Pengujian potensi antimikroba Tata Cara Penelitian

dengan rotary evaporator dan dipekatkan diatas penangas air hingga didapatkan fraksi kental kloroform. Ampas II dimaserasi dengan etanol 96 kurang lebih 3 hari dengan shaker dan ditutup dengan alumunium foil. Saring dengan corong Buchner hingga didapat filtrat etanol dan ampas III disisihkan. Filtrat etanol diuapkan dengan rotary evaporator dan dipekatkan di atas penangas air hingga didapatkan fraksi etanol.

5. Pengujian potensi antimikroba

a. Penyiapan stok mikroba uji Diambil dari kultur mikroba simpanan menggunakan jarum ose steril sebanyak 1 hingga 2 koloni tunggal. Diinokulasikan pada 5 mL Nutrien Agar miring dan diinkubasi selama 24 jam dan pada suhu 37 C. b. Pembuatan suspensi mikroba uji Pembuatan suspensi mikroba dilakukan dengan mengambil 1-2 ose mikroba dari stok yang telah dibuat sebelumnya, diinokulasikan pada 5 mL media Nutrien Broth, suspensi tersebut diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C, kemudian divortex, diambil 1 mL suspensi tersebut ditambah NB dan disetarakan kekeruhannya dengan larutan standar Mc. Farland II 6 x10 8 CFUmL menggunakan alat Densicheck. c. Pembuatan variasi konsentrasi larutan uji Larutan yang digunakan untuk uji antimikroba didapatkan dengan melarutkan fraksi petroleum eter, kloroform, etanol dengan DMSO. Fraksi masing- masing dibuat dalam berbagai variasi konsentrasi 50 bv ; 25 bv ; 12,5 bv ; 6,25 bv dan 3,125 bv. Pembuatan masing-masing fraksi dengan konsentrasi 50 stok larutan uji dibuat dengan cara ekstrak kental hasil penyarian yang diperoleh ditimbang sejumlah 5 g yang kemudian dilarutkan ke dalam 10 mL DMSO untuk masing- masing fraksi. Stok larutan uji yang dibuat, dapat dibuat variasi konsentrasi larutan uji sebagai berikut: Tabel I . Pembuatan variasi konsentrasi uji d. Uji potensi antimikroba 1 Pembiakan suspensi bakteri dan fungi secara pour plate. Mula-mula dari suspensi mikroba uji diambil sebanyak 0,2 mL, diinokulasikan kedalam 20 mL media NA dalam tabung reaksi dan divortex. NA yang telah bercampur dengan suspensi tersebut dituang kedalam petri steril kemudian digoyang-goyang dan biarkan memadat. 2 Uji potensi antimikroba dilakukan dengan metode difusi sumuran Larutan uji dibuat variasi konsentrasi 50 bv; 25bv; 12,5bv; 6,25bv dan 3,125bv. Setelah pembiakan suspensi bakteri secara pour Konsentrasi Larutan Uji bv Volume yang diambil dari stok larutan uji mL Di add dengan DMSO sampai mL 25 5,0 10 12,5 5,0 10 6,25 5,0 10 3,125 5,0 10 plate , dibuat sumuran dengan menggunakan pelubang sumuran no.4 berdiameter 8 mm sebanyak 7 sumuran. Tiap lubang sumuran masing-masing ditambal dengan 50 µL setelah memadat kemudian diisi 50 µL dengan fraksi petroleum eter, kloroform, dan etanol yang berkonsentrasi 50 bv; 25 bv; 12,5 bv; 6,25 bv dan 3,125 bv. Amoksisilin 0,0005 mgmL sebagai kontrol positif untuk Staphylococcus aureus, Escherechia coli dan Ketoconazole 0,1 gmL untuk Candida albicans. DMSO sebagai kontrol negatif dari fraksi petroleum, kloroform dan etanol. Petri-petri tersebut diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C kemudian diamati ada tidaknya zona hambat disekitar sumuran. Zona hambat yang terbentuk diukur dengan penggaris. Pada uji potensi antimikroba ini direplikasi sebanyak 3 kali untuk masing-masing fraksi. e. Pengukuran KHM dengan metode dilusi padat Uji potensi antimikroba pada metode difusi didapatkan konsentrasi terkecil dari fraksi petroleum eter, kloroform, dan etanol yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Escherechia coli, dan Candida albicans. Konsentrasi terkecil tersebut dibuat rentang konsentrasi yang lebih rendah sebanyak variasi konsentrasi untuk mengetahui besarnya kadar hambat minimal dari masing- masing fraksi. Fraksi petroleum eter, kloroform, dan etanol dibuat variasi konsentrasi, mula-mula pengujian dilakukan dengan membuat suspensi bakteri yang disetarakan kekeruhannya dengan larutan standar Mc. Farland II 6 x 10 8 CFUmL menggunakan alat Densicheck. Suspensi tersebut diambil 0,5 mL, ditambah dengan kadar tertentu dan dicampur rata dengan 30 mL media. Setelah itu dituang dalam cawan petri dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C. Diamati banyak sedikit atau ada tidaknya pertumbuhan bakteri uji pada berbagai variasi konsentrasi dengan ditandai suatu notasi tertentu. Larutan uji untuk fraksi petroleum eter, kloroform, dan etanol dibuat masing-masing dengan cara yang sama.

6. Identifikasi kandungan senyawa bunga pulu dengan uji tabung.

Dokumen yang terkait

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

0 0 18

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 4 13

DAFTAR PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

0 1 4

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma affine D. Donetanol) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 2 10

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL JAHE Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe var rubrum) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Dan Candida albicans.

0 0 7

Aktivitas Antimikroba Metode Ozonisasi Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans Secara In Vitro.

0 0 25

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN Cayratia trifolia TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans

0 0 17

Aktivitas antimikroba fraksi petroleum eter, kloroform, etanol bunga pulu (Carthamus tinctorius L.) terhadap Staphylloccus aureus, Escherechia coli dan Candida albicans - USD Repository

0 2 103