Pengertian Direct Marketing Pengertian Direct Selling Segmentasi Pasar

h. Penjualan Personal Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.

2. Pengertian Direct Marketing

Pemasaran langsung direct marketing merupakan suatu cara mengkomunikasikan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi secara langsung kepada konsumen sasaran. Saluran- saluran tersebut yaitu direct mail, mail order, direct response dan direct marketing Kobs, 1991: 4. Menurut Kotler dan Keller 2008: 240 direct marketing adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Manfaat pemasaran langsung yaitu : a. Pemasaran langsung dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang tepat dan dibaca oleh calon pelanggan yang lebih memiliki prospek. b. Pemasaran langsung memungkinkan pemasar menguji media dan pesan alternatif untuk menemukan pendekatan yang paling efektif dari segi biaya. c. Pemasaran langsung juga membuat penawaran dan strategi pemasaran kurang dapat dilihat pesaing. d. Pemasar langsung dapat mengukur respon terhadap kampanye mereka agar dapat diputuskan bentuk kampanye yang paling menguntungkan.

3. Pengertian Direct Selling

Direct selling Penjualan Langsung adalah metode penjualan barang dan atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka diluar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar. Direct selling pun terbagi menjadi 2 yaitu a. Single Level Marketing Pemasaran Satu Tingkat, maksudnya adalah metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem penjulan langsung dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan atau jasa yang dilakukannya sendiri. b. Multi Level Marketing Pemasaran Multi Tingkat, maksudnya adalah Metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya Anonim, 2012.

4. Multi Level Marketing

a. Pengertian Multi Level Marketing

Multi level marketing sering dianggap sebagai sebuah terobosan baru menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu yang singkat serta jaminan masa depan yang cerah. Faktanya, bahwa multi level marketing bukanlah cara yang instan untuk memperoleh penghasilan yang besar dalam waktu singkat. Multi level marketing hanyalah salah satu cara memasarkan suatu produk dari produsen ke konsumen. Multi level marketing hanya suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi. Jadi jelas, bahwa multi level marketing sebatas cara menjual produk ke konsumen. Kesuksesan suatu multi level marketing tergantung sepenuhnya pada kualitas produk. Tren sosial yang bergerak sangat cepat adalah salah satu alasan bagi banyak perusahaan menggunakan pola network marketing, misalnya sejak tahun 1970-an, wanita yang menjadi konsumen utama produk maupun jasa ternyata sibuk bekerja di luar rumah. Perusahaan menilai konsep pemasaran network marketing lebih sesuai karena bersifat lebih informal dan menghasilkan kompensasi yang besar. Alasan lain perusahaan menggunakan sistem network marketing adalah faktor efisiensi. Charles Givens, seorang ahli keuangan dan penulis buku terlaris, Wealth Without Risk, menyatakan bahwa 80 dari harga produk merupakan beban dan biaya-biaya pemasaran. Biaya –biaya tersebut harus dikeluarkan sebelum produk laku di pasaran. Multi level marketing menurut Andrew Ho https:mail- attachment.googleusercontent.comattachmentu0?ui=2ik=da0f71a3a5vi ew=attth=134f071ea3a711f6attid=0.1disp=inlinesafe=1zwsaduie=AG 9B_PRLRUKA9fbf6s9nXPpMHrLsadet=1376843705060sads=ah7lVLlPLkv8HJ P45aTs9ebucSE : 13 adalah Network marketing NM juga sering disebut dengan multi Level marketing MLM, yaitu bentuk pemasaran barang atau jasa dari orang per orang secara langsung kepada konsumen akhir. Multi level marketing menurut Andreas Hareta 1999: 4, mengatakan bahwa : Multi level marketing merupakan salah satu dari berbagai cara yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan atau pabrik produsen untuk memasarkan, mendistribusikan atau menjual produknya melalui pengembangan armada pasar atau distributor langsung secara mandiri independen tanpa campur tangan langsung perusahaan. Menurut pengertian diatas multi level marketing merupakan salah satu alternatif pemasaran dan distribusi yang dapat dipilih perusahaan untuk mengurangi beban biaya pemasaran dan distribusi.

b. Tujuan Multi Level Marketing

Tujuan multi level marketing sama dengan tujuan dari metode pemasaran yang lain, yaitu meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan pemasukan dan mengurangi pengeluaran. Santoso 2003 : 35-36 1 Meningkatkan pemasukan Biasanya perusahaan lebih memusatkan pada peningkatan omset penjualan daripada meningkatkan laba yang didapat dari setiap produk dengan menaikan harga produk 2 Mengurangi pengeluaran. Perusahaan dapat menggunakan dua cara untuk mengurangi pengeluaran, yang pertama memindahkan produk lebih dekat ke pelanggan, yang kedua merekrut tenaga penjual berdasarkan komisi.

c. Keunggulan Multi Level Marketing

Keunggulan multi level marketing Santoso 2003 : 47-51 adalah sebagai berikut : 1 Keunggulan dari sisi modal. Keunggulan utama dari multi level marketing adalah orang tidak memerlukan modal besar untuk bisa melibatkan diri. 2 Keunggulan dari sisi waktu. Keunggulan dari multi level marketing yang lain adalah waktu yang fleskibel. Pada distributor bisa melakukan presentasi penjualan pada waktu yang bisa mereka tentukan sendiri. 3 Keunggulan dari sisi pemasaran. Pemasaran yang dilakukan umumnya berjalan dari mulut-ke mulut, sehingga menghemat biaya pemasaran, tidak terbatas waktu dan tempat. 4 Keunggulan dari sisi kelompok. Dari sudut pandang multi level marketing , kita akan berurusan dengan banyak orang yang siap menolong kita mengatasi kesulitan kita. 5 Keunggulan dari sisi bisnis. Multi level marketing seperti membeli waralaba pribadi Oleh karena itu, ketika sebuah jaringan sudah terbentuk maka seseorang tinggal menunggu hasil dari usaha yang telah dilakukan.

d. Keuntungan Multi Level Marketing

Tujuan dari metode pemasaran adalah meningkatkan keuntungan semaksimal mungkin. Adapun beberapa keuntungan yang ditawarkan multi level marketing kepada konsumen, yaitu : 1 Modal awalnya kecil 2 Dapat memperoleh program pelatihan gratis dan sebagian perusahaan akan menyediakan program-program pemacu semangat 3 Dapat meningkatkan kemampuan berbisnis dan keahlian pribadi 4 Dapat dilakukan oleh semua orang dengan latar belakang yang berbeda-beda 5 Dapat dikerjakan diwaktu senggang tanpa menggangu pekerjaan utama 6 Dapat memilih bekerja bila sedang tidak memiliki pekerjaan.

e. Kelemahan Multi Level Marketing

Multi level marketing tidak lepas dari berbagai kelemahan. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh multi level marketing Santoso 2003 : 57- 94 adalah : 1 Market Saturation Suatu pasar dikatakan saturate jenuh jika ada terlalu banyak produk yang ditawarkan di pasar sehingga pasar mengalami kesulitan atau tidak mampu untuk menyerap produk tersebut. Produk yang ditawarkan akan mengalami kesulitan untuk diserap oleh pasar karena jumlah permintaan lebih kecil daripada jumlah produk yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, strategi pemasaran apa pun akan mengalami kesulitan untuk menembus pasar karena pasar memang sudah tidak bisa menampung produk tersebut. 2 Masalah Organisasi Banyak program multi level marketing yang bisa dikategorikan sebagai skema piramid berbasis produk. Skema piramid berbasis produk dapat diartikan sebagai suatu skema piramid di mana partisipan baru dipikat untuk membeli produk yang seharusnya mereka jual. Skema ini akan berhenti sampai suatu titik tertentu sesuai dengan daya serap pasarnya. 3 Masalah Etika dan Moral Beberapa profesi mempunyai kode etik profesi yang sangat ketat untuk menjaga profesionalitas, namun etika dan moral juga memiliki kaitan yang erat dengan masing-masing pribadi manusia. Metode bisnis member get member sering kali mendorong distributor melakukan penyimpangan yang berkaitan dengan etika dan moral dalam melakukan promosi bisnisnya seperti membuat isu tentang kompetitor. Isu negatif bukan hanya dilakukan oleh orang yang terlibat multi level marketing, namun isu ini banyak dilakukan orang yang bergelut di bidang multi level marketing.

5. Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli memiliki keunikan dalam melakukan pembelian. Pembeli bisa mempunyai perbedaan keinginan, sumber daya, lokasi, sikap dan praktek pembelian. Segmentasi membagi pasar yang besar dan majemuk menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara efisien dan efektif dengan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Segmentasi pasar menurut Kotler dan Amstrong 2008 : 225 adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri. Variabel segmentasi utama terdiri dari variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku utama. a. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis yaitu membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di satu wilayah atau beberapa wilayah, atau beroperasi diseluruh wilayah berdasarkan hasil dari segmentasi gografi. b. Segmentasi Demografi Segmentasi Demografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup, keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar paling umum yang digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan lainnya adalah bahwa variabel demografis lebih mudah diukur daripada tipe variabel lainnya. c. Segmentasi Psikografis Segmentasi psikografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Produk yang dibeli seseorang mencerminkan gaya hidup mereka. Pemasar sering menetapkan segmen pasar mereka melalui gaya hidup konsumen dan mendasarkan strategi pemasaran mereka berdasarkan penampilan gaya hidup mereka. d. Segmentasi Perilaku Segmentasi perilaku yaitu membagi pembeli menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar.

6. Demografi