sitosterol untuk mencari kandungan minyak atsiri, flavonoid, tanin, dan steroid.. Selain itu dalam pnelitian ini juga menggunakan 2 deteksi antara lain deteksi
pereaksi kimia FeCl3, AlCl3, deteksi secara fisika dengan bantuan lampu UV 254 nm dan deteksi 366 nm. Lempeng silika yang digunakan harus dalam keadan
kering, hal ini bertujuan supaya silika dapat menyerap senyawa yang akan dipisahkan.
1. Pengujian Senyawa Minyak Atsiri
Fase Diam : Silika gel GF
254
Fase Gerak : Toluen : Etil asetat 93:7 vv
Pembanding : Eugenol
Tabel V. Tabel Rf Sampel dan Standar Eugenol No
Ekstrak Deteksi Pereaksi
Kimia FeCl
3
Deteksi UV 254
Deteksi UV 366
Rf Warna
Rf Warna
Rf Warna
1. Diklorometana
, ,
, Hijau
0,3 Pemada
man 0,16
0,19 0,28
0,34 0,55
0,635 0,68
0,81 Merah
2. Etil Asetat
- -
- -
, ,
0,27 ,
, 0,55
0,62 Merah
3. Metanol
- -
- -
0,32 Merah
4. Standar
0,51 Ungu
0,51 Pemada
man 0,11
0,31 0,51
Biru
Ekstrak Diklorometan Ekstrak Etil Asetat A : Standar eugenol
B : Ekstrak pohon inang jambu air C : Ekstrak pohon inang kopi
D : Ekstrak pohon inang teh
Gambar 3. Hasil elusi KLT sampel dan standar eugenol
Hasil dari KLT pada tabel V dan gambar 3 menunjukan bahwa hasil
kualitatif pada ekstrak diklorometana dan ekstrak etil asetat sisik naga inang kopi dimungkinkan mengandung eugenol, hal ini dilihat dari ekstrak diklorometana
dan etil asetat yang yang memiliki nilai Rf 0,55 yang mendekati nilai Rf standar eugenol 0,51.
2. Pengujian Senyawa Flavonoid
Fase Diam : Silika gel GF
254
Fase Gerak : n butanol : asam asetat : air 4:1:5 vv
Pembanding : Rutin
A B C D A B C D
1,00 1,00
0,00 0,00
0,50 0,50
Rf Rf
Tabel VI. Tabel Rf Sampel dan Standar Rutin No
Ekstrak Deteksi Pereaksi
Kimia AlCl
3
Pada UV 366 Deteksi
UV 254 Deteksi
UV 366
Rf Warna
Rf Warna
Rf Warna
1 Diklorometana
0,45 Putih
0,88 Pemada
man O,88
Merah 2.
Etil Asetat 0,525
0,6 Kuning
Biru muda
- -
0,57
3 Metanol
0,15 0,39
0,41
0,525 0,6
0,65 Kuning
Biru 0,15
0,65 pemada
man 0,15
0,41 0,525
0,65 0,77
Biru
4. Standar
0,525 0,6
Kuning 0,525
Pemada man
0,525 Pemada
man
A B C D A B C D
Ekstrak Etil Asetat Ekstrak Metanol
0,50
0,00 0,50
1,00 1,00
Rf
0,00 Rf
A : Standar rutin B : Ekstrak sisik naga pohon inang jambu air
C : Ekstrak sisik naga pohon inang kopi D : Ekstrak sisik naga pohon inang teh
Gambar 4. Hasil elusi KLT sampel dan standar rutin
Hasil dari KLT pada tabel VI dan gambar 4 menunjukan bahwa hasil kualitatif pada ekstrak etil asetat dan metanol sisik naga inang kopi dimungkinkan
mengandung flavanoid dengan nilai rf yang sama yaitu 0,525 dan warna yang sama
menggunakan deteksi AlCl3 dalam sinar UV 366 nm. 3.
Pengujian Senyawa Tanin
Fase Diam : Silika gel GF
254
Fase Gerak : n butanol : asam asetat : air 5:1:4 vv
Pembanding : Asam Tanat 0,05 dalam etanol 70
Tabel VII. Tabel Rf Sampel dan Standar Asam Tanat 0,05 Dalam Etanol 70
No Ekstrak
Deteksi Pereaksi Kimia FeCl
3
Deteksi UV 254
Deteksi UV 366
Rf Warna
Rf Warna
Rf Warna
1 Diklorometana
0,85 Hijau
0,85 Pemada
man 0,85
Merah 2
Etil Asetat 0,85
Hijau 0,85
Pemada man
0,85 Merah
Biru 3
Metanol 0,1
Hitam 0,1
Pemada man
0,42 0,63
Biru 4
Standar 0,1
Hitam 0,1
Pemada man
0,63 0,72
Kuning
A B C D A B C D
Ekstrak Metanol UV 254 Ekstrak Metanol FeCl
3
A : Standar Rutin B : Ekstrak sisik naga pohon inang jambu air
C : Ekstrak sisik naga pohon inang kopi D : Ekstrak sisik naga pohon inang teh
Gambar 5. Hasil elusi KLT sampel dan standar asam tanat 0,05 dalam etanol 70
Hasil dari KLT pada tabel VII dan gambar 5 menunjukan bahwa hasil kualitatif pada ekstrak metanol sisik naga inang kopi dimungkinkan mengandung
tanin dengan nilai Rf yang sama yaitu 0,1 pada UV 254 nm dan terjadi pemadaman dan pada deteksi menggunakan FeCl
3
terjadi warna hitam. Digunakan deteksi FeCl
3
karena tanin merupakan bagian dari senyawa fenolik yang ditunjukkan dari adanya perubahan warna karena reaksi FeCl
3
dengan salah satu gugus hidroksil pada senyawa tanin Astarina, Astuti, dan Warditiani, 2013.
1,00
0,50
0,00 0,00
Rf
0,50 Rf
1,00
4. Pengujian Senyawa Steroid