40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional dan desain penelitian
cross-sectional
yang bertujuan untuk menguji hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau melalui pengumpulan data pada satu waktu saja. Jenis dan desain penelitian ini tidak
memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh pemisahan psikologis terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama
yang merantau.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel X: pemisahan psikologis.
2. Variabel Y: penyesuaian diri di perguruan tinggi.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dari tiap variabel adalah sebagai berikut:
1. Pemisahan Psikologis
Pemisahan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk memiliki rasa diri sebagai individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua, dengan
tetap menjalin hubungan baik dengan orangtua. Penelitian ini memfokuskan pemisahan psikologis dari sosok ibu. Pemisahan psikologis
diukur menggunakan Skala Pemisahan Psikologis yang disusun berdasarkan aspek pemisahan psikologis, yaitu kebebasan konfliktual,
kebebasan emosional, kebebasan fungsional, kebebasan sikap, dan keterhubungan Hoffman, 1984; Komidar, Zupančič, Sočan, Levpušček,
2014. Skor pemisahan psikologis diperoleh dari keseluruhan skor tiap aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh responden menunjukkan
pemisahan psikologis yang semakin baik. Semakin rendah skor yang diperoleh responden menunjukkan pemisahan psikologis yang semakin
buruk.
2. Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah respon individu dalam menghadapi tuntutan yang terdiri dari dimensi akademik, sosial, personal-
emosional, dan kelekatan pada institusi. Penyesuaian diri di perguruan tinggi diukur menggunakan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
yang disusun oleh peneliti dan rekan kelompok penelitian payung berdasarkan keempat dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi Baker
Siryk, 1984 1986. Skor penyesuaian diri di perguruan tinggi diperoleh dari keseluruhan skor tiap dimensi. Semakin tinggi skor yang
diperoleh responden menunjukkan penyesuaian diri di perguruan tinggi
yang semakin baik. Semakin rendah skor yang diperoleh responden menunjukkan penyesuaian diri di perguruan tinggi yang semakin buruk.
D. RESPONDEN PENELITIAN
Peneliti memilih responden penelitian berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian
purposive sampling
Morissan, 2014. Kriteria responden antara lain mahasiswa Universitas Sanata Dharma
angkatan 2016, berusia 18-21 tahun, pertama kali menjalani pendidikan di perguruan tinggi, masih memiliki ibu, dan tinggal terpisah dari orangtua,
terutama ibu. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2016 dipilih sebagai
responden karena merupakan mahasiswa tahun pertama di tahun ajaran 20162017. Usia 18-21 tahun dipilih sebagai kriteria responden karena
menunjukkan usia mahasiswa tahun pertama secara umum. Mahasiswa yang baru pertama kali menjalani pendidikan di perguruan tinggi dipilih sebagai
responden penelitian karena belum pernah memiliki pengalaman menjalani pendidikan di perguruan tinggi, sehingga diharapkan mampu menunjukkan
penyesuaian diri di perguruan tinggi yang sesuai dengan penelitian ini. Mahasiswa yang masih memiliki ibu dipilih sebagai responden penelitian
karena penelitian ini mengukur pemisahan psikologis dari sosok ibu, sehingga diharapkan mampu menunjukkan pemisahan psikologis yang sesuai dengan
penelitian ini. Mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtua, terutama ibu,
dipilih sebagai responden penelitian karena menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut adalah mahasiswa perantau.
E. METODE PENGUMPULAN DATA