217
macam penyakit. Ataupun sebaliknya, kalau berlebihan dapat pula menyebabkan penyakit antara lain: obesitas,
diabetes, jantung koroner, dan sebagainya.
Beberapa hal yang perlu diketahui untuk menyusun menu seimbang adalah sebagai berikut:
1. Angka Kecukupan Gizi AKG Individu a. Energi dan Protein Bagi Setiap Individu
Mengapa angka kecukupan energi dan protein diperlukan? Energi dan protein memiliki fungsi ganda dalam tubuh,
yaitu sebagai zat pemberi tenaga dan pembangun disamping fungsi-fungsi yang lainnya. Dengan mengkonsumsi energi
dan protein dalam jumlah yang mencukupi dan dengan bahan makanan yang berfariasi, maka diharapkan
pemenuhan akan zat gizi lainnya akan tercapai.
Namun jika kita hanya mengkonsumsi sumber zat pemberi tenaga dalam jumlah yang cukup, tanpa
mengkonsumsi bahan makanan lainnya yang berfariasi, maka kecukupan akan zat gizi lainnya tidak dapat dipenuhi.
Gambar 3.61 : Bahan makanan beragam
Di unduh dari : Bukupaket.com
218
Gambar 3.62: Sumber protein nabati yang beragam Mengetahui angka kecukupan energi dan protein kita
dapat menentukan berapa banyak makanan porsi yang akan disediakan untuk satu hari. Penyedian porsi tersebut tidak
hanya untuk individu namun juga untuk seluruh anggota keluarga yang akan disediakan makanannya.
Pentingnya angka kecukupan gizi tidak hanya untuk menyusun menu keluarga, tapi untuk kepentingan diet bagi
orang tertentu yang mengalami masalah dengan kondisi fisiologisnya. Artinya angka kecukupan gizi bukan hanya
untuk orang sehat , namun juga untuk menyusun menu bagi orang dalam masa penyembuhan.
Gambar 3.63: Pemulihan kesehatan
Di unduh dari : Bukupaket.com
219
Seseorang dalam masa penyembuhan dari sakit memerlukan sejumlah zat gizi untuk memulihkan kondisi
fisiknya. Membangun sel-sel tubuh yang rusak akibat adanya penyakit, memerlukan zat gizi terutama zat gizi yang
berfungsi untuk membangun dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Zat protein sangat dibutuhkan
bagi individu dalam masa penyembuhan, namun tentu saja kebutuhan akan zat gizi lain tetap tidak bisa diabaikan.
Demikian pula halnya dengan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Mereka memerluka protein lebih banyak dalam
komposisi zat gizinya. Protein dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.
Pembentukan sel-sel otak serta untuk aktifitas mereka. Sumber zat penghasil energi juga sangat dibutuhkan. Anak
dalam masa pertumbuhan memiliki aktifitas fisik yang lebih banyak dari anak-anak pada umur sebelum mereka.
Semakin bertambah umur anak, maka aktifitas fisik akan lebih meningkat.
Gambar 3.64: Anak dalam masa pertumbuhan Jika kita tidak mengetahui angka kecukupan gizi
makan kita tidak dapat menentukan berapa jumlah makanan yang akan disediakan untuk setiap harinya gar setiap individu
terpenuhi akan zat–zat gizi.
Selain itu kita juga harus mengetahui apakah tubuh kita termasuk di dalam golongan kelompok individu yang
harus mewaspadai secara ketat pola makan atau sedikit mewaspadai melalui Body Mess Index BMI atau Indek
Di unduh dari : Bukupaket.com
220
Massa Tubuh IMT. Berikut ini ada suatu rumus untuk menghitung Indek Massa Tubuh IMT.
BMI = A B
2
Keterangan: A : berat badan kg
B : tinggi badan m
Gambar 3.65 : Ukuran status gizi untuk dewasa Misalnya Anita mempunyai bobot badan 38 kg dengan
tinggi badan 148 cm, maka nilai BMI Anita adalah: BMI = A B
2
= 38 1,48 x 1,48 = 17,35
Berarti Anita termasuk golongan kekurangan bobot badan tingkat ringan atau kurus, artinya dalam menyusun
pola makanan sehari-hari masih dapat dihitung dengan longgar agak dilebihkan.
Seperti telah kita pelajari pada Bab III angka kecukupan energi dan protein ini disesuaikan menurut
kelompok umur dan jenis kelamin dari berbagai tingkat
Di unduh dari : Bukupaket.com
221
aktifitas. Untuk lebih jelasnya, angka kecukupan energi dan protein rata-rata untuk setiap individu dapat dilihat pada tabel
5.1 berikut ini.
Bila berat badan dinilai kurang dari berat badan ideal, maka kebutuhan energinya ditambah sebanyak 500 kkalori,
sedangkan bila lebih, dikurangi sebanyak 500 kkalori dalam sehari.
Di unduh dari : Bukupaket.com
222
Tabel 3.21. Kecukupan Energi dan Protein Penduduk Menurut
Kelompok Umur, dan Jenis Kelamin dengan Berbagai Tingkat Aktifitas.
Kelompok Umur
Aktifitas
Kecukupan Energi
Kecukupan Protein
1
2
3 4
00 – 06 bulan 07 – 12 bulan
01 – 03 tahun 04 – 06 tahun
07 – 09 tahun Pria
10 – 12 tahun 13 – 15 tahun
16 – 19 tahun 20 – 59 tahun
60 tahun Wanita
10 – 12 tahun 13 – 15 tahun
16 – 19 tahun 20 – 59 tahun
60 tahun Ringan
Sedang Berat
Ringan Sedang
Berat 560
800 1250
1750 1900
2000 2400
2500 2800
3000
300 2200
1900 2100
2000 2050
2250 2600
1850 12
15 23
32 37
45 64
66 55
55 55
55
54 62
51 48
48 48
48
Hamil Menyusui
00 – 06 bulan
07 – 12 bulan +285
+700 +500
+12 +16
+12
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004
Di unduh dari : Bukupaket.com
223
Contoh kasus : Seorang laki-laki yang mempunyai berat badan 45 kg dengan
tinggi badan 165 cm, mempunyai IMT: 4516,5
2
= 16,5. Orang ini mengalami kekurangan berat badan tingkat berat.
Bila IMT yang diinginkan adalah 19,0 maka berat badan idealnya adalah 1,65
2
x 19,0 = 51,7 kg atau dibulatkan sebagai berikut :
x Kebutuhan AMB = 1 kkal x 52 x 24 = 1248 kkal
x AMB + aktivitas fisik = 1,56 x 1248 kkal = 1947 kkal x Tambahan untuk menaikkan berat badan = 500 kkal
Total kebutuhan energi = 2447 kkal
Dibulatkan =
2450 kkal
1. Kecukupan Protein, Lemak dan Karbohidrat