Pengantar Gaya Bahasa Persamaan atau Simile

23

BAB II JENIS-JENIS GAYA BAHASA KIASAN

DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK RORO MENDUT ATMO KARYA BESAR S.W.

2.1 Pengantar

Gaya bahasa kiasan ini pertama-tama dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain berarti mencoba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut. Perbandingan sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa yang polos atau langsung, dan perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa kiasan. Berikut adalah gaya bahasa kiasan yang ditemukan dalam kumpulan cerita pendek Roro Mendut Atmo karya Besar S.W.

2.2 Gaya Bahasa Persamaan atau Simile

Gaya bahasa persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata- kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya Keraf, 1984: 138. Gaya bahasa persamaan atau simile yang ditemukan dalam kumpulan cerita pendek Roro Mendut Atmo karya Besar S.W, yaitu kata ibaratnya, memangnya, layaknya, dan bagai. 24 5 Wanita triman ibaratnya sebagai sebuah kado atau bingkisan Roro Mendut Atmo , hal 2. Gaya bahasa persamaan pada data 5 ditunjukkan dengan kata ibaratnya . Objek yang diperbandingkan dan dinyatakan sama adalah wanita triman dengan sebuah kado atau bingkisan. Berikut contoh lain dari kata ibaratnya: 6 Ia tahu siapa Wiroguno dan Pronocitro. Keduanya tidak bisa disamakan. Ibaratnya seekor macan hutan yang bertarung melawan kijang kurungan Roro Mendut Atmo, hal 13. Pada data 6 dijumpai gaya bahasa persamaan dengan penggunaan kata ibaratnya . Dalam kalimat tersebut yang diperbandingkan adalah pertarungan antara Wiroguno dan Pronocitro dengan seekor macan hutan yang bertarung melawan kijang kurungan. Berikut contoh lain dari persamaan, yaitu kata memangnya : 7 Hebat Memangnya aku ini seorang dewa yang turun ke bumi untuk menolong orang dari kemalangan? Roro Mendut Atmo, hal 41. Gaya bahasa persamaan pada data 7 ditunjukkan dengan kata memangnya . Pada kalimat tersebut penggunaan kata memangnya menggambarkan bahwa dirinya seolah-olah adalah seorang dewa. Pada kalimat tersebut digambarkan perbandingan antara tokoh aku dengan seorang dewa. Berikut contoh lain dari persamaan, yaitu kata layaknya: 8 Dengan gaun merah muda, aku malah melenggak-lenggok layaknya peragawati beraksi di atas catwalk Roro Mendut Atmo, hal 74. Kalimat 8 dijumpai gaya bahasa persamaan dengan penggunaan kata layaknya. Pada kalimat tersebut digambarkan perbandingan antara tokoh aku 25 dengan peragawati yang beraksi di atas catwalk. Berikut contoh lain dari persamaan, yaitu kata bagai: 9 Tapi, tampaknya pertanyaanku membuatnya terguncang. Bagai diterpa angin kencang, badan limbung dan bergoyang Roro Mendut Atmo, hal 79. Pada kalimat 9 gaya bahasa perbandingan ditunjukkan dengan kata bagai . Di sini digambarkan perbandingan antara kondisi seseorang yang ditanyai mengenai sesuatu hal dengan kondisi seseorang yang diterpa angin kencang, badan limbung dan bergoyang.

2.3 Gaya Bahasa Metafora