Uji tabung Uji Pendahuluan

1. Uji tabung

Uji tabung bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia bunga pulu, yang kemudian dipertegas dengan KLT. Uji tabung meliputi uji pendahuluan, uji alkaloid, uji antrakinon, uji polifenol, uji tanin, uji saponin, dan uji minyak atsiri. Tabel VII . Hasil pengamatan uji tabung terhadap serbuk bunga pulu No Pengujian Pengamatan Hasil

1. Uji Pendahuluan

Larutan hasil penyaringan Filtrat + KOH Warna merah Warna merah semakin intensif + 2 Uji Alkaloid Filtrat A1 + Dragendorf Filtrat A2 + Mayers Larutan berwarna hitam Larutan berwarna kecoklatan _ 3 Uji Antrakinon Filtrat + KOH 0,5 N Lapisan atasair bening _ 4 Uji Polifenol Filtrat + FeCl 3 Larutan berwarna hijau biru + 5 Uji Tanin Filtrat + NaCl 2 + Gelatin 1 Tidak terdapat endapan _ 6 Uji Saponin Pembentukan buih ≥3 cm dari tinggi larutan Kurang dari 3 cm _ 7 Uji Flavanoid Serbuk + NaOH Serbuk + NaOH + HCl Merah bata Jingga kemerah-merahan + 8 Uji Minyak Atsiri Filtrat Residu + etanol Bau khas Bau khas + a. Uji pendahuluan Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa di dalam bunga pulu mengandung gugus kromofor seperti flavonoid, antrakinon, dan lain- lain atau gugus hidrofilik seperti gula, asam fenolat, dan sebagainya. Hasil penelitian didapatkan hasil positif yang ditunjukkan dengan larutan yang berwarna merah bata dan warna menjadi lebih intensif ketika ditambahkan beberapa tetes kalium hidroksida. Kesimpulan sementara yang diperoleh, yaitu serbuk diduga mengandung senyawa yang mempunyai gugus kromofor dan gugus hidrofilik. b. Uji alkaloid Alkaloid adalah senyawa yang mengandung atom N dan kebanyakan bersifat basa. Identifikasi alkaloid dapat dilakukan dengan cara reaksi pengendapan dan reaksi warna, yaitu dengan cara melarutkan 2 g serbuk bunga pulu dengan HCl. Penambahan HCl bertujuan untuk mengubah alkaloid yang bersifat basa menjadi garam alkaloid, agar bisa larut dalam air. Pemanasan di atas penangas air dilakukan untuk mempercepat reaksi pembentukan garam alkaloid. Setelah dingin, kemudian disaring dan direaksikan dengan larutan Dragendorff gabungan bismut III dalam nitrat pekat dan kalium iodida dan Mayer gabungan raksa II klorida dan kalium iodida. Reaksi positif terjadi jika terbentuk endapan endapan coklat pada penambahan Dragendorf dan endapan putih pada penambahan Mayer. Hasil penelitian tidak diperoleh endapan dari kedua tabung uji yang menunjukkan kemungkinan tidak terdapat alkaloid pada sampel. c. Uji tanin Serbuk bunga pulu dilarutkan dalam air dan dilakukan pemanasan untuk mempercepat reaksi. Penambahan larutan natrium klorida 2 dimaksudkan untuk membentuk endapan garam Na asam dari tanin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Gambar 7. Reaksi antara NaCl dengan senyawa fenolik Herlianawati, 2003 Penambahan gelatin dimaksudkan untuk mengendapan tanin yang terlarut dalam air. Gelatin merupakan senyawa yang bisa menarik air, selain itu gelatin mengandung protein dimana tanin mengendapkan protein dan NaCl akan bereaksi semakin cepat dengan tanin untuk membentuk endapan garam Na asam. Hasil penelitian dari serbuk bunga pulu adalah negatif yaitu tidak terjadi endapan. d. Uji antrakinon Uji ini dilakukan dengan mendidihkan serbuk dengan KOH dan larutan hidrogen peroksida selama 2 menit, yang kemudian disaring dengan kapas. Pemanasan dengan kalium hidroksida bertujuan untuk menghidrolisis glikosida antrakinon menjadi aglikonnya antrakinon. Larutan hidrogen peroksida berfungsi untuk mengoksidasi bentuk tereduksi dari antrakinon, yaitu antron, oksantron, dan diantron menjadi antrakinon. Penambahan asam asetat sampai pH 5 dan toluen bertujuan untuk memisahkan lapisan air basa dengan fase pelarut organik. Setelah dingin, larutan disaring kemudian filtrat ditambah asam asetat glasial yang berfungsi untuk menghidrolisis antrakinon menjadi komponen gula dan aglikonnya. Hasil hidrolisis ini akan diekstraksi dalam pelarut toluen yang bersifat nonpolar. Lapisan air berwarna merah yang menunjukan adanya antrakinon. Hasil dari penelitian ini negatif dimana tidak terjadi warna merah pada lapisan air. e. Uji saponin Uji saponin dilakukan dengan menggojog kuat serbuk yang dilarutkan dengan aquadest, sehingga terbentuk buih setinggi 3 cm. Buih ini akan tahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Buih yang terbentuk disebabkan karena terbentuknya sabun pada saat penggojogan dengan aquadest. Saponin merupakan suatu senyawa yang mempunyai gugus hidrofob dan gugus hidrofil. Sifat ini menyerupai surfaktansabun yang dapat menurunkan tegangan permukaan antara udaragas dengan air berupa emulsi gas dalam air buih. Hasil dari uji diperkirakan bahwa serbuk bunga pulu tidak mengandung saponin, disebabkan buih yang terbentuk kurang dari 3 cm. f. Uji flavonoid Serbuk bunga pulu dilarutkan kedalam NaOH yang selanjutnya ditambahkan HCL. Larutan NaOH berfungsi sebagai basa kuat yang dapat mengionisasi hampir diseluruh gugus hidroksi pada inti flavonoid yang menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik Markham, 1988. Pergeseran batokromik tersebut menyebabkan intensitas warna pada flavonoid menjadi lebih besar. Larutan HCl berfungsi sebagai agen yang menghentikan reaksi tersebut kembali pada warna asli Packer,2001. g. Uji polifenol Serbuk bunga pulu dilarutkan ke dalam air dan dipanaskan dengan penangas air selama 10 menit, karena polifenol merupakan senyawa yang larut dalam air panas. Penambahan pereaksi besi III klorida mengindikasikan adanya gugus fenol. Reaksi senyawa polifenol dengan FeCl 3 akan membentuk kompleks warna. Terjadinya warna hijau-biru menunjukan adanya polifenol. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Gambar 8. Reaksi antara senyawa fenolik dengan FeCl 3 Herlianawati, 2003 Hasil dari penelitian ini, terjadi warna biru, diperkirakan terdapat senyawa polifenol didalam serbuk bunga pulu. h. Uji minyak atsiri Uji minyak atsiri dilakukan dengan cara menggojog 10 gram serbuk simplisia dengan 20 mL eter kemudian disaring. Minyak atsiri adalah zat berbau yang pada suhu kamar, mudah menguap di udara, dan pada umumnya larut pada pelarut organik. Hasil pengujian didapatkan bau aromatik yang menunjukan bahwa serbuk simplisia yang diuji mengandung minyak atsiri. Filtrat yang didapat dipisahkan, kemudian residu dilarutkan dengan sedikit etanol kemudian diuapkan hingga kering. Hasil pengujian tersebut diperoleh bau khas aromatik serbuk bunga pulu, dari kedua uji tersebut dapat disimpulkan bahwa simplisia yang diteliti mengandung minyak atsiri. Hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian. Dari hasil uji tabung serbuk bunga pulu Carthamus tinctorius L. yang telah dilakukan dapat diperkirakan adanya kandungan senyawa flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.

2. Uji Kualitatif secara Kromatografi Lapis Tipis

Dokumen yang terkait

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

0 0 18

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 4 13

DAFTAR PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA INGGU (Ruta angustifolia L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

0 1 4

PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma affine D. Donetanol) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Candida albicans.

1 2 10

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL JAHE Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe var rubrum) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Dan Candida albicans.

0 0 7

Aktivitas Antimikroba Metode Ozonisasi Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans Secara In Vitro.

0 0 25

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN Cayratia trifolia TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans

0 0 17

Aktivitas antimikroba fraksi petroleum eter, kloroform, etanol bunga pulu (Carthamus tinctorius L.) terhadap Staphylloccus aureus, Escherechia coli dan Candida albicans - USD Repository

0 2 103