Manfaat Penulisan Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan
16 oleh tentara Ming.
31
Ma He Cheng Ho dibawa ke Nanjing sebagai kasim atau pelayan intern di istana. Sebelum menjadi utusan kaisar Dinasti Ming untuk
melakukan ekspedisi pelayaran ke Samudera Selatan, Ma He Cheng Ho tidak banyak dikenal oleh orang hal ini dikarenakan Ma He Cheng Ho merupakan
seorang kasim
32
dan seorang kasim tidak dihargai pada masa Cina dahulu.
33
Kemudian Cheng Ho ditunjuk sebagai pengiring pangeran Chu Ti putra ke-4 Kaisar Chu Yuan Chang oleh Kaisar Chu Yuan Chang, merupakan kaisar
pertama Kaisar pertama Dinasti Ming. Sejak berbakti kepada Pangeran Chu Ti, putera ke-4 Kaisar Chu Yuan Chang, selama menjadi pengiring Pangeran Chu Ti,
Ma He Cheng Ho memanfaatkan segala fasilitas istana dengan banyak membaca dan ikut bertempur bersama dengan Pangeran Chu Ti.
34
Berkat keberanian dan kecerdasan Ma He Cheng Ho yang turut andil dalam serangan militer menggulingkan Kaisar Chu Yunwen, membuat Pangeran
Chu Ti menjadi kagum padanya kepada Cheng Ho. Sejak itu dia dianugerahi nama marga Cheng kepada Ma He nama kecil Cheng Ho sejak itu mulai nama
Cheng Ho di gunakan dan juga Cheng Ho diberinya jabatan sebagai kepala kasim intern di Istana, yang bertugas membangun istana, menyediakan alat-alat istana,
mengurus gudang es, dan lain sebagainya. Pada awal abad ke-15 M, Kaisar Yongle memerintahkan Cheng Ho untuk melakukan ekspedisi pelayaran ke
Samudera Selatan dalam rangka menjalin kerjasama, persahabatan dan
31
Kong Yuanzhi, Cheng Ho Muslim Tionghoa Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta, Pusaka Obor, 2013, hlm. 31
32
Kasim merupakan seorang pegawai istana yang bekerja sebagai pelayan pemaisuri maupun istri kaisar lainnya dan juga melayani keluarga kaisar.
33
Kong Yuanzhi, Cheng Ho Muslim Tionghoa Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, Jakarta, Pusaka Obor, 2013, hlm. 19
34
Benny G. Setiono, Tionghoa Dalam Pusaran Politik, Jakarta, Elkasa, 2002, hlm. 26
17 memelihara perdamaian antara Kekaisaran Cina dengan negeri-negeri di luar
Cina. Cheng Ho pun diangkat sebagai laksamana dalam memimpin ekspedisi pelayaran Dinasti Ming ke Samudera Selatan.
Pada tahun 1405 M Kaisar Yongle, mengutus Laksamana Cheng Ho sebagai duta kekaisaran Cina ke Samudera Selatan. Hal ini, menjadi ekspedisi
pelayaran Laksamana Cheng Ho yang pertama. Dimasa hidupnya, Laksamana Cheng Ho telah tujuh kali memimpin Ekspedisi pelayaran besar Dinasti Ming ke
Samudera Selatan selama 28 tahun. Dalam setiap ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, ia membawa serta 62 buah kapal yang
disebut dengan kapal harta, yang paling besar berukuran panjang 132 meter dan lebar 54 meter. Dengan jumlah kapal lebih dari 200 buah kapal, baik ukuran besar
maupun kecil, serta di lengkapi 27.800 orang pasukan. Laksamana Cheng Ho juga membawa sejumlah barang berharga berupa kerajinan, porselin, emas dan sutera
dan lain sebagainya. Barang berharaga yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho akan digunakan untuk hadiah kepada kerajaan-kerajaan yang dikunjungi oleh
Laksamana Cheng Ho dalam perjalanaannya ke Samudera Selatan. Dengan membawa hadiah dari kekaisaran Cina menjadikan ekspedisi
pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Samudera Selatan selalu mendapat sambutan baik dari kerajaan-kerajaan yang di kunjunginya. Pada saat melakukan ekspedisi
pelayaran Laksamana Cheng Ho selalu mengunjungi Nusantara karena letak dari Nusantara yang strategis berada di tengah-tengah jalur tujuan pelayaran
Laksamana Cheng ho dari Cina ke Afrika. Pada saat mengunjungi Nusantara Laksamana Cheng Ho secara resmi menyerahkan hadiah yang dianugrahkan