Pemeriksaan Mikroskopik simplisa Kadar Abu Total Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam

1. Pemeriksaan Mikroskopik simplisa

Pengamatan mikroskopik serbuk simplisia, daun dan batang tumbuhan sisik naga ini bertujuan untuk memastikan kebenaran tumbuhan sisik naga dengan mengamati ciri-ciri mikroskopiknya dengan pemeriksaan dibawah mikroskop. Pemeriksaan dilakukan dengan mikroskop yang derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Pemeriksaan mikroskopik meliputi serbuk simplisia, daun membujur, daun melintang, batang melintang, dan batang membujur. Hasil Mikroskopik MMI jilid V Keterangan a b Sayatan permukaan bawah daun perbesaran 100x a. Stomata b. Epidermis bawah b a Sayatan permukaan atas daun Perbesaran 100x a. Epidermis b. Parenkim a b a b Gambar MMI jilid V Keterangan a a. Rambut penutup b. Epidermis c. Misofil b c Serbuk Perbesaran 100x Gambar 2. Hasil pengamatan uji karakteristik mikroskopik Hasil pemeriksaan mikroskopik simplisia sisik naga pohon inang kopi pada gambar 2 menunjukan bahwa simplisia sisik naga pohon inang kopi yang diamati telah sesuai dengan Materia Medika Indonesia jilid V.

2. Kadar Abu Total

Kadar abu total dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya simplisia Depkes RI, 2000. b c a Tabel I. Hasil Pengamatan Uji Karakteristik Kadar Abu Total Replikasi Kadar Abu Total Serbuk Simplisia Esktrak Diklorometana Ekstrak Etil Asetat Ektrak Metanol Replikasi 1 7,4735 b b 2,4955 b b 4,6870 b b 3,1005 b b Replikasi 2 6,5440 b b 2,8819 b b 3,1981 b b 1,3539 b b Replikasi 3 7,7946 b b 1,7095 b b 2,2443 b b 1,7095 b b Hasil pemeriksaan karakterisasi kadar abu total menurut Materia Medika Indonesia Edisi V kadar abu total pada tumbuhan sisik naga tidak lebih dari 8, hasil dari pemeriksaaan sudah sesuai dengan Materia Medika Indonesia Edisi V dan kualitas serbuk simplisia baik.

3. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam

Penetapan kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk mengetahui jumlah abu yang diperoleh dari faktor eksternal Depkes RI, 2000. Tabel II. Hasil Pengamatan Uji Karakteristik Kadar Abu Tidak Larut Asam Replikasi Kadar Abu Tidak Larut Asam Serbuk Simplisia Esktrak Diklorometana Ekstrak Etil Asetat Ektrak Metanol Replikasi 1 0,2038 b b 0,1804 b b 0,9853 b b 0,1835 b b Replikasi 2 0,4674 b b 0,2247 b b 0,8566 b b 0,1584 b b Replikasi 3 0,4468 b b 0,1806 b b 0,8867 b b 0,1408 b b Hasil pemeriksaan karakterisasi kadar abu tidak larut asam menurut Materia Medika Indonesia Edisi V kadar abu tidak larut asam pada tumbuhan sisik naga tidak lebih dari 4,5, hasil dari pemeriksaaan sudah sesuai dengan Materia Medika Indonesia Edisi V dan kualitas serbuk simplisia baik.

4. Penetapan Kadar Sari Larut Air