Penyebaran Agama Islam di Nusantara
69 Dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho sehingga memunculkan
perkampungan Cina di Nusantara, seperti rumah-rumah yang ada di Semarang yang di bangun oleh awak kapal Laksamana Cheng Ho dan para orang Cina yang
menetap di Semarang, sehingga memberikan pengaruh terhadap arsitektur yang ada di Nusantara. Daerah pantai-pantai utara Pulau Jawa banyak terdapat
bangunan-bangunan dengan gaya Cina. Rumah-rumah di pantai utara Pulau Jawa mendapatkan pengaruh dari Cina, dengan memiliki ciri-ciri dibagian atap
rumahnya memiliki kemiripan dengan atap rumah yang bercorak Cina. Hal ini telah menunjukan bahwa pengaruh kebudayaan dalam segi arsiektur telah dapat
diterima oleh masyarakat di Nusantara. juga adanya pengaruh dari bangunan masyarakat Jawa terhadap bangunan orang-orang Cina yang ada di Nusantara.
Bentuk rumah yang besar yang memperlihatkan pengaruh kebudayaan Jawa dengan Cina. Hingga pada saat ini masih dapat ditemukan pada beberapa temapat
di kampung Cina, arsitektur yang ada pada rumah-rumah Cina di Nusantara yang memiliki perpaduan kebudayaan dengan masyarakat Jawa. Pada rumah-rumah
Cina yang ada di Jawa memiliki pendopo dibagian depannya dan di bagian belakangnya dihubungkan dengan rumah-rumah besar. Dibagian pendopo rumah
Cina juga memiliki tiang-tiang besar sebagai penyangga atapnya, ini juga memiliki kesamaan dengan rumah rumah yang ada di Jawa yang bermotif joglo,
yang memiliki pendopo juga terhubung dengan ruangan-ruangan besar lainnya. Pada pagian pendopo di rumah-rumah jawa memiliki tiang-tiang besar yang
70 menyangga atap rumah. Ini menunjukan pengaruh antara kedua kebudayaan Cina
dengan Nusantara dapat terlihar dari segi arsitektur bangunan rumah.
127
Pengaruh Laksamana Cheng Ho terlihat pada bentuk arsitektur masjid yang ada di Nusantara. Muslim Cina yang di bentuk oleh Laksamana Cheng Ho
ikut berperan aktif dalam pembangunan masjid-masjid yang ada di Cirebon, Tuban, gersik dan Palembang. Masjid-masjid yang dibangun atau yang
pembangunannya diikuti oleh orang Cina di Nusantara, menunjukan gaya bangunan masjid model istana Cina. Bentuk masjid model istana Cina memiliki
ciri-ciri berupa ruang sembahyang mobel ruang besar dan menara azan model rumah loteng, seperti Masjid Xianhe di Yuangzhou Cina. Bangunan masjid yang
ada di Pulau Jawa seperti Masjid Demak, Masjid Solo, Masjid Yogyakarta, Masjid Banten dan yang lainnya di Pulau Jawa. Memiliki kesamaan dengan
masjid yang ada di Cina Selatan dengan model istana Cina. Hal ini, telah menunjukan adanya interaksi antara kebudayaan Cina dengan kebudayaan lokal
yang ada di Nusantara.
128
127
Onghokham, Riwayat Tionghoa Peranakan Jawa, Jakarta, Komunitas Bambu, 2009, hlm. 37
128
Kong Yuanzhi, Silang Budaya Tiongkok-Indonesia, Jakarta, Buana Ilmu Populer, 1999, hlm. 352
71