Fungsi Menghaluskan FUNGSI GAYA BAHASA KIASAN

79 Mendut. Selain itu Wiroguno juga mengungkapkan tuturan yang kasar dengan menyebut Roro Mendut sebagai wanita tidak tahu diuntung.

3.3 Fungsi Menghaluskan

Fungsi menghaluskan ini bertujuan untuk melembutkan atau memperhalus sesuatu yang kasar atau jelek yang disebut juga eufimisme. Tujuannya untuk menutupi kelemahan, kekurangan, atau hal-hal yang menurut pandangan masyarakat “jelek”. Dalam hal ini ungkapan yang halus atau lembut digunakan untuk menutupi hal yang sebenarnya kasar Baryadi, 2012: 30. Fungsi menghaluskan ini berkenaan dengan gaya bahasa metafora dan personifikasi. Berikut ini fungsi menghaluskan yang terdapat dalam gaya bahasa metafora: 84 “Majulah, jangan hanya bersilat lidah” Roro Mendut dan Atmo, hal 12. Contoh 84 frasa bersilat lidah digunakan karena lebih halus apabila dibandingkan dengan berdebat dan bertengkar. Berikut bentuk penggantian frasa bersilat lidah apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 84a “Majulah, jangan hanya bertengkar” Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 85 “Awas, jangan pernah lari dari medan laga” Roro Mendut dan Atmo, hal 12. Contoh 85 frasa medan laga dirasakan lebih halus dibanding dengan arena pertarungan. Berikut bentuk penggantian frasa medan laga apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 85a “Awas, jangan pernah lari dari arena pertarungan” Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 80 86 Yang masih jelas kelihatan adalah pecahan kaca berserakan dan luka goresan di kulit badan jalan Roro Mendut dan Atmo, hal 34. Contoh 86 frasa badan jalan merupakan pengungkapan yang lebih halus dibandingkan dengan emperan jalan. Berikut bentuk penggantian frasa badan jalan apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 86a Yang masih jelas kelihatan adalah pecahan kaca berserakan dan luka goresan di emperan jalan. Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 87 “Orang edan, ngapain kamu berlama-lama berduaan dengan trimanku, ha?” pejabat itu naik pitam Roro Mendut dan Atmo, hal 9. Naik pitam pada contoh 87 merupakan pengungkapan yang lebih halus dari marah sekali. Berikut bentuk penggantian frasa naik pitam apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 87a “Orang edan, ngapain kamu berlama-lama berduaan dengan trimanku, ha?” pejabat itu sangat marah sekali. Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 88 “Hai, panglima kerajaan yang katanya selalu menang perang Mengakumu saja sebagai ksatria, tapi nyatanya berlaku betina. Engkau hanya besar mulut menghadapi dua orang mengerahkan para pengikut. Perempuan bisanya hanya menjerit, masih kau takut-takuti dengan segenap prajurit.” Pronocitro memanas-manasi lawannya Roro Mendut dan Atmo, hal 11. Contoh 88 frasa besar mulut dirasakan lebih halus dari sombong, membual, dan banyak bicara. Berikut bentuk penggantian frasa besar mulut apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 88a “Hai, panglima kerajaan yang katanya selalu menang perang Mengakumu saja sebagai ksatria, tapi nyatanya berlaku betina. Engkau hanya membual menghadapi dua orang mengerahkan para pengikut. Perempuan bisanya hanya menjerit, masih kau takut- 81 takuti dengan segenap prajurit.” Pronocitro memanas-manasi lawannya. Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 89 Maka, terjadilah gencatan senjata Roro Mendut Atmo, hal 16. Gencatan senjata pada contoh 89 merupakan bentuk halus dari ‘penghentian aktivitas tembak-menembak dalam perang’. Berikut bentuk penggantian frasa gencatan senjata apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 89a Maka, terjadilah penghentian aktivitas tembak-menembak dalam perang. Berikut contoh lain dari fungsi menghaluskan, yaitu: 90 Pantaslah, pertemuan tidak diakhiri happy ending, meski bukan dengan duka lara, tak ada kesepakatan ataupun penandatanganan MOU. Eh bukan, maksudku MOL alias memorandum of love. Pulang hampa tangan . Dan aku pun sebenarnya kurang menginginkan Roro Mendut Atmo , hal 80. Hampa tangan pada contoh 90 merupakan bentuk halus dari ‘tidak membawa apa-apa pulang dengan tangan kosong’. Berikut bentuk penggantian frasa hampa tangan apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 90a Pantaslah, pertemuan tidak diakhiri happy ending, meski bukan dengan duka lara, tak ada kesepakatan ataupun penandatanganan MOU. Eh bukan, maksudku MOL alias memorandum of love. Pulang tanpa membawa apa-apa . Dan aku pun sebenarnya kurang menginginkan. Berikut gaya bahasa personifikasi yang berfungsi menghaluskan: 91 Ia dihadiahkan pada Tumenggung Wiroguno sebagai penghargaan atas jasa sang pahlawan perang yang mampu memadamkan api disintegrasi Roro Mendut dan Atmo, hal 1. 82 Contoh 91 api disintegrasi merupakan pengungkapan halus dari pemberontakan yang terjadi. Berikut bentuk penggantian frasa api disintegrasi apabila diganti dengan bentuk pengungkapan tanpa penghalusan: 91a Ia dihadiahkan pada Tumenggung Wiroguno sebagai penghargaan atas jasa sang pahlawan perang yang mampu memadamkan pemberontakan yang telah terjadi. Tabel 5 Fungsi Menghaluskan No. data Pengungkapan dengan Fungsi Menghaluskan No. data Pengungkapan tanpa Penghalusan 84 “Majulah, jangan hanya bersilat lidah” 84a “Majulah, jangan hanya bertengkar” 85 “Awas, jangan pernah lari dari medan laga” 85a “Awas, jangan pernah lari dari arena pertarungan” 86 Yang masih jelas kelihatan adalah pecahan kaca berserakan dan luka goresan di kulit badan jalan. 86a Yang masih jelas kelihatan adalah pecahan kaca berserakan dan luka goresan di emperan jalan. 87 “Orang edan, ngapain kamu berlama-lama berduaan dengan trimanku, ha?” pejabat itu naik pitam. 87a “Orang edan, ngapain kamu berlama-lama berduaan dengan trimanku, ha?” pejabat itu marah sekali. 88 “Hai, panglima kerajaan yang katanya selalu menang perang Mengakumu saja sebagai ksatria, tapi nyatanya berlaku betina. Engkau hanya besar mulut menghadapi dua orang mengerahkan para pengikut. Perempuan bisanya hanya menjerit, masih kau takut-takuti dengan segenap prajurit.” Pronocitro memanas-manasi lawannya. 88a “Hai, panglima kerajaan yang katanya selalu menang perang Mengakumu saja sebagai ksatria, tapi nyatanya berlaku betina. Engkau hanya membual menghadapi dua orang mengerahkan para pengikut. Perempuan bisanya hanya menjerit, masih kau takut-takuti dengan segenap prajurit.” Pronocitro memanas-manasi lawannya. 89 Maka, terjadilah gencatan senjata . 89a Maka, terjadilah penghentian aktivitas tembak-menembak 83 dalam perang. 90 Pantaslah, pertemuan tidak diakhiri happy ending, meski bukan dengan duka lara, tak ada kesepakatan ataupun penandatanganan MOU. Eh bukan, maksudku MOL alias memorandum of love. Pulang hampa tangan . Dan aku pun sebenarnya kurang menginginkan. 90a Pantaslah, pertemuan tidak diakhiri happy ending, meski bukan dengan duka lara, tak ada kesepakatan ataupun penandatanganan MOU. Eh bukan, maksudku MOL alias memorandum of love. Pulang tanpa membawa apa-apa . Dan aku pun sebenarnya kurang menginginkan. 91 Ia dihadiahkan pada Tumenggung Wiroguno sebagai penghargaan atas jasa sang pahlawan perang yang mampu memadamkan api disintegrasi. 91a Ia dihadiahkan pada Tumenggung Wiroguno sebagai penghargaan atas jasa sang pahlawan perang yang mampu memadamkan pemberontakan yang telah terjadi.

3.4 Fungsi Melebihkan