Manfaat Pengukuran Kinerja Kendala dalam Pengukuran Kinerja

para pekerja di semua tingkat perusahaan. Balanced scorecard berbeda dengan sistem pengukuran kinerja tradisional yang hanya bertumpu pada ukuran kinerja semata. Menurut Kaplan dan Norton langkah-langkah balanced scorecard meliputi empat proses manajemen baru. Pendekatan ini mengkombinasikan antara tujuan strategi jangka panjang dan peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah : a. Menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan. Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa datang. Tujuan juga menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik dengan ukuran pencapaiannya. b. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis Balanced scorecard memperlihatkan kepada tiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. c. Merencanakan, menetapkan sasaran, menyelaraskan berbagai inisiatif strategis Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka. Balanced scorecard PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk diprioritaskan akan menggerakkan kearah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh. d. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka perusahaan melakukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek.

2. Perspektif dalam Balanced Scorecard

Ada empat perspektif kinerja bisnis yang diukur dalam balanced scorecard, yaitu: a. Perspektif keuangan Financial Perspective Menurut Mardiasmo 2002 balanced scorecard memakai tolak ukur kinerja keuangan dengan menggunakan metode value for money yang merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor yang mendasarkan pada tiga elemen, yaitu: 1 Ekonomi: perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah yang mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. 2 Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan outputinput yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. 3 Efektifitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Di dalam balanced scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, dimana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran financial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi. b. Perspektif Pelanggan Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran Kaplan dan Norton, 1996: 63-73, yaitu: 1 Core measurement group, yang memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu: a Pangsa pasar market share: pangsa pasar ini menggambarkan proporsi bisnis yang dijual oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu. Hal itu diungkapkan dalam bentuk jumlah pelanggan, uang yang dibelanjakan atau volume satuan yang terjual. b Retensi pelanggan customer retention: menunjukkan tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Raden Soedjono Selong Lombok Timur)

3 12 19

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

0 4 15

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 4 14

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 8

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SRAGEN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC).

1 1 151

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

0 0 10

Implementasi pengukuran kinerja rumah sakit dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari - USD Repository

0 1 193