Jenis Penelitian Informan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam – dalamnya melalui pengumpulan data sedalam – dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data, bukannya banyaknya kuantitas data. Krisyantono, 2007:58 Menurut Rakhmat 2004:24, penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk beberapa hal, diantaranya adalah : 1. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku. 2. Membuat perbandingan atau evaluasi. 3. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 46 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi deskriptif kualitatif untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap pesan Bisnis Multi Level Marketing dan Money Game.

3.2 Definisi Konseptual

3.2.1 Bisnis

Istilah bisnis sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti ”perusahaan, urusan atau usaha”. Menurut Hughes dan Kapoor, bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Skinner 1992 bisnis adalah prtukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada dasarnya bisnis memiliki makna sebagai ”the buying and selling of goods and service ”. Sedangkan Raymond E. Glos et.al 1976 menyebutkan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang – orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri, menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Secara sederhana bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisasi dalam mencari laba melalui penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Buchari Alma, 2009 : 22-21 Bisnis dalam penelitian ini adalah suatu peluang yang diperolehkan bagi semua orang yang mau menjalankannya dibidang distribusi barang dan jasa. Dalam menjalankan suatu bisnis, seseorang dimudahkan karena adanya system yang mempermudah seseorang didalam menjalankan usahanya. Kepribadian atau identitas seseorang biasanya dapat tercermin dari penampilan yang dikenakannya, karena biasanya masyarakat yang ada di sekeliling kita mempersepsikan baik atau tidaknya seseorang yang baru pertama dilihat dari penampilan yang dikenakan orang tersebut.

3.2.1.1 Bisnis Multi Level Marketing

Bisnis Multi Level Marketing merupakan bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain. Pola bisnisnya menggunakan sistem jaringan berjenjang. Saat seseorang bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, adalah sebagai mitra perusahaan MLM. Bukan sebagai pegawai perusahaan MLM tersebut. Hubungan kemitraan ini berdasar atas dasar prinsip win – win solution dan menciptakan suatu hubungan hak dan kewajiban antara perusahaan dan mitranya. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan produk yang berkualitas untuk didistribusikan. Mitranya bertugas mendistribusikan produk perusahaan. Dari produk yang didistribusikan tersebut, mitra akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang didapat dari pendistribusian produk tersebut. http:galeriukm.web.idartikel-usahamenimbang-bisnis- multilevel-marketing-mlm

3.2.1.2 Bisnis Money Game

Suatu bisnis yang cenderung melakukan permainan uang tanpa ada produk yang di perjual belikan. Padahal ini sebetulnya merupakan faktor kunci dari sebuah bisnis. Karena itulah, agar bisa terlihat sebagai sebuah bisnis, beberapa perusahaan money game biasanya lalu membuat produk untuk bisa dijual. Namun seringkali yang ada adalah bahwa produk yang dijual tersebut memiliki kualitas dan mutu yang biasa-biasa saja. Dan juga biaya pendaftaran dalam bisnis Money game ini cukup besar sekitar Rp 400 ribuan. Serta banyak sekali masyarakat yang dirugikan saat menjalankan bisnis ini yang selalu melipat gandakan uang. www.kabarindonesia.com

3.2.2 Persepsi

Persepsi adalah proses pemahaman apapun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek peristiwa, atau hubungan – hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Definisi lain dari persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan tanggapan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Mulyana, 2001 : 167

3.3 Informan

Pada penelitian ini, yang menjadi informan atau subjek penelitian yaitu para informan yang terdiri dari laki – laki dan perempuan dengan latar belakang yang berbeda. Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan jawaban yang diberikan oleh masyarakat umum dan mahasiswa. Yang dimana penulis ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap pesan bisnis Multi Level Marketing dan Money Game. Penulis mencari informan yang belum paham atas Multi Level Marketing dan Money Game yang dapat dijadikan informan utama atau informan kunci.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Wawancara Merupakan percakapan antara periset – seseorang yang berharap mendapatkan informasi. Dan informan adalah seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek Berger dalam Krisyantono, 2007 : 96. Wawancara yang dilakukan adalah indepth interview atau wawancara mendalam, yaitu mendapatkan informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti Bungin, 2001 : 110. Wawancara merupakan metode pemngumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara mendalam adalah suatu cara mendapatkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi yang tinggi secara intensif sekitar 3 kali tatap muka dan selama 1 jam. informan orang yang ingin periset ketahui atau pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali . Krisyantono, 2007 : 96. Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek sehubung dengan relitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Wawancara percakapan informal menunjuk pada kecenderungan sifat sangat terbuka dan sangat longgar sehingga wawancara memang benar – benar mirip dengan percakapan Patton, 2002: 342 – 347. Seperti dikatakan oleh Lindlof 1995: 167, dengan menggunakan metode wawancara peneliti dapat mempelajari hal – hal yang tampak memang tidak dapat dilacak dengan menggunakan cara atau metode lain. 2. Observasi Merupakan kegiatan yang setiap saat kita lakukan. Dengan perlengkapan pancaindera yang kita miliki, kita sering mengamati objek – objek yang ada disekitar kita. Kegiatan observasi ini merupakan salah satu kegiatan yang kitya lakukan untuk memahami lingkungan. Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tana mediator, sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tertentu. Krisyantono, 2007 : 106. Observasi biasnya dilakukan untuk melacak secara sistematis dan langsung gejala – gejala komunikasi terkait dengan persoalan – persoalan sosial, politis, dan kultural masyarakat. Di sini kata ”langsung” memiliki pengertian bahwa peneliti hadir dan mengamati kejadian – kejadian di lokasi. Kemudian kata ”sistematis” menunjuk pada karakter, seperti disarankan oleh Weick, 1985: 569 dan juga Lindlof 1995: 134

3.5 Teknik Analisi Data