 4.5. Hasil Uji Validitas

Nilai r hitung Variabel Item

(Corrected Item - Total Correlation) r tabel Ket

Persepsi Mahasiswa Butir_1 0,761 Valid

Akuntansi Tentang Butir_2 0,787 Valid

Profesionalisme Dosen Butir_3 0,813 Valid

Akuntansi (Y) Butir_4 0,816 Valid

Butir_5 0,695 Valid

Butir_6 0,737 Valid

Butir_7 0,776 Valid

Butir_8 0,792 Valid

Butir_9 0,706 Valid

Butir_10 0,710 Valid

Butir_11 0,686

0,211

Valid

Sumber : Lampiran. 5 dan Lampiran. 9

Berdasarkan pada tabel 4.5, di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuesioner yang terdiri dari 11 item


(53)

pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari rtabel, dan sesuai

dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian

4.2.1.1.2.Uji Reliabilitas

Suatu variabel diukur dengan menggunakan beberapa indikator dan setiap indikator dijabarkan dalam beberapa pertanyaan dan menggunakan teknik semantic differential (Ghozali, 2005: 132)

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 132) yaitu sebagai berikut :

1. Jika r alpha positif, serta r alpha > 0,6 maka item pertanyaan variabel tersebut reliabel.

2. Jika r alpha negatif, serta r alpha < 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut :

Tabel. 4.6. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Ket

Persepsi mahasiswa tentang

profesionalisme Dosen Akuntansi 0,943 0,60 Reliabel

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha sebesar 0,943 lebih besar dari 0,60, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan yang terdiri dari 11 item pernyataan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.


(54)

4.2.1.1.3.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov (Sumarsono, 2004: 40).

Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono, 2004: 43)

1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal.

Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.7. sebagai berikut ::

Tabel. 4.7. Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 63

Mean .0000000

Normal Parametersa

Std. Deviation 11,72437355

Absolute .064

Positive .064

Most Extreme Differences

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z .505

Asymp. Sig. (2-tailed) .961

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) sebesar 0,961 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan pedoman dalam pengambilan keputusan, hal ini


(55)

berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, D, dan Y tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat

digunakan dalam penelitian.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson (DW test), tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).

2. Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2005 : 57-59)


(56)

Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.8, sebagai berikut

Tabel 4.8. Hasil Uji Multkolinieritas

Variabel VIF Keterangan

IPK Mahasiswa (X1) 1,02 Bebas Multikolinieritas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 1,53 Bebas Multikolinieritas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 1,55 Bebas Multikolinieritas

Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,

dan D mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank spearman

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2005: 77) yaitu sebagai berikut :

1. Apabila nilai signifikan hitung (sig) > tingkat signifikan α = 0,05 maka H0 diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila nilai signifikan hitung (sig) < tingkat signifikan α = 0,05 maka H0 ditolak berarti terjadi heteroskedastisitas.


(57)

Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut

Tabel 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Probabilitas

(Sig (2 - tailed) Keterangan IPK Mahasiswa (X1) 0,939 Bebas Heteroskedastisitas Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 0,625 Bebas Heteroskedastisitas Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 0,886 Bebas Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,

dan D, mempunyai nilai signifikan hitung (sig) lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar (klasik) tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.2.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 63 responden dan data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier


(58)

berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows

Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut

Tabel 4.10. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda

Unstandardized Coefficients Model

B Std. Error

(Constant) -20,643 10,434

IPK Mahasiswa (X1) 12,733 3,120

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 0,000019 0,000004 1

Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 16,793 4,425

Sumber : Lampiran. 7

Berdasarkan pada 4.10. di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :

Y = -20,643 + 12,733 X1 + 0,000019 X2 + 16,793 D

Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :

Konstanta (β0)

Nilai konstanta (β0) sebesar -20,643 menunjukkan bahwa, apabila variabel IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa, konstan maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi yaitu sebesar -20,643 satuan


(59)

Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 12,733, nilai (β1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) dengan IPK mahasiswa (X1) yang artinya jika IPK mahasiswa (X1) naik sebesar satu

satuan, maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) akan naik sebesar 12,733 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

Koefisien (β2) Untuk Variabel Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,000019, nilai (β2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) dengan penghasilan orang tua mahasiswa (X2) yang artinya jika penghasilan orang

tua mahasiswa (X2) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai persepsi

mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) akan naik sebesar 0,000019 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

Koefisien (β3) Untuk Variabel Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D)

Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar 16,793, nilai (β3) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) dengan pendidikan orang tua mahasiswa (D) yang artinya jika pendidikan orang tua


(60)

mahasiswa (D) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) akan naik sebesar 16,793 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

4.2.4. Uji Hipotesis

4.2.4.1. Uji Kesesuaian Model

Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut

Tabel 4.11. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 6.778,692 3 2.259,564 15,642 0,000

Residual 8.522,578 59 144,450

1

Total 15.301,270 62

Sumber ; Lampiran. 7

Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 15,642 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi.

Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut:


(61)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 0,666 0,443 0,415 12,019 -

Sumber ; Lampiran. 7

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi (R square / R2) sebesar 0,443, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi sebesar 44,3% dipengaruhi oleh variabel IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa, sedangkan sisanya 55,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.2.4.2. Uji Parsial

Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut :

Tabel 4.13 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial

Variabel t hit Sig Correlation Partial (r) (r)

2

Ket

IPK Mahasiswa (X1) 4,081 0,000 0,469 0,2201 Berpengaruh

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2) 5,185 0,000 0,559 0,3130 Berpengaruh Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (D) 3,795 0,000 0,443 0,1962 Berpengaruh

Sumber ; Lampiran. 7

Berdasarkan dari tabel 4.13 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh IPK Mahasiswa (X1) Secara Parsial terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)


(62)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 4,081, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti IPK

Mahasiswa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel IPK Mahasiswa terhadap variabel persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, dapat dilihat pada Correlation Partial (r)2 = (0,469)2 = 0,2201, yang berarti bahwa IPK Mahasiswa mampu mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi sebesar 0,2201 atau sebesar 22,01%

2. Pengaruh Penghasilan Orang Tua mahasiswa (X2) Secara Parsial terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 5,185, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

penghasilan orang tua mahasiswa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi.


(1)

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.3.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini ádalah untuk menguji secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, telah tercapai.

Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukkan dan bahan pertimbangan bagi Universitas untuk meningkatkan kinerja para dosen khususnya Dosen Akuntansi, sehingga persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi akan semakin baik.


(2)

58

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu: 1. Adanya perbedaan persepsi di antara masing-masing responden

(Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, Angkatan 2007) di dalam memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner. 2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner

belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Populasi yang diambil hanya berasal dari 1 (satu) Universitas saja, yang juga akan mempengaruhi pengambilan sampel, sehingga jumlahnya sedikit


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil Uji Kesesuaian Model dan uji t dapat membuktikan bahwa IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, sehingga hipotesis yang diajukan teruji kebenarannya.

2. Selanjutnya berdasarkan dari hasil Uji parsial juga dapat diketahui penghasilan orang tua mahasiswa berpengaruh paling dominan terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.2. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi, dimasa yang akan datang, yaitu antara lain :

1. Proses pendidikan akuntansi di perguruan tinggi belum mampu memberikan kesan dan apresoasi positif di kalangan mahasiswa. Untuk


(4)

59

itu selain perbaikan dalam kualitas pendidikan dan peningkatan kompetensi teknis di bidang akuntansi, hal lain yang harus diperhatikan adalah upaya untuk meningkatkan daya tarik dan pencitraan masyarakat terhadap profesi akuntansi

2. Mahasiswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal bila seorang Dosen tepat dalam menerapkan metode mengajar. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan serta prestasi belajar mahasiswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan dari adanya pengaruh dari variabel – variabel lain, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa tentang profesionalisme Dosen Akuntansi.


(5)

“Veteran” Jawa Timur.

---, 2010, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan, http://www.google.com yang diakses pada tanggal 21 Juni 2010

Dagun, 2006, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 1998, Statistik induktif, Cetakan Ke Empat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS, Edisi Ketiga, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gibson, Ivancevich, Donnely, 1993, Organisasi dan Manajemen, Edisi Ke-4, Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Handoko, Hani, 1984, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE UGM,Yogyakarta. Harold J. Leavitt, 1992, Psikologi Manajemen, Erlangga, Jakarta.

Ikhsan Arfan dan Ishak, Muhammad, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud, 1999, “Studi Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi”, JAAI Vol. 3 No. 1, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Nazir, Mohammad, 2005, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Yeni, Nini, Syofri, 2001, “Persepsi Mahasiswa, Auditor, dan Pemakai

Laporan Keuangan Terhadap Peran dan Tanggung jawab Auditor : Studi Empiris Mengenai Expectation Gap”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IV.

Widyastuti, Reni, Dwi, Arifin Sabeni, dan Darsono, 2003 ”Pengujian Empiris Profil Kebutuhan Profesional (Professional Needs) Dosen Akuntansi Di Jawa, Semarang”. Symposium Nasional Akuntansi VI Hal 1022,2003


(6)

Robbins, Stephen P, 2002, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Santoso, Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, PT. Gramedia, Jakarta

Siegel, Marconi, 1989, Behavioral Accounting, Penerbit South-Western Publishing co. Cincimati.

Sofina, Laura, 2008, Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi di Surabaya, Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi (Beserta Contoh interpretasi Hasil Pengolahan Data), Edisi Revisi, Surabaya.

Thoha, Miftah, 2004, Perilaku Organisasi, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein, 2001, Metode Riset Bisnis, Cetakan Pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 98

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 103

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur).

3 12 81

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

8 75 92

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 0 79

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

6 19 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur )

0 0 16

KATA PENGANTAR - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur)

0 0 24