Kecerdasan Emosional Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

yang berlebihan menyebabkan mahasiswa hanya memiliki sedikit sumber daya pribadi untuk menangani masalah-masalah akademik dan sosial Bernier, Larose, Boivin, Soucy, 2004; Marmarosh Markin, 2007. Pemisahan psikologis membantu mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena pemisahan psikologis membantu mahasiswa mencapai kemandirian dari orangtua serta memiliki perasaan positif terhadap perubahan dalam hubungan dengan orangtua Beyers Goossens, 2003.

3.4 Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk memproses informasi emosional dan menggunakannya dalam penalaran dan aktivitas kognitif lain. Kecerdasan emosional memfasilitasi mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena mahasiswa mampu menggunakan informasi tentang perasaan mereka untuk memahami dan memandu perilaku serta mampu mengidentifikasi potensi masalah. Kecerdasan emosional juga menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menggunakan strategi koping yang efektif dan mampu mengelola situasi yang penuh tekanan dengan cara yang tenang dan proaktif sehingga mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan Parker, Summerfeklt, Hogan, Majeski, 2004. 3.5 Trait Trait adalah dimensi kepribadian yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku individu dengan cara tertentu. Faktor ini meliputi ekstraversi, keramahan, keterbukaan, dan perfeksionisme. Ekstraversi, keramahan, dan keterbukaan membantu mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena mahasiswa lebih cepat menjalin pertemanan baru dan lebih siap untuk mengeksplor lingkungan baru Credé Niehorster, 2012. Mahasiswa dengan perfeksionisme maladaptif kurang mampu menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena mahasiswa cenderung lebih stres serta memiliki pandangan yang lebih kaku mengenai diri sendiri dan orang lain. Mereka juga kurang memiliki solusi yang efektif dalam mengatasi masalah yang dihadapi Rice, Vergara, Aldea, 2006. 3.6 Core Self-Evaluation Core self-evaluation adalah penilaian mendasar mengenai kompetensi dan kemampuan individu yang terdiri dari efikasi diri, harga diri, dan locus of control Judge, Bono, Durham, 1997 dalam Judge, Erez, Bono, Locke, 2005. Efikasi diri membantu mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena efikasi diri berdampak pada pemilihan tindakan, pengerahan usaha, serta ketekunan dan ketahanan dalam menghadapi berbagai situasi, terutama dalam situasi yang sulit Feist Feist, 2010; Ramos-Sánchez Nichols, 2007. Harga diri memfasilitasi penyesuaian diri di perguruan tinggi karena harga diri menjadi sumber daya psikologis dan berfungsi sebagai mekanisme koping yang membantu mahasiswa menghadapi situasi baru dan tidak pasti seperti transisi ke perguruan tinggi Hickman, Bartholomae, McKenry, 2000. Mahasiswa dengan locus of control internal lebih mampu melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi daripada mahasiswa dengan locus of control eksternal. Mahasiswa dengan locus of control internal menyadari bahwa hanya diri mereka sendiri yang mampu mengontrol lingkungan, dan bukan lingkungan yang mengontrol diri mereka, sehingga mereka berusaha mencari cara untuk mampu menyesuaikan diri di lingkungan Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott, Pierce, 2012. Dalam penelitian ini, peneliti hendak mengkaji pemisahan psikologis dalam faktor persepsi hubungan dengan orangtua.

B. PEMISAHAN PSIKOLOGIS

1. Pengertian Pemisahan Psikologis

Istilah pemisahan psikologis pertama kali dicetuskan oleh Mahler 1968 1975 dalam Lapsley, Aalsma, Varshney, 2001; Thorlakson, 1998. Mahler 1968 1975 menyatakan bahwa pemisahan psikologis adalah proses perkembangan ego yang terjadi pada 3 tahun pertama kehidupan dalam Lapsley, Aalsma, Varshney, 2001. Proses ini berkaitan dengan