Skor maksimal yang diperoleh dari checklist gabungan item
CSR dari 3 peneliti tersebut berjumlah 35 item pengungkapan yang
telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Item pengungkapan
CSR dikategorikan dalam lima tema, yaitu tema masyarakat, pelanggan, tenaga kerja, lingkungan, dan pengungkapan umum.
Perhitungan indeks CSR menurut Trisnawati 2014, yaitu: Indeks CSR =
Ju a � ya u
ap a p u a aa Ju a �
ya a ap a u
ap a p u a aa 35
C. Karakteristik Perusahaan
1. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan skala yang digunakan dalam
menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan dengan skala besar biasanya cenderung lebih banyak mengungkapkan CSR
daripada perusahaan yang mempunyai skala kecil Sari, 2012. Apabila dikaitkan dengan teori agensi, semakin besar perusahaan
maka semakin luas pengungkapan informasi yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan Sembiring 2005.
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan ukuran aktiva
Bestivano, 2013. Ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma natural total aktiva. Logaritma natural merupakan logaritma yang
berbasis e adalah 2,7182818 yang terdefinisikan untuk semua bilangan
real positif x dan untuk bilangan kompleks yang bukan nol.
Variabel ukuran perusahaan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Ln. Total Aktiva 2.
Profitabilitas
Menurut Chen 2004, profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat
efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya. Menurut Belkaoui dan Karpik 1989, yang dikutip
oleh Sumedi 2010, hubungan kinerja keuangan dengan CSR paling baik diekspresikan dengan profitabilitas, hal itu disebabkan
karena pandangan bahwa tanggapan sosial yang diminta dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk
membuat suatu perusahaan memperoleh laba. Selain itu, profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajer menjadi
fleksibel dalam mengungkapkan CSR karena semakin tinggi profit yang dihasilkan suatu perusahaan maka semakin banyak biaya
yang digunakan
untuk mengungkapkan
CSR sehingga
pengungkapan diharapkan semakin luas Anton dan Erika, 2012. Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Return On Asset ROA. ROA merupakan rasio laba bersih setelah dipotong pajak terhadap aset-aset yang digunakan untuk
menghasilkan laba bersih tersebut. ROA mengarah pada efektivitas suatu perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya Cannon
et al.: 403. Rumus ROA menurut Sari 2012, adalah sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aset Keterangan:
Total aset : jumlah aset lancar dan tidak lancar
3. Umur Perusahaan