Faktor – Faktor yang Berperan dalam Persepsi Proses Terjadinya Persepsi

5. Persepsi bersifat konseptual Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya meletakkannya dalam suatu konteks tertentu dengan prinsip – prinsip : a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian berdasarkan latar belakangnya. Mulyana,2001 : 175-194

2.1.1.5 Faktor – Faktor yang Berperan dalam Persepsi

Menurut Walgito dalam Chairunnisa, 2007:23 dalam persepsi merupakan salah satu faktor yang mepunyai peranan. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi adalah : a. Obyek yang dipersepsikan, dimana obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera. Stimulus dapat datang dari luar individu yang bersangkutan. Dapat diartikan bahwa konsumen dalam mempersepsikan sutau produk dipengaruhi oleh ransangan baik dari dalam maupun dari luar diri individu. b. Alat indera merupakan alat yang digunakan manusia dalam menerima stimulus. Dengan mempunyai alat indera maka konsumen dapat memberikan respon terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. c. Perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian terjadi apabila kita mengonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita dan mengesampingkan masukan melalui alat indera yang lain. Apa yang dihayati seseorang tidak hanya tergantung pada stimulus tetapi juga pada proses kognitif yang merefleksikan minta, tujuan dan harapan seseorang pada saat itu. Pemusatan persepsi tersebut yang disebut Sobur sebagi perhatian. Perhatian dapat berfungsi memiliki dan menggerakkan rangsangan- rangsangan yang sampai pada kita, sehingga tidak kita terima secara kacau.

2.1.1.6 Proses Terjadinya Persepsi

Menurut Alex Sobur 2003:449, proses hingga terjadinya persepsi adalah sebagai berikut : a. Terjadinya Stimulasi Alat Indera Sensory Stimulation Pada tahap pertama, alat-alat indera kita akan dirangsang. Setiap individu pasti memiliki kemapuan penginderaan untuk merasakan stimulus rangsangan, walau kadang tidak selalu digunakan. b. Stimulasi Terhadap Alat Indera diatur Pada tahap kedua,rangsangan terhadap alat indera diatur menurut berbagai prinsip. Salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip proksimitas proximity atau kemiripan, sedangkan prinsip lain adalah kelengkapan closure atau kita mempersepsikan gambar atau pesan yang dalam kenyataan tidak lengkap sebagai gambar atau pesan yang lengkap. Apa yang kita persepsikan, juga kita tata kedalam suatu pola yang bermakna bagi kita, pola ini belum tentu benar atau salah dari segi obyektif tertentu. c. Stimulasi Alat Indera Ditafsirkan – Dievaluasi Langkah ketiga adalah penafsiran dan evaluasi yang tidak semata – mata didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan , keinginan, system nilai, keyakinan, keadaan fisik, dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada diri kita. Karena walaupun kita semua sama – sama menerima sebuah pesan, cara masing-masing orang menafsirkan dan mengevaluasinya adalah tidak sama.

2.1.1.7 Proses Persepsi