Mengamankan Jalur Pelayaran Perdagangan Cina Dengan Nusantara Dari Para Bajak Laut

31 tegas Kaisar Yongle menumpas para bajak laut yang selalu mengganggu kapal- kapal upeti kerajaan-kerajaan disekitar Cina dan kapal-kapal para pedagangan yang melintas di Laut Cina Selatan membuat kawasan tersebut menjadi aman dan ramai dikunjungi para pedagangan yang ada di Laut Cina Selatan dari para bajak laut. 57 Pada saat menjalankan kebijakan ekspedisi pelayaran tersebut, Kaisar Yongle mengutus Laksamana Cheng Ho untuk memimpin ekspedisi pelayaran ke negeri-negeri di Samudera Selatan. Tidak banyak yang mengetahui tentang kehidupan Laksamana Cheng Ho pada masa silam di Cina dikarenakan Laksamana Cheng Ho yang sebagai seorang kasim 58 tidak dianggap pada masa Cina silam. Akan tetapi, Laksaman Cheng Ho merupakan pelaut besar dalam sejarah Cina. Selama 28 tahun Laksamana Cheng Ho memimpin ekspedisi pelayaran besar Dinasti Ming. Laksamana Cheng Ho telah mengunjungi lebih dari 30 negeri 59 dengan menggunakan 62 buah kapal besar berukuran panjang 132 m dengan tingginya 54 m dan sejumlah 200 buah kapal baik ukuran sedang maupun kecil, serta dilengkapi 17.800 orang anak buah yang mengikuti ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Samudera Selatan. Disamping itu, Laksamana Cheng Ho juga membawa sejumlah barang berharga berupa emas, sutera, mutiara, batu permata, kerajinan dan lain sebagainya yang akan digunakan sebagai hadiah 57 Benny Setiono, Tiongkok Dalam Pusaran Politik, Jakarta, Elkasa, 2002, hlm. 24 58 Kasim merupakan seorang pegawai istana yang bekerja sebagai pelayan pemaisuri maupun istri kaisar lainnya dan juga melayani keluarga kaisar. 59 Negeri-negeri yang menjadi kunjungan Laksamana Cheng Ho diantaranya Chan-ch’enAnam, Chao-wa Jawa, Sun-la Sunda, San-fo-ch’i Palembang, A-lu Sumatera, Peng-h’eng Pahang, Man-la-kia Malaka, Chi-lan-tan Kelantan, Hsien-lo Siam, Ku-li Calicut, India, Hsi-lan-shan Sailan, Hu-li-mo-ssu Ormuz, A-tan Aden dan Mu-ku-tu-shu Mogadisiu, Somalia 32 dari kaisar Cina kepada kerajaan-kerajaan yang dikunjungi oleh Laksamana Cheng Ho dalam perjalanaannya ke Samudera Selatan. 60 Pada masa pemerintahan Kaisar Yongle, beliau mengutus Laksamana Cheng Ho untuk melakukan ekspedisi pelayaran sebanyak 6 kali dan ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho yang terakhir dilakukan pada masa pemerintahan Kaisar Chu Chanji. 61 Beliau merupakan kaisar ke lima Dinasti Ming Cina. Pada pemerintahan Kaisar Hongki yang merupakan kaisar ke empat Dinasti Ming, beliau menghentikan ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Samudera Selatan dikarenakan terlalu besarnya biaya ekspedisi tersebut. Selama melakukan ekspedisi pelayaran sebanyak 7 kali atas perintah kekaisaran Dinasti Ming di Cina, Laksamana Cheng Ho juga mengunjungi Nusantara untuk menyampaikan pesan dari kaisar Dinasti Ming di Nusantara. Dalam ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho dapat dijelaskan sebagai berikut: 62 1. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1405 M sampai tahun 1407 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 2. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1407 M sampai tahun 1409 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 3. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1409 M sampai tahun 1411 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 4. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1413 M sampai tahun 1415 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 60 Liang Liji, Dari Relasi Upeti Ke Mitra Strategi 2000 Tahun Perjalanan Hubungan Tiongkok- Indonesia, jakarta, Buku Kompas, 2012, hlm. 115 61 Kaisar Chu Chanji merupakan Kaisar Dinasti Ming 1426-1435 M yang ke lima, Ia merupakan Cucu dari Kaisar Yongle kaisar ketiga Dinasti Ming, Kaisar Chu Chanji menjadi kaisar setelah menggantikan ayahnya Hongki 1425 pada masa Kaisar Hongki ekspedisi pelayaran Cheng Ho dihentikan Kaisar Hongki merupakan kaisar ke empat setelah wafat digantikan putranya. Masa Kaisar Chu Chanji diperintahkannya Laksamana Cheng Ho untuk berlayar ke Samudera Selatan, yang pernah di hentikan ayahnya yaitu Kaisar Hongki. Ekspedisi pelayaran yang dilakaukan Laksamana Cheng Ho pada masa Kaisar Chu Chanji merupakan ekspedisi pelayaran yang ke tujuh dan merupakan ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho yang terakhir. 62 Kong Yuanzhi, Cheng Ho Muslim Tionghoa Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta, Pusaka Obor, 2013, hlm. 60 33 5. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1417 M sampai tahun 1419 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 6. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1421 M sampai tahun 1422 M masa pemerintahan Kaisar Yongle. 7. Pelayaran ekspedisi dari tahun 1431 M sampai tahun 1433 M masa pemerintahan Kaisar Chu Chanji. 63 Tabel 1. Kawasan-kawasaan yang dikunjungi Laksamana Cheng Ho dalan tujuh kali pelayaran ke Samudera Selatan No Tahun keberangkatan Kawasan-kawasan Yang Dikunjungi A 1405-1407 M Campa, Jawa, Aceh, Lamuri, Malaka, Calicut, Palembang, Malabar, Ceylon. B 1407-1409 M Campa, Jawa, Siam, Malaka, Lamuri, Aceh, Cail, Cochin, Cambay, Ahmedabad, Calicut, Ceylon, Sambilan dan lain-lain C 1409-1411 M Campa, Jawa, Siam, Malaka, Lamuri, Aceh, Ceylon, Quilon, Cochin, Calicut, Ahmedabad, Malabar. D 1413-1415 M Campa, Jawa, Siam, Malaka, Lamuri, Aceh, Cail, Cochin, Cambay, Ahmedabad, Calicut, Ceylon, Sambilan. E 1417-1419 M Campa, Jawa, Palembang, Malaka, Pahang, Aceh, Lambri, Ceylon, Cochin, Rasa, Aden, Mogedoxu, Kepulauan Maldeve, Ormus. F 1421-1422 M Campa, Siam, Malaka, Lamuri, Aru, Aceh, Cail, Cochin, Cambay, Bengal, Ormuz, Aden, Jofar, Rasa, Brawa, Mogedoxu, Calicut, Cail, Ceylon, Kepulauan Maldeve. G 1431-1433 M Campa, Jawa, Palembang,Lamuri, Malaka, Siam, Aru, Lide, Banggal, Maldiv, Quilon, Aceh, Cail, Cochin, Cambay, Ahmedabad, Mekah, Ormus, Jofar, Aden, Mogedoxu, Brawa, Calicut, 64 Dalam ekspedisi pelayaran tersebut, Laksamana Cheng Ho juga mengunjungi kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Hal ini membuat terjadinya hubungan baik antara kerajaan yang ada di Nusantara dengan 63 Ibid., hlm. 60 64 Kong Yuanzhi, Cheng Ho Muslim Tionghoa Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta, Pusaka Obor, 2013, hlm. 218 34 kekaisaran Dinasti Ming Cina. Kunjungan ekspedisi pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara antara lain ke Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Lambri, Kerajaan Malaka, Kerajaan Majapahit, Palembang, Semarang, dan juga berakhirnya ekspedisi pelayaran Laksanana Cheng Ho ke Samudera Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Proses Ekspedisi Laksamana Cheng Ho ke Nusantara 1. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho di Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan kecil yang terletak di sebelah timur Lhokseumawe, Aceh. Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada tahun 1275 M atau diperkirakan pada pertengahan abad ke 13 M. Raja pertama yang memimpin yaitu Sultan Malik as-Shalih yang wafat pada tahun 1297 M. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang ada di Nusantara. Hal ini dipengaruhi oleh letak geografis dari kerajaan yang selalu menjadi jalur pelayaran dan juga sebagai tempat persinggahan para pedagang mancanegara yang melalui Selat Malaka. 65 Terjadinya perdagangan antara negeri-negeri mancanegara membuat munculnya kerjasama antara Kerajaan Samudra Pasai dengan negeri-negeri di mancanegara. Hubungan kerjasama dengan Negeri Cina diawali dengan adanya hubungan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak dan dengan adanya pengiriman utusan Kerajaan Samudra Pasai maupun utusan dari Kaisaran 65 Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia III Zaman Pertumbuhan Dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2011, hlm. 21 35 Cina membuat baiknya kerjasama antar negeri tersebut. 66 Pada masa pemerintahan Sultan Malik as-Shalih, sudah terjadi hubungan kerajaan Samudra Pasai dengan Cina dan pada tahun 1282 M masa Dinasti Yuan telah mengirimkan utusannya ke Kerajaan Samudra Pasai dan utusan Cina tersebut bertemu dengan menteri kerajaan Samudra Pasai dan menghimbau agar Raja Kerajaan Samudra Pasai untuk mengirimkan utusannya ke Cina. 67 Pada masa kekuasaan Dinasti Ming di Cina, Kerajaan Samudra Pasai juga telah memilik kerjasama dan hubungan baik. Kerja sama tersebut bahkan telah terjadi semenjak Dinasti Yuan berkuasa di Cina sebelum Dinasti Ming berdiri. 68 Kerajaan Samudra Pasai memiliki pengaruh yang besar dalam perdagangan yang ada di Asia Tenggara dan juga perdagangan dengan Dinasti Ming Cina. Pada masa pemerintahan Kaisar Yongle pada tahun 1404 M, kaisar mengutus Wen Liang Fu 69 untuk datang ke Kerajaan Samudra Pasai. Pengutusan Wen Liang Fu ke Kerajaan Samudera Pasai bertujuan mengantarkan hadiah berupa sutra sulaman benang emas, sutra, kerajinan, dan menyampaikan himbauan kepada Kerajaan Samudra Pasai untuk datang menghadap kaisar Dinasti Ming Cina. Pada tahun 1405 M, dimulainya ekspedisi pelayaran besar yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho atas perintah Kaisar Yongle Dinasti Ming. Dalam ekspedisi pelayaran ke Samudra Selatan, Laksamana Cheng Ho juga mengunjungi 66 Mohammad Said, Atjeh Sepandjang Abad, Medan, Harian Waspada Medan, 2007, hlm.62 67 Marwati Djoened Poesponegoro, op.cit., hlm. 23 68 Brian Harrison, Asia Tenggara Suatu Sejarah Ringkas, Kuala Lumpur, Badan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia, 1966, hlm. 67 69 Wen Liang Fu merupakan utusan dari Kaisar Yongle pada tahun 1404, untuk datang ke Kerajaan Samudera pasai untuk memberikan hadiah dari kaisar Cina yang berupa emas, satin, kerajinan dan lain sebagainya. Disamping itu kedatangan Wen Liang Fu ke Kerajaan Samudera pasai untuk menghimbau kepada kerajaan untuk datang menghadap Kekaisaran Cina.