Sejarah Multi Level Marketing Konsep Multi Level Marketing Tujuan Multi Level Marketing

b. Menjual : memasarkan produk. c. Keuntungan : produk tidak dibagi – bagikan secara gratis melainkan diperlukan dengan uang. Ada transaksi jual beli supaya bisnis ini bisa berkesinambung. Produk MLM harus memenuhi kriteria tertentu supaya bisa dijual. Penjualan dalam MLM terbagi dua yaitu kepada orang lain dan kepada diri sendiri untuk dikonsumsi.Penjualan dalam MLM merupakan unsur ”marketing” yang penting ada produk yang bergerak dari produsen ke konsumen tanpa pergerakan ini berarti bukan MLM.

2.1.3.1.1 Sejarah Multi Level Marketing

Menurut Stephen Barrett, M.D dalam bukunya yang berjudul ”The Origin of Multilevel Marketing ”, mengatakan asal mula MLM tiudak bisa dipisahkan dengan berdirinya Amway Corporation dan produknya Nutrilite. Konsep ini dimulai pada awal tahun 1930 oleh Carl Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang pernah tinggal di Cina pada tahun 1917 – 1927. Menurut John Naitsbitt, penulis buku Mega Trend 2000, dalam pasaran Asia tahun 1990 – 2000, hanya ada tiga jenis bisinis yang berkuasa, yaitu telekomunikasi, komputer, dan produksi obat – obatan yang beralaskan MLM. Di Malaysia, 35 persen jutawannya merupakan jutawan MLM. Diperkirakan akan ada peningkatan besar – besaran pada abad ke-21. Menurut Robert T. Kiyosaki, bisnis MLM bisa dilakukan secara part – time jika seseorang tersebut telah memiliki bisnis konvensionalnya sendiri.

2.1.3.1.2 Konsep Multi Level Marketing

Sistem Multi Level Marketing berusaha memperpendek jalur yang ada pada sistem penjualan konvensional dengan cara mempersingkat jarak antara produsen dan konsumen. Perbedaan antara Multi Level Marketing sistem penjualan langsung dan sistem penjualan konvensional dapat dilihat pada gambar berikut Penjualan Konvensional Penjualan Langsung Produsen Produsen Distributor Agen Tunggal Distributor Agen Tunggal Grosir Konsumen Pengecer Konsumen Menurut Benni Santoso yang dikemukakan oleh Andreas Hafera 2003: 28 – 29 menyatakan bahwa Multi Level Marketing bisa memotong biaya pemasaran dan distribusi yang besarnya sekitar 60 fdari harga jual dan memberikan kepada distributor independent dari perusahaan Multi Level Marketing yang ditentukan dengan sistem berjenjang. Dengan demikian, harga produk yang dijual melalui Multi Level Marketing seharusnya bisa bersaing dengan produk yang dijual melalui cara konvensional.

2.1.3.1.3 Tujuan Multi Level Marketing

Tujuan utamanya untuk memasarkan produk baru yang belum dikenal luas oleh umum. Hubungan dari teman yang satu ke teman yang lain digunakan untuk memperkenalkan produk baru tersebut. Seseorang akan mengenalkan atau berusaha memberikan produk baru tersebut kepada teman yang dikenal setelah merasakan kegunaannya. Jadi tujuan MLM sama dengan tujuan dari metode pemasaran yang lain, yakni untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan pemasukan dan mengurangi pengeluaran. a. Meningkatkan pemasukan Berkaitan dengan meningkatkan penjualan, perusahaan MLM sudah memposisikan diri mereka dengan jelas. Mereka hanya menjual produk mereka dari mulut ke mulut dan memanfaatkan hubungan yang mereka miliki sebaik mungkin. b. Mungurangi pengeluaran Dalam perusahaan MLM memiliki dua langkah yang sering dilakukan, langkah pertama adalah memindahkan produk lebih dekat ke pelanggan agar pemindahan tempat ini diharapkan akan dapat meningkatkan volume penjualan. Langkah kedua adalah merekrut tenaga penjualan berdasarkan komisi.

2.1.3.1.4 Daya Tarik MLM