C. Escherichia coli
Gambar 3. Eschericia coli pada SEM Rogers, 2011
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang banyak
ditemukan pada ileum caudal, berbentuk batang pendek, dan dapat begerak. Pada lingkungan yang kurang baik dapat membentuk spora, dan merupakan kuman
aerob fakultatif. Escherichia coli menghasilkan tes positif terhadap indole, lisin dekarboksilase, dan memfermentasi manitol dan menghasilkan gas dari glukosa.
Bakteri ini merupakan bagian terbesar dari flora usus dan dianggap sebagai bakteri yang tidak patogen dalam saluran pencernaan. Escherichia coli akan
bersifat patogen apabila berada terdapat di luar saluran pencernaan dan pada saat kondisi tubuh manusia menurun Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2005
.
1. Struktur antigen
a. Antigen O merupakan bagian terluar dinding sel lipopolisakarida dan
terdiri dari unit berulang polisakarida. Beberapa polisakarida spesifik O mengandung gula unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alkohol
biasanya dideteksi dengan cara aglutinasi bakteri. b.
Antigen K merupakan bagian terluar dari antigen O pada beberapa enterobacteriaceae
. Beberapa antigen K adalah polisakarida, antigen K
dapat berpengaruh pada reaksi aglutinasi dengan antisera O. Antigen K menyebabkan perlekatan bakteri pada sel epitelial yang memungkinkan
invasi ke sistem gastrointestinal atau saluran air kemih. c.
Antigen H terletak pada flagella dan didenaturasi oleh panas atau alkohol. Antigen H mengadakan aglutinasi dengan antibodi H, biasanya IgG
Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2005.
2. Patogenesis dan tanda klinis
Manifestasi klinis infeksi Escherechia coli tergantung pada tempat infeksi, dan tidak dapat dibedakan dengan gejala atau tanda dari proses-proses
yang disebabkan oleh bakteri lain. Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan Escherechia coli:
a. Infeksi sistem saluran kencing, Escherechia coli merupakan penyebab
paling banyak dari infeksi sistem saluran kencing dari jumlah untuk infeksi saluran kencing. Nefropatogenik Escherechia coli secara khas
memproduksi hemolisin.
Kebanyakan infeksi
disebabkan oleh
Escherechia coli dari sejumlah antigen O. Antigen K menjadi penting
dalam patogenesis infeksi sistem saluran bagian atas. b.
Escherechia coli yang berhubungan dengan penyakit diare. Escherechia coli
yang umumnya menyebabkan diare ini diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari virulensinya dan tiap kelompok menyebabkan
penyakit dengan mekanisme yang berbeda. 1
Enterophatogenic E coli EPEC merupakan penyebab penting diare pada bayi. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil. Faktor yang
berhubungan dengan kromosom mendukung pelekatan yang erat. Terjadi kehilangan microvili affecement, pembentukan filamentasi
actin atau struktur seperti cangkir, dan biasanya masuk ke dalam sel
mukosa. 2
Enteroxigenic E. coli ETEC merupakan penyebab umum diare pada musafir. Strain ETEC memproduksi sebuah eksotoksin yang sifatnya
labil terhadap panas LT dibawah kontrol plasmid. Sub unit B melekat dengan Gml gangliosida pada sisi sel epitel dari usus kecil dan
memberikan fasilitas sebuah pemasukan dari subunit A ke dalam sel, dimana mengaktivasi adenylyl cyclase. Hal ini ditandai dengan adanya
peningkatan konsentrasi lokal dari cyclic adenosine monophosfat cAMP, yang menghasilkan hiperekskresi yang sering dan lama dari
air dan klorid serta menghambat penyerapan natrium. Lumen usus digelembungkan dengan cairan hipermotility dan diare terjadi.
3 Enterohemorhagic E. coli EHEC memproduksi verotoksin, dan
dinamakan berdasarkan efek sitotoksik pada sel vero, merupakan biakan sel ginjal dari monyet hijau Afrika. Terdapat sedikitnya dua
bentuk antigenik dari toksin. EHEC berhubungan dengan kolitis hemoragik, bentuk diare yang berat dan dengan sindroma uremia
hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia.
4 Enteroinvasive E. coli EIEC menyebabkan penyakit yang mirip
dengan shigellosis. Penyakit yang terjadi umumnya pada anak di negara
berkembang dan dalam perjalanan ke negara tersebut. Strain EIEC memfermentasi laktosa dengan lambat atau tidak memfermentasi
laktosa dan tidak motil. EIEC menyebabkan penyakit dengan menyerang sel epithelial mukosa usus.
5 Enteroagregative E. coli EAEC menyebabkan diare akut dan kronis.
Patogenesis EAEC penyebab diare tidak begitu dipahami dengan baik, meskipun demikian dinyatakan bahwa EAEC melekat pada mukosa
intestinal dan menghasilkan enterotoksin dan sitotoksin. Akibatnya adalah kerusakan mukosa, pengeluaran sejumlah besar mukus, dan
terjadi diare. c.
Sepsis bila pertahanan inang normal tidak mencukupi. Escherechia coli dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru
lahir dapat sangat rentan terhadap sepsis Escherechia coli karena tidak memiliki antibodi IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih.
d. Meningitis pada bayi, salah satunya disebabkan oleh Escherechia coli
yang mempunyai antigen K1. Antigen ini bereaksi silang dengan grup B kapsular polisakarida dari N meningitidis. Mekanisme virulensi
berhubungan dengan antigen KI belum dipahami
Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 2005.
D. Candida albicans