c. Berdasarkan fungsi rumah sakit 1 Institusi pelayanan Sosial Masyarakat IPSM merupakan lembaga
non profit dan keuntungan IPSM harus ditanamkan kembali pada Rumah Sakit.
2
Non Institusi Pelayanan Sosial Masyarakat non IPSM merupakan lembaga non profit dan keuntungan dapat digunakan oleh para
pemilik Rumah Sakit biasanya diselenggarakan oleh swasta.
d. Berdasarkan segi pemasaran 1 Volume, Rumah Sakit tipe ini mengutamakan pelayanan jumlah
pasien yang sebanyak-banyaknya. 2 Diferensiasi, Rumah sakit tipe ini mengutamakan spesialisasi,
apabila perlu sub spesialisasi. Rumah sakit ini dituntut untuk mempunyai cukup banyak sarana yang menunjang masing-masing
spesialisasi tersebut. 3 Fokus, Rumah Sakit tipe ini adalah rumah Sakit yang
berkonsentrasi pada spesialisasi tertentu, khusus kanker, khusus mata dan sebagainya.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yaitu jenis penelitian
yang merinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi
masa lalu. Jadi, kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada objek tertentu, populasi tertentu dan kurun waktu tertentu. Penelitian studi kasus ini
menganalisa kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari dari tahun 2012 – 2014.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah: 1. Subjek Penelitian
a. Manajer Kepala Bagian b. Bagian Keuangan, Akuntansi, dan Administrasi
c. Bagian Kepegawaian d. Bagian Rekam Medis
e. Karyawan f. Pasien Rawat Inap
2. Objek Penelitian a. Laporan Realisasi Anggaran periode 2012-2014
b. Hasil wawancara dengan manajer c. Hasil kuesioner untuk pasien dan karyawan
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada Juni sampai dengan Juli 2015
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari empat perspektif variabel kinerja dan definisi operasional masing-masing perspektif tersebut adalah:
1. Financial Perspective perspektif keuangan Kinerja perspektif keuangan merupakan kinerja yang digunakan
untuk mengetahui apakah strategi perusahaan, implementasi serta pelaksanaannya akan membawa perbaikan perusahaan. Penelitian ini
dilakukan pada sektor publik berdasarkan konsep desentralisasi dan otonomi daerah dilihat dari perspektif organisasi dan manajemen lebih
menekankan pada aspek ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Maka, dalam perspektif ini diukur dengan menggunakan instrument pengukur value for
money yang dikembangkan oleh Mardiasmo 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI