Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode dan Teknik Analisis Data

19

1.7.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa dalam kumpulan cerita pendek Roro Mendut Atmo karya Besar S.W. Objek penelitian berada dalam data yang berupa kalimat. Data diperoleh dari sumber tertulis, yaitu kumpulan cerita pendek Roro Mendut Atmo karya Besar S.W yang terdiri atas 6 cerpen, yaitu ”Roro Mendut Triman”, ”Atmo Jogja”, ”Menelusuri Jejak Si Korban”, ”Akhir Cerita Pendek Ratri”, ”Laisah Dipinang”, dan ”Sosok yang Hilang”. Penyediaan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, yaitu menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 1993: 133. Dalam penerapan lebih lanjut, digunakan teknik catat yakni kegiatan mencatat data yang diperoleh dalam kartu data Sudaryanto, 1993: 80. Kartu data berupa lembaran-lembaran kertas berukuran 20 cm x 16 cm. Tiap-tiap kartu data berisi beberapa kalimat yang mengandung gaya bahasa.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data diklasifikasikan, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan. Metode padan yang digunakan yaitu metode padan referensial yang alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjukkan oleh bahasa atau referen bahasa Sudaryanto, 1993: 13-14. Metode padan referensial digunakan untuk menentukan pengklasifikasian gaya bahasa. Karena gaya bahasa itu menyangkut masalah perbedaan makna unsur gaya bahasa dengan makna dalam kumpulan cerita pendek Roro Mendut Atmo, maka metode padan dipandang sebagai metode yang tepat. Data yang sudah terkumpul lalu 20 diklasifikasikan berdasarkan jenis gaya bahasa yang digunakan. Contoh gaya bahasa metafora, 1 Dasar anak ingusan tak tahu malu, wanita sudah ditriman masih dimau. Contoh gaya bahasa personifikasi, 2 Dan, dedaunan yang merimbunkan pepohonan di samping rumah Wijaya, sesaat menganga. Dalam penelitian ini juga digunakan metode agih, yaitu metode penelitian yang menggunakan bahasa itu sendiri sebagai alat penentunya Sudaryanto, 1993: 31. Teknik yang digunakan dari metode agih ini adalah teknik bagi unsur langsung BUL. Teknik BUL adalah teknik dasar metode agih yang membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur; unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud Sudaryanto, 1993: 31. Teknik lanjutan dalam metode agih ini adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data berupa penggantian unsur satuan lingual yang bersangkutan dengan unsur tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan. Teknik ini digunakan untuk membuktikan jenis gaya bahasa. Dalam contoh berikut terdapat dalam gaya bahasa metafora. Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut: 3 ”Kamu telah mengeksploitasi aku, lalu mengekspose hanya untuk keperluanmu. Ini tak bisa ditoleransi Nah, dengar Aku tidak jadi pergi ke pesta. Silakan berangkat sendiri Biarkan aku disini” aku kembali unjuk gigi. 21 Sebagai bukti bahwa frasa unjuk gigi bermakna ’menunjukkan kemarahan’, kata tersebut dapat digantikan dengan frasa lain sebagaimana terdapat dalam contoh berikut: 3a ”Kamu telah mengeksploitasi aku, lalu mengekspose hanya untuk keperluanmu. Ini tak bisa ditoleransi Nah, dengar Aku tidak jadi pergi ke pesta. Silakan berangkat sendiri Biarkan aku disini” aku kembali menunjukkan kemarahan . Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara membaca pemarkah dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstruksi Kridalaksana dalam Kesuma 2007: 66. Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut: 4 Tapi, tampaknya pertanyaanku membuatnya terguncang. Bagai diterpa angin kencang, badan limbung dan bergoyang Roro Mendut Atmo, hal 79. Pada kalimat 4 pemarkah ditunjukkan dengan kata bagai. Di sini pemarkah tersebut berfungsi untuk membandingkan antara kondisi seseorang yang ditanyai mengenai sesuatu hal dengan kondisi seseorang yang diterpa angin kencang, badan limbung dan bergoyang.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data