dugem. Bagi subjek yang terpenting adalah subjek dapat tetap menghadiri perkuliahan meskipun terkadang subjek mengaku sangat sulit untuk
berkonsentrasi. Adanya perasaan dianggap tidak setia kawan oleh teman- temannya terkadang membuat subjek sulit untuk menolak ajakan dari teman-
temannya untuk pergi ke tempat dugem meskipun keesokan harinya terdapat jadwal kuliah.
Adanya kebutuhan akan minuman alkohol dan senang dengan musik dance membuat subjek sering melakukan aktivitas dugem dan subjek tidak
tanggung-tanggung mengeluarkan uang ketika sedang melakukan aktivitas dugem. Bagi subjek bisa merasakan kenyamanan di tempat dugem
merupakan alasan pertama.
E. Hasil penelitian subjek 3-Kr
1. Gambaran umum subjek 3-Kr
Subjek adalah seorang mahasiswi yang sedang menyelesaikan kuliah S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Management di salah satu Perguruan Tinggi
Negeri di Yogyakarta. Subjek memiliki penampilan yang menarik secara fisik dengan tinggi sedang dan berisi, rambut panjang, dan memiliki kulit
hitam dan berwajah manis. Cara berpenampilan subjek terlihat cukup berani. Hal ini terlihat ketika penulis melakukan wawancara beberapa kali di kos
subjek. Saat itu subjek mengenakan pakaian tank top dan celana sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendek. Ketika ditanya subjek memang lebih menyukai penampilan yang membuat dirinya nyaman dan terkesan “cuek” dengan penampilannya.
Subjek saat ini tinggal di kos-kosan yang tempatnya cukup jauh dari kampus subjek. Subjek tinggal berdua dengan sahabatnya di kamar dengan
ukuran yang luas dan fasilitas yang lengkap termasuk kamar mandi dalam, dan terdapat sepuluh kamar di tempat tinggal kos subjek, dan hampir semua
yang menempati kos-kosan tersebut adalah mahasiswa. Kos subjek termasuk kos yang tidak memiliki jam malam dan terkesan bebas, sehingga anak-anak
kos dan subjek bebas untuk pulang dan pergi kapanpun. Namun demikian masyarakat di sekitar kos subjek memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap
anak-anak kos dimana subjek tinggal. Menurut pengakuannya, subjek biasa dugem sampai pagi bersama
teman-temannya. Aktivitas dugem biasa subjek lakukan empat kali dalam seminggu. Aktivitas dugem yang biasa subjek lakukan dibarengi dengan
minum alkohol dan merokok bersama teman-teman yang memiliki minat sama dengan subjek. Subjek sering meminum minuman beralkohol dan
merokok ketika berdugem, hal ini subjek lakukan untuk mendapatkan kesenangan dan merasa bisa lebih bebas dalam bergaul. Ketika penulis
melakukan observasi di salah satu café di Yogyakarta, terlihat sangat jelas jika subjek memang suka mengkonsumsi minuman alkohol dan rokok. Saat
itu subjek bersama sahabatnya dan tiga orang teman-temannya. Ketika sampai di dalam, banyak para pegawai yang menyapa subjek dan subjek
langsung memesan minuman alkohol pada salah satu pegawai di café tersebut. Ketika menunggu minuman datang, subjek terlihat lebih banyak
bercerita dengan sahabatnya sambil merokok. Tidak lama kemudian, minuman yang subjek pesan dating dan terlihat dua buah botol minuman
alkohol diletakkan di meja subjek. Subjek langsung menuangkan minuman tersebut dan meminumnya. Tidak lama kemudian terlihat subjek mulai
berjoget-joget bersama dengan teman-temannya sambil merokok dan subjek terlihat sangat menikmatinya.
Dalam kehidupan sesungguhnya subjek tidak memiliki keluarga yang utuh, artinya ayah ibu sudah tidak satu rumah dan tinggal sendiri-sendiri di
kota lain karena bercerai. Saat ini subjek tinggal sendiri di kota lain namun sering pulang ke rumah ibunya apabila subjek ingin bertemu dengan
keluarga yang lain. Hubungan kekeluargaan di antara mereka tidak terjalin dengan baik karena komunikasi yang terjadi di antara mereka juga tidak
terjalin dengan baik. Apabila subjek membutuhkan sesuatu, subjek lebih sering menghubungi ibunya karena merasa bahwa ibu subjek lebih mengerti
dan memahami subjek. Ibu subjek selalu berusaha untuk memberikan respon secara langsung ketika subjek meminta sesuatu kepada ibunya. Walau begitu
keadaan ekonomi subjek bisa dibilang cukup berlebih, karena kedua orangtua subjek bekerja dan saat ini masing-masing di antara mereka tinggal
di perumahan elit di daerah asalnya. Uang saku bulanan subjek tidak pernah terlambat, dan selalu ada apabila subjek membutuhkan. Bila kehabisan uang,
subjek dengan mudah akan mendapatkan kiriman lagi dari ibunya. Ayah subjek juga sering membantu masalah keuangannya, namun subjek tidak
pernah meminta uang kepada ayah subjek. Aktivitas dugem subjek tidak diketahui oleh kedua orangtuanya, namun
subjek tidak pernah khawatir apabila orangtuanya mengetahui kebiasaan dugemnya tersebut karena menganggap bahwa orang tua subjek sudah tidak
pernah memberikan perhatian kepadanya. Hal ini membuat subjek merasa bebas dan berusaha mencari perhatian dari orang lain yang subjek inginkan.
Subjek memiliki teman akrab yang satu kos dan memiliki minat yang sama dengan subjek yaitu suka pergi ke tempat dugem. Subjek banyak
menghabiskan waktu bersamanya dan menganggap bahwa dia adalah saudara dekat bagi subjek.
Subjek merasa lebih nyaman tinggal di kos yang sekarang subjek tempati karena tempatnya bersih, nyaman, tidak terlalu banyak anak, tidak bising,
dan lengkap segala fasilitasnya. Subjek selain itu juga merasa lebih bebas karena jauh dari pengawasan orang tua dan tidak ada batasan jam malam di
kos yang subjek tempati. Pergaulan subjek dengan teman-teman yang sering dugem dapat subjek nikmati karena merasa bebas untuk memakai pakaian
yang subjek sukai dan berdandan sesuai dengan gaya yang subjek pilih. Subjek suka membandingkan mereka dengan teman-teman kampus subjek
yang dianggap kurang gaul dan tidak bisa berdandan seksi. Hal ini yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat subjek lebih suka bergaul dengan teman-teman yang sering dugem daripada teman yang tidak pernah dugem.
2. Analisis data subjek 3-Kr