Yinyatani 2011, Rahman 2012, Sari 2012 menemukan adanya pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR, selain
itu penelitian yang dilakukan oleh Ulum dkk. 2011, Pebriana dan Sukartha 2012, serta Ekowati dkk. 2014, juga menunjukkan hal
yang sama. Namun demikian, terdapat beberapa penelitian yang tidak mendukung adanya hubungan antara profitabilitas dan
pengungkapan CSR, seperti penelitian yang dilakukan oleh Anggraini 2006, Yuliana dkk. 2008, Pozniak
et al. 2011, Kristi 2012, Kamil dan Herusetya 2012. Berdasarkan kajian di
atas, hipotesis yang hendak diuji: H
2
: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
CSR dalam website perusahaan publik Indonesia.
3. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan CSR
Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi harus secara terus-menerus mencoba untuk meyakinkan bahwa mereka telah
melakukan kegiatan sesuai dengan batasan dan norma-norma masyarakat. Legitimasi dianggap sebagai asumsi bahwa tindakan
yang dilakukan suatu entitas merupakan tindakan yang diinginkan, pantas, atau sesuai dengan sistem, norma, nilai, kepercayaan, dan
definisi yang dikembangkan secara sosial Rawi dan Munawar 2010. Selain itu, legitimasi dianggap penting bagi perusahaan
dikarenakan legitimasi masyarakat kepada perusahaan menjadi faktor yang strategis bagi perkembangan perusahaan ke depan
Arthana, 2013.
Umur perusahaan dapat dikaitkan dengan teori legitimasi. Perusahaan yang secara kontinu dapat beroperasi,
image atau brand perusahaan akan makin dikenal oleh masyarakat sehingga
bisa mendapatkan legitimasi dari masyarakat Anton dan Erika, 2012. Anton dan Erika 2012 menambahkan bahwa umur
perusahaan dapat dikaitkan dengan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Umur perusahaan
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kehidupan perusahaan sehingga semakin lama
perusahaan berdiri, maka semakin mampu perusahaan tersebut meningkatkan kepercayaan investor Santioso dan Chandra, 2012.
Yuliarto 2001 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki umur panjang besar akan memberikan pengungkapan CSR lebih
luas dibandingkan perusahaan lain yang umurnya lebih pendek karena perusahaan tersebut memiliki pengalaman lebih dalam
pengungkapan annual report.
Hal yang berbeda diungkapkan oleh Pebriana dan Sukartha 2012, seiring bertambahnya umur perusahaan maka bertambah
pula tanggungjawab serta beban perusahaan. Sehingga secara tidak langsung mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan
pengungkapan CSR. Ulum 2011 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih pendek, akan cenderung lebih
banyak mengungkapkan informasi CSR pada website perusahaan.
Pengungkapan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan profil perusahaan sekaligus menarik perhatian calon investor melalui
tampilan website yang menarik.
Suripto dan Baridwan 1999 berhasil menemukan adanya pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Hasil
penelitian tersebut berbeda dengan penelitian oleh Ulum dkk. 2011, Pozniak
et al. 2011 dan Pebriana dan Sukartha 2012 yang menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang hendak diuji:
H
3
: Umur
perusahaan berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan CSR dalam website perusahaan publik
Indonesia.
4. Pengaruh Auditor Terhadap Pengungkapan CSR