menggunakan  uji Spearman’s  rho.  Kriteria  untuk
mendeteksi heteroskedastisitas adalah: 1  Jika  nilai  signifikansi  antara  variabel  independen
dengan  residual  lebih  dari  0,05  maka  tidak  terjadi masalah heteroskedastisitas
2  Jika  nilai  signifikansi  antara  variabel  independen dengan residual kurang dari 0,05 maka terjadi masalah
heteroskedastisitas
5. Menentukan Model Regresi
Analisis  regresi  adalah  studi  mengenai  ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen,
dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata- rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan
variabel  independen  yang  diketahui.  Analisis  regresi  dalam penelitian  ini  menggunakan  regresi  linear  berganda,  sebab
penelitian  ini  menggunakan  lebih  dari  satu  variabel independen.
Model  regresi  linear  berganda  yang  digunakan  untuk menguji hipotesis sebagai berikut:
Y  =  β0  +  β1  ukuran  +  β2profitabilitas  +  β3umur  + β4auditor  +  β5tipe  industri  +  β6leverage  +
β7kekuatan pemerintah + β8kekuatan shareholder + e Y
= pengungkapan CSR dalam website perusahaan
e = eror
β = konstanta
6. Menguji Hipotesis
a  Menguji Koefisien Determinasi R
2
Nilai  R
2
digunakan  untuk  mengukur  seberapa  jauh kemampuan  model  dalam  menerangkan  variasi  variabel
dependen.  Nilai  R
2
adalah  antara  nol  dan  satu.  Nilai  R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam  menjelaskan  variabel  dependen  sangat  terbatas.
Apabila  nilai  tersebut  mendekati  satu  berarti  variabel- variabel  independen  memberikan  hampir  semua  informasi
yang  dibutuhkan  untuk  memprediksi  variasi  variabel dependen.  Melalui  pengujian  ini  akan  diketahui  seberapa
besar  variabel  dependen  mampu  dijelaskan  oleh  variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar model. b  Melakukan Uji Statistik t
Uji  statistik  t  bertujuan  untuk  menunjukkan  seberapa jauh  pengaruh  satu  variabel  independen  secara  individual
dalam  menerangkan  variasi  variabel  dependen.  Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
1  Merumuskan hipotesa H
01
:  β
1
≠  0,  ukuran  perusahaan  tidak  berpengaruh positif  terhadap  pengungkapan  CSR  dalam
website perusahaan publik Indonesia.
Ha
1
:  β
1
≠  0,  ukuran  perusahaan  berpengaruh  positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
H
02
:  β
2
=  0,  profitabilitas  tidak  berpengaruh  positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
Ha
2
: β
2
≠ 0, profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan  publik Indonesia.
H
03
: β
3
= 0, umur perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
Ha
3
:  β
3
≠  0,  umur  perusahaan  berpengaruh  positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
H
04
: β
4
= 0, auditor tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan  publik Indonesia.
Ha
4
:  β
4
≠  0,  auditor  berpengaruh  positif  terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan  publik Indonesia.
H
05
:  β
5
=  0,  tipe  industri  tidak  berpengaruh  positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
Ha
5
: β
5
≠ 0, tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan  publik Indonesia.
H
06
:  β
6
=  0, leverage  tidak  berpengaruh  negatif
terhadap pengungkapan CSR dalam website perusahaan
publik Indonesia. Ha
6
:  β
6
≠  0,  leverage  berpengaruh  negatif  terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan  publik Indonesia.
H
07
:  β
7
=  0,  kekuatan  pemerintah  tidak  berpengaruh positif  terhadap  pengungkapan  CSR  dalam
website perusahaan publik Indonesia.
Ha
7
:  β
7
≠  0,  kekuatan  pemerintah  berpengaruh  positif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
H
08
:  β
8
=  0,  kekuatan shareholder  tidak  berpengaruh
negatif  terhadap  pengungkapan  CSR  dalam website
perusahaan publik Indonesia. Ha
8
: β
8
≠ 0, kekuatan shareholder berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
2  Menentukan tingkat signifikan Pengujian  hipotesis  pada  penelitian  ini  menggunakan
pengujian  hipotesis  satu  arah.  Taraf  signifikan  yang digunakan  untuk  pengujian  hipotesis  satu  arah  adalah
0,05. 3  Mengambil dan menarik keputusan
a  Jika taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
01
diterima dan Ha
1
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa  ukuran perusahaan  tidak  berpengaruh  positif  terhadap
pengungkapan  CSR  dalam website  perusahaan
publik Indonesia. Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
01
ditolak  dan Ha
1
diterima.  Hal  ini  berarti  bahwa  ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap pengungkapan  CSR  dalam
website  perusahaan publik Indonesia.
b  Jika taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
02
diterima dan Ha
2
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa  profitabilitas tidak  berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan
CSR dalam website perusahaan publik Indonesia.
Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
02
ditolak  dan Ha
2
diterima. Hal  ini
berarti profitabilitas
berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia. c  Jika
taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
03
diterima dan Ha
3
ditolak. Hal ini berarti bahwa umur perusahaan tidak  berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan
CSR dalam website perusahaan publik Indonesia.
Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
03
ditolak  dan Ha
3
diterima.  Hal  ini  berarti  umur  perusahaan berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR
dalam website perusahaan publik Indonesia.
d  Jika taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
04
diterima dan Ha
4
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa  auditor  tidak berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR
dalam website perusahaan publik Indonesia.
Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
04
ditolak  dan Ha
4
diterima.  Hal  ini  berarti  auditor  berpengaruh
positif  terhadap  pengungkapan  CSR  dalam website
perusahaan publik Indonesia. e  Jika
taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
05
diterima dan Ha
5
ditolak. Hal ini berarti bahwa tipe industri tidak berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR
dalam website perusahaan publik Indonesia.
Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
05
ditolak  dan Ha
5
diterima.  Hal  ini  berarti  tipe  industri berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR
dalam website perusahaan publik Indonesia.
f  Jika taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
06
diterima dan Ha
6
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa leverage  tidak
berpengaruh  negatif  terhadap  pengungkapan  CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia. Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
06
ditolak  dan Ha
6
diterima.  Hal  ini  berarti leverage  berpengaruh
negatif terhadap pengungkapan CSR dalam website
perusahaan publik Indonesia. g  Jika
taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
07
diterima dan Ha
7
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa  kekuatan pemerintah  tidak  berpengaruh  positif  terhadap
pengungkapan  CSR  dalam website  perusahaan
publik Indonesia.
Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
07
ditolak  dan Ha
7
diterima.  Hal  ini  berarti  kekuatan  pemerintah berpengaruh  positif  terhadap  pengungkapan  CSR
dalam website perusahaan publik Indonesia.
h  Jika taraf signifikansi ≥ 0,05 maka H
08
diterima dan Ha
8
ditolak.  Hal  ini  berarti  bahwa  kekuatan shareholder  tidak  berpengaruh  negatif  terhadap
pengungkapan  CSR  dalam website  perusahaan
publik Indonesia. Jika  taraf  signifikansi    0,05  maka  H
08
ditolak  dan Ha
8
diterima.  Hal  ini  berarti  kekuatan shareholder
berpengaruh  negatif  terhadap  pengungkapan  CSR dalam
website perusahaan publik Indonesia.
51
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN