3.1 Karakteristik Demografi
Karakteristik demografi adalah ciri yang menggambarkan
perbedaan masyarakat berdasarkan etnis dan status generasi.
Mahasiswa yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari etnis minoritas memiliki penyesuaian diri di perguruan tinggi yang
kurang baik karena mereka kurang mendapatkan dukungan dari
lingkungan Schneider Ward, 2003.
Status generasi memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi, terutama pada dimensi penyesuaian diri sosial Hertel, 2002. Status
generasi menunjukkan ada atau tidak generasi sebelumnya dalam suatu keluarga yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Mahasiswa generasi pertama cenderung tidak terlalu terlibat dalam aktivitas sosial di kampus serta mencari teman dan pengalaman di luar
kampus. Teman dari luar kampus cenderung kurang memberikan dukungan sosial yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, sehingga
mereka kurang mampu menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
Mahasiswa generasi kedua cenderung memiliki lebih banyak pengetahuan tentang kehidupan perkuliahan, menerima lebih banyak
dukungan sosial, memiliki fokus yang lebih besar pada aktivitas di perguruan tinggi, dan memiliki sumber finansial yang lebih banyak,
sehingga membantu mereka menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
3.2 Persepsi Dukungan Sosial
Persepsi dukungan sosial adalah keyakinan individu bahwa ia diperhatikan, dicintai, dihargai, dan ditolong oleh jaringan sosial
dalam mengatasi tekanan. Dukungan sosial yang diberikan oleh teman kampus membuat mahasiswa merasa lebih terlibat dalam kehidupan
perguruan tinggi, tidak merasa stres, dan memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang perguruan tinggi, sehingga mereka mampu
menyesuaikan diri di perguruan tinggi Hertel, 2002.
3.3 Persepsi Hubungan dengan Orangtua
Persepsi hubungan dengan orangtua adalah penilaian individu mengenai hubungan mereka dengan orangtua. Faktor ini meliputi pola
asuh, kelekatan, dan pemisahan psikologis. Pola asuh autoritatif mempermudah mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan
perguruan tinggi karena keluarga yang hangat, peduli, serta memiliki komunikasi yang terbuka membantu mahasiswa untuk mencapai
penguasaan prestasi yang lebih besar dan regulasi diri yang baik
Hickman, Bartholomae, McKenry, 2000.
Kelekatan preokupasi kurang membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri di perguruan tinggi. Mahasiswa dengan kelekatan
jenis ini mengalami kesulitan mengembangkan identitas otonom, kurang memiliki keterampilan sosial, merasa takut terhadap
penolakan, dan isolasi karena perilaku orangtua cenderung menginduksi rasa bersalah dan keraguan diri. Keterlibatan orangtua
yang berlebihan menyebabkan mahasiswa hanya memiliki sedikit sumber daya pribadi untuk menangani masalah-masalah akademik dan
sosial Bernier, Larose, Boivin, Soucy, 2004; Marmarosh Markin, 2007.
Pemisahan psikologis membantu mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena pemisahan psikologis membantu mahasiswa
mencapai kemandirian dari orangtua serta memiliki perasaan positif terhadap perubahan dalam hubungan dengan orangtua Beyers
Goossens, 2003.
3.4 Kecerdasan Emosional