Pandangan atau Image Tentang Dugem atau Clubbing

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dugem adalah suatu bentuk aktivitas seseorang yang mencari hiburan di malam hari yaitu di kafe atau diskotik dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kecenderungan karakteristik demonstration effects, yang merupakan salah satu bentuk gaya hidup hedonis yaitu pola hidup yang menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, serta senang membeli barang mahal untuk memenuhi kesenangan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

2. Pandangan atau Image Tentang Dugem atau Clubbing

Sesuai dengan perkembangan zaman, aktivitas clubbing mulai berkembang menjadi suatu trend gaya hidup di masyarakat perkotaan Indonesia, temasuk di Yogyakarta. Seiring dengan hal tersebut, muncul pula berbagai pro dan kontra mengenai kegiatan ini dimana ada yang menolak tetapi adapula yang mendukung. Golongan pro merujuk pada gengsi sosial yang diusung clubbing, tetapi golongan kontra berdalih pada dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kepribadian seseorang. Secara umum kita bisa melihat adanya image positif yang bisa ditimbulkan oleh kegiatan clubbing, walau tak dapat dipungkiri adapula berbagai pandangan negatif yang timbul dari kegiatan ini. Menurut Susanto 2001, ada beberapa image positif yang diyakini masyarakat terutama para penggemarnya dapat ditimbulkan oleh aktivitas clubbing, yaitu : a. Menunjukkan kemampuan financial para penggemar clubbing yang tinggi, gaya hidup mewah dan modern. b. Dicap sebagai “anak gaul”. c. Menunjukkan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan secara trendy sesuai perkembangan zaman, juga tempat pertemuan bisnis dengan partner kerja yang sangat menjanjikan. Di lain pihak, timbul berbagai tanggapan negatif mengenai kegiatan clubbing, antara lain: a. Merupakan kegiatan negatif remaja yang perlu dikontrol karena dapat menurunkan performa pendidikan serta membahayakan remaja karena sangat dekat dengan obat terlarang dan seks bebas Linawati dalam Jawa Pos, 2004. b. Merupakan kegiatan menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan semu dan sangat membahayakan karena berhubungan erat dengan minuman keras, obat terlarang dan seks bebas Kasali dalam Jawa Pos, 2004. c. Pandangan negatif yang timbul bagi remaja putri party goers, yaitu dianggap sebagai “perempuan nakal” Jawa Pos, 2004. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Bagi sekelompok golongan agamawan, clubbing dianggap sebagai kegiatan maksiat yang dilarang karena bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya Perdana, 2004.

D. Motivasi Dugem Remaja Party Goers di Yogyakarta.