Pengukuran dilakukan dengan melihat data perusahaan, inovasi apa yang dikembangkan pada tahun tersebut.
2. Proses Operasi Dalam tahap proses operasi merupakan tahapan dimana organisasi
berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam hal ini yang
menjadi indikator pada RSUD Wonosari untuk tahap operasinya adalah:
a. Jumlah kunjungan rawat jalan Data diolah dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD
Wonosari. b. Jumlah kunjungan rawat inap
1. ALOS Average Length of Stay ALOS menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata lamanya
pasien rawat inap di rumah sakit, pengukurannya:
ALOS = Jumlah Har i Per aw atan Pasien Keluar
Jumlah pasien keluar hidup + mati
2. BOR Bed Occupancy Ratio BOR menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata presentase
pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, pengukurannya:
BOR = Jumlah Har i Per aw atan Rumah Sakit
Jumlah Tempat Tidur x Jumlah har i dalam satuan w aktu × 100
3. TOI Turn Over Internal TOI menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata hari dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur.
TOI = Jumlah Tempat Tidur x Jumlah har i − Har i Per aw atan RS
Jumlah Pasien Keluar Hidup + Mati
4. BTO Bed Turn Over Rate BTO menurut Depkes RI 2005 adalah frekuensi pemakaian
tempat tidur dalam satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
BTO = Jumlah Pasien Keluar hidup + mati
Jumlah Tempat Tidur
5. GDR Gross Death Rate GDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian umum
untuk setiap penderita keluar.
GDR = Jumlah pasien mati selur uhnya
Jumlah Pasien Keluar hidup + mati × 1000
6. NDR Net Death Rate NDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian 48
jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
NDR = Jumlah pasien mati 48
Jumlah Pasien Keluar × 1000
4. Learning and Growth Perspective Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran memberikan penilaian yang merupakan pemacu untuk membangun kualitas pelayanan dan
kualitas personel yang diperlukan untuk mewujudkan target keuangan, pelanggan dan proses internal.
Indikator yang digunakan untuk menilai tingkat kepuasan karyawan dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yaitu:
1. Peningkatan Kepuasan Kerja Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan
produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah
keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan
menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan. 2. Pengembangan Karyawan
Variabel yang menggambarkan tingkat kepuasan pegawai atas program-program pengembangan diri yang diterapkan oleh
organisasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penciptaan Iklim yang Mendorong Motivasi Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan
pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif.
4. Kapabilitas Sistem Informasi Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi
adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
E. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis data yang digunakan a. Kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis seperti
laporan realisasi anggaran dalam periode 3 tahun serta hasil kuesioner dan wawancara
b. Kualitatif, yaitu data berupa keterangan-keterangan tertulis seperti metode penerapan balanced scorecard.
2. Sumber Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslitidak melalui media perantara Indriantoro dan Bambang, 2002.
Data Primer dalam peneitian ini berupa: 1 Hasil wawancara langsung dengan direktur rumah sakit
2 Hasil jawaban kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Data tentang gambaran umum rumah sakit 4 Laporan Realisasi Anggaran periode 2012-2014
5 Data jumlah pasien rumah sakit
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi
Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi adalah: a. Gambaran umum rumah sakit
b. Laporan Realisasi Anggaran periode 2012-2014 c. Data pasien dan karyawan tahun 2012-2014
2. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan secara
tertulis untuk mengumpulkan data kuantitatif untuk pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard yang dinyatakan dengan total skor.
Kuesioner akan dibagikan kepada pasien dan karyawan rumah sakit. 3. Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan adalah teknik wawancara tatap muka langsung dengan direktur rumah sakit. Data yang dikumpulkan
dengan teknik wawancara adalah keadaan pangsa pasar, retensi pelanggan, akuisisi pelangggan, proses inovasi.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kuesioner yang nantinya dipergunakan untuk mengukur kepuasan karyawan dan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh hasil yang benar-benar objektif validitas. Selain itu perlu diuji konsistensinya
reliabilitas. Validitas dan reliabilitas merupakan dua syarat dalam menentukan kualitas alat ukur. Kualitas tersebut akan menentukan baik atau
tidaknya suatu penelitian. Pengujian instrumen penelitian dengan menggunakan uji validitas dengan menghitung korelasi menggunakan teknik
korelasi pearson dengan tarif signifikan = 1 dan uji reliabilitas menggunakan Alpha dengan nilai Croanbach’s Alpha 70. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak sederhana simple random
sampling, yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel.
1. Uji Validitas Menurut Siregar 2013:75, validitas atau kesahan menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur a valid measure if it successfully measure the phenomenon. Dalam
penelitian yang menggunakan instrument berupa kuesioner, uji validitas digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat
mengetahui jawaban responden. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula alat ukur tersebut mengukur.
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df=n-2, dalam hal ini n adalah
jumlah sampel. Menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat dalam tampilan output Cronbach Alpha pada kolom
Correlated Item Correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula Siregar,2013:87. Menurut Siregar 2013: 89-90 Alpha Cronbach
adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan “benar” atau “salah” maupun
“ya” atau “tidak”, melainkan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Alpha Cronbach sangat umum digunakan
sehingga koefisien yang umum juga untuk mengevaluasi internal constensy. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas 0,6. Jika nilai alpha 0,7 artinya reliabilitas mencukupi sufficient reliability
sementara jika alpha 0,8 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas
yang kuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= − 1
1 − ∑
Keterangan: = Koefisien reliabilitas instrument
= Jumlah butiran pertanyaan = Varian Total
∑ = Jumlah Varian Butir
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu cara analisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pendeskripsian data dilakukan dengan mengukur kinerja
dari masing-masing perspektif dalam balanced scorecard a. Kinerja Perspektif Keuangan
Untuk mengukur kinerja perspektif keuangan ini dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukur value for money atau 3E yang
dikembangkan oleh Mardiasmo 2002:133-134. Instrumen tersebut terdiri dari 3E yaitu:
1 Rasio Ekonomis Menghitung nilai rasio ekonomis dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Ekonomis = Realisasi Belanja Oper asional
Anggar an Belanja Oper asional × 100
Setelah menghitung niai rasio kemudian dimasukkan ke dalam kriteria tingkat ekonomis kinerja keuangan pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Ekonomis Kinerja Keuangan
Presentase Kinerja Keuangan Kriteria
Kurang dari 100 Ekonomis
Sama dengan 100 Ekonomis berimbang
Lebih dari 100 Tidak ekonomis
Sumber: Mohammad Mahsun 2006 2 Rasio Efisiensi
Menghitung nilai rasio efisiensi dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Efisiensi = Realisasi Belanja
Realisasi Pendapatan × 100
Setelah menghitung nilai rasio kemudian dimasukkan ke dalam kriteria tingkat efisiensi kinerja keuangan pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Efisiensi Kinerja Keuangan
Presentase Kinerja Keuangan Kriteria
Lebih dari 100 Tidak Efisien
Sama dengan 100 Efisien berimbang
Kurang dari 100 Efisien
Sumber: Mohammad Mahsun 2006 3 Rasio Efektifitas
Menghitung nilai rasio efektifitas dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Efektifitas = Realisasi Pendapatan
Anggar an Pendapatan × 100