Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

b. Uji Linearitas Berikut Tabel Hasil Uji Linearitas Employee Engagement dan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi : Tabel 14 Hasil Uji Linearitas Employee Engagement dan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi F Sig. Employee Engagement Persepsi terhadap Dukungan Organisasi Between Groups Combined 5.803 .000 Linearity 98.200 .000 Deviation from Linearity 1.183 .289 Berdasarkan uji linearitas, diketahui bahwa nilai signifikansi data pada penelitian ini adalah 0,000. Hubungan dapat dikatakan linear apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki, 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian ini linear. Berikut Scatterplot Hasil Uji Linearitas Employee Engagement dan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi : Grafik 3 Scatterplot Hasil Uji Linearitas Berdasarkan grafik 1, diketahui bahwa data-data yang menjelaskan hubungan antara variabel persepsi terhadap dukungan organisasi dan data employee engagement mengumpul pada garis lurus. Hal ini semakin menggambarkan bahwa data dalam penelitian ini linear. 2. Uji Hipotesis Berikut tabel hasil uji hipotesis Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement : Tabel 15 Hasil Uji Hipotesis Correlations Persepsi terhadap Dukungan Organisasi Employee Engagement Persepsi terhadap Dukungan Organisasi Pearson Correlation 1 .691 Sig. 1-tailed .000 N 106 106 Employee Engagement Pearson Correlation .691 1 Sig. 1-tailed .000 N 106 106 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Product Service Solution veri 18.0. Uji korelasi antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson karena data pada penelitian ini normal dan linear. Berdasarkan hasil analisis, korelasi antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement memiliki nilai koefisien sebesar 0,691 dengan nilai signifikansi 0,00. Korelasi antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement termasuk dalam kategori tinggi karena berada pada rentang antara 0,60-0,799 Sugiyono, 2012. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang tinggi antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Santoso, 2010. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, semakin tinggi employee engagement yang dimiliki oleh karyawan. Sebaliknya, semakin negatif persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, semakin rendah pula employee engagement yang dimiliki oleh karyawan. 3. Analisis Data Tambahan Berikut analisis tambahan mengenai Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement berdasakan tahap perkembangan subjek, yaitu dewasa awal dan dewasa madya : a. Uji Normalitas Berikut Tabel Uji Normalitas Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan : Tabel 16 Uji Normalitas Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan Test Statistics a Persepsi terhadap Dukungan Organisasi Employee Engagement Most Extreme Differences Absolute .277 .307 Positive .277 .307 Negative -.027 -.010 Kolmogorov-Smirnov Z .658 .730 Asymp. Sig. 2-tailed .779 .662 a. Grouping Variable: Tahap Perkembangan Hasil uji normalitas berdasarkan tahap perkembangan menunjukkan bahwa data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement memiliki nilai signifikansi sebesar 0,779 dan 0,662. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement terbilang normal karena memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05. b. Uji Homogenitas Berikut Tabel Uji Homogenitas Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan : Tabel 17 Uji Homogenitas Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Persepsi terhadap Dukungan Organisasi .015 1 104 .904 Employee Engagement .000 1 104 .988 Hasil uji homogenitas berdasarkan tahap perkembangan menunjukkan bahwa data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement memiliki nilai signifikansi sebesar 0,904 dan 0,988. Hal ini menunjukkan bahwa data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement terbilang homogen karena memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05. c. Uji T Uji T dapat dilakukan pada data Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement berdasarkan tahap perkembangan karena memenuhi syarat normalitas dan homogenitas. Berikut Tabel Uji T Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan : Tabel 18 Uji T Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement Berdasarkan Tahap Perkembangan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi Employee Engagement t-test for Equality of Means T -1.219 -1.259 Df 104 104 Sig. 2-tailed .225 .211 Mean Difference -2.503 -3.753 Std. Error Difference 2.053 2.981 95 Confidence Interval of the Difference Lower -6.575 -9.664 Upper 1.568 2.158 Hasil uji t menunjukkan bahwa Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement memiliki nilai signifikansi sebesar 0,225 dan 0,211, di mana keduanya memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Persepsi terhadap Dukungan Organisasi dan Employee Engagement pada subjek dewasa awal dan dewasa madya.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi sebagai variabel bebas dengan employee engagement sebagai variabel tergantung. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson untuk menguji hipotesis karena data penelitian ini normal dan linear. Berdasarkan hasil penelitian, persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement memiliki koefisien korelasi sebesar 0,691 dengan p = 0,00 p 0,05. Korelasi antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement termasuk dalam kategori korelasi tinggi karena berada di antara 0,60-0,799 Sugiyono, 2012. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang tinggi dan signifikan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi maka karyawan akan semakin engaged. Sebaliknya, semakin negatif persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi, maka karyawan akan semakin disengaged. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini didukung dengan hasil hasil uji t yang menunjukkan bahwa mean empiris persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement secara signifikan berbeda dan lebih besar dari mean teoretis, dimana keduanya memiliki p = 0,00 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi positif terhadap dukungan organisasi dan subjek penelitian ini karyawan yang engaged. Subjek menilai bahwa perusahaan menghargai kontribusi karyawan serta memperhatikan kesejahteraan karyawan. Subjek memiliki semangat dan dedikasi dalam bekerja serta terabsorpsi dalam pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan 2 subjek penelitian pada 17 April 2015. Subjek 1 memiliki persepsi positif yang cukup terhadap dukungan organisasi dan memiliki engagement yang terbilang sedang. Subjek 2 memiliki persepsi positif yang tinggi terhadap dukungan organisasi dan juga memiliki engagement yang terbilang tinggi.Hasil wawancara dengan Subjek 1 dan Subjek 2 menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki persepsi positif terhadap dukungan organisasi dan memiliki employee engagement yang sedang dan tinggi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Subjek 1 memiliki persepsi positif yang cukup terhadap dukungan organisasi Komunikasi pribadi, 17 April 2015. Dalam aspek memperhatikan kesejahteraan karyawan, Subjek 1 memiliki persepsi positif yang cukup baik. Subjek 1 memiliki persepsi yang cukup baik karena perusahaan menyediakan BPJS bagi seluruh karyawan sehingga karyawan merasa terjamin kesehatannya selama bekerja. Namun di sisi lain, Subjek 1 juga menyadari bahwa menyediakan merupakan BPJS kewajiban perusahaan seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Dalam aspek penghargaan terhadap kontribusi karyawan, Subjek 1 memiliki persepsi positif yang sangat baik. Subjek 1 memiliki persepsi positif karena perusahaan memberikan kenaikan gaji sesuai dengan kinerja yang dilakukan oleh masing- masing karyawan, sehingga ada perbedaan gaji antara karyawan yang biasa- biasa saja dengan karyawan yang rajin dan mau bekerja keras. Selain itu, perusahaan juga kerap memberikan bonus pada karyawan ketika toko sedang ramai pembeli. Hasil wawancara menunjukkan bahwa Subjek 1 memiliki employee engagement yang tergolong sedang Komunikasi pribadi, 17 April 2015. Subjek 1 memiliki semangat yang cukup. Dalam bekerja, Subjek 1 semangat karena motivasi untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga subjek. Subjek mengaku tidak berusaha untuk mengerahkan seluruh energi yang dimiliki untuk perusahaan, namun subjek mengatakan bahwa subjek bekerja sebaik mungkin untuk melayani konsumen, sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya tambahan gaji apabila subjek memiliki penilaian kinerja yang baik. Subjek 1 cenderung kurang dalam aspek dedikasi. Hal ini disimpulkan dari pernyataan Subjek 1 yang mengatakan bahwa ia memiliki rasa bangga dalam bekerja karena dapat membiayai kebutuhan keluarga. Selain itu, Subjek 1 mengaku mendapatkan inspirasi mengenai cara berdagang yang dapat diterapjan apabila sudah tidak bekerja di perusahaan lagi. Dalam aspek absorpsi, Subjek 1 terbilang cukup terabsorpsi pada pekerjaannya. Hal ini disimpulkan dari pengakuan Subjek 1 yang kerap kali tidak menyadari jika waktu istirahat sudah tiba. Hasil wawancara dengan Subjek 2 menunjukkan bahwa subjek memiliki persepsi positif yang tinggi terhadap dukungan organisasi Komunikasi pribadi, 17 April 2015. Dalam aspek penghargaan terhadap kontribusi karyawan, Subjek 2 memiliki persepsi positif yang tinggi. Subjek 2 memiliki persepsi positif karena perusahaan memberikan tambahan gaji bagi karyawan yang memiliki tanggung jawab tertentu. Dalam aspek memperhatikan kesejahteraan karyawan, Subjek 2 juga memiliki persepsi positif yang tiggi. Subjek 2 memiliki persepsi yang positif karena perusahaan menyediakan obat- obatan di perusahaan bagi karyawan yang membutuhkan, memberikan bantuan dana bagi karyawan yang memerlukan penanganan dokter, mencarikan dokter yang tepat untuk mengatasi keluhan karyawan, dan juga memberikan pinjaman kredit tanpa bunga bagi karyawan. Hasil wawancara dengan Subjek 2 juga menunjukkan bahwa subjek memiliki employee engagement yang tinggi Komunikasi pribadi, 17 April 2015. Subjek 2 memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja. Subjek 2 semangat bekerja karena subjek menyukai pekerjaannya dan juga merasa mendapatkan dukungan dan perlakuan baik dari organisasi. Subjek 2 mengaku ingin memberikan usaha terbaik bagi perusahaan tempat subjek bekerja. Ketika pemilik perusahaan sedang ada keperluan di luar negeri dan tidak bisa mengawasi perusahaan, Subjek 2 sebagai manager perusahaan mengaku benar-benar berusaha untuk mengawasi perusahaan dan buka hingga tutup. Subjek rela untuk pulang terlambat demi menyelesaikan pekerjaan subjek. Subjek 2 juga memiliki dedikasi yang tinggi. Subjek 2 mengatakan bahwa ia merasa perannya penting dan bermakna bagi perusahaan. Subjek 2 juga merasa mendapatkan inspirasi dalam melayani dan bernegosiasi dengan konsumen selama bekerja. Dalam aspek absorpsi, Subjek 2 terbilang sangat terabsorpi. Hal ini disimpulkan dari pernyataan Subjek 2 yang mengatakan seringkali bekerja hingga lupa waktu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saks 2006 yang menyatakan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi memiliki korelasi positif dengan kedua aspek employee engagement, yaitu job engagement dan organization engagement. Saks 2006 juga mencetuskan