38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Botani Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma yang diidentifikasi menurut acuan Idtools
2003. Identifikasi tanaman ini bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan adalah bunga pulu atau kasumba turate. Hasil determinasi menunjukkan
bahwa bunga pulu yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nama ilmiah Carthamus tinctorius
L. dengan variasi daun dengan tepi berduri, warna bunga pada saat muda kuning
– jingga didominasi oleh jingga, dan warna bunga pada saat tua berwarna jingga.
B. Hasil Pengumpulan dan Pembersihan
Sampel berupa bunga pulu diambil dari daerah Soppeng, Sulawesi Selatan. Bunga yang diambil adalah bunga yang sudah tua yang berwarna merah karena
diharapkan kandungan senyawa yang terkandung berada dalam jumlah yang maksimal. Waktu pengambilan dilakukan pada sore hari, dengan asumsi bahwa
pada sore hari, hasil dari metabolisme suatu tanaman mencapai puncaknya, sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
C. Hasil Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air sampai kadar air dalam sampel mencapai kadar tertentu, sehingga terjamin kualitasnya yakni mencegah
tanaman dari pencemaran jamur, kapang, atau mikroba. Pengeringan juga berfungsi untuk menginaktifkan enzim-enzim dalam tumbuhan sehingga menekan terjadinya
peruraian senyawa kimia dalam bunga atau herba oleh enzim-enzim tersebut. Pengeringan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu
45 C sampai didapatkan herba yang dapat dihancurkan dengan tangan. Hasil
pengeringan bunga tersebut berwarna jingga. Setelah kering dan dapat dihancurkan dengan tangan, bunga diserbuk dan diayak menggunakan pengayak dengan nomor
mesh 40 untuk memperkecil ukuran partikel, sehingga proses penyarian lebih
efektif dan optimal, dengan memperkecil ukuran partikel dalam batas optimal luas partikel yang kontak dengan pelarut semakin besar. Kandungan zat aktif yang
didapatkan akan larut lebih cepat dan lebih banyak.
Tabel II. Hasil maserasi serbuk bunga pulu
Pelarut Volume filtrat
Rendemen Etanol
2100 mL 5,30 g
Kloroform
2100 mL 6,61 g
Petroleum eter 2100 mL
11,93 g
Berdasarkan tabel diatas, rendemen fraksi kental etanol lebih besar dibandingkan rendemen pelarut kloroform dan petroleum eter. Hasil tersebut
diduga bahwa kandungan senyawa polar bunga pulu lebih banyak dibandingkan semipolar dan non polar. Fraksi kental yang didapatkan kemudian digunakan untuk
uji selanjutnya.
D. Hasil Penyarian Serbuk