Gambaran Tempat Dugem di Yogyakarta

Pekerjaan orang tua - Ayah - Ibu Pegawai swasta Bidan Wiraswasta Ibu rumah tangga Pegawai swasta Pegawai swasta

B. Gambaran Tempat Dugem di Yogyakarta

Ada dua jenis tempat dugem yang berkembang di Yogyakarta dan banyak dikunjungi oleh para party goers, yaitu cafe dan diskotik atau club. Pada dasarnya kedua tempat tersebut memiliki perbedaan. Berdasarkan pengertian secara harafiah, café adalah kedai kopi, tempat minum yang dibuka pada sore hari untuk menjamu para karyawan yang baru pulang bekerja, sedangkan diskotik atau club adalah rumah musik, tempat orang mendengarkan musik lewat piringan hitam yang diputar www.JawaPos.com, Mei 2007. Kafe yang berkembang di Yogyakarta antara lain: Hugo’s cafe di jalan Laksda Adisucipto km 8,7; Caesar di Plaza Ambarrukmo lantai 3, jalan Laksda Adisucipto; Republic di jalan Malioboro nomor 60; Boshe VVIP Club di jalan Magelang Km 6,5; Liquid Next Generation di jalan Magelang Km. 5,5; dan The Club Concert Cafe di jalan Magelang No. 80 Borobudur Plaza, lantai 2 Yogyakarta. Diskotik atau club yang berkembang di Yogyakarta antara lain: Embassy di jalan Laksda Adisucipto Km. 8,7; Papillon Clubbing Music Cafeint di jalan Mayor Suryotomo No. 26; dan Jogja Jogja rumah musik di jalan Magelang, Borobudur Plaza lantai 1 www.gudeg.net, Mei 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan observasi peneliti, tempat dugem di Yogyakarta pada umumnya hanya ramai pada hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat dan Sabtu serta pada event-event spesial dengan waktu operasional antara pukul 22.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB, dimana sebagian besar pengunjungnya adalah mahasiswa dan eksekutif muda. Tempat dugem yang biasanya ramai dikunjungi adalah café yang menyuguhkan hiburan berupa gabungan dari live music dan DJ disc jockey performance. Sedangkan club atau diskotik yang menyuguhkan full DJ performance hanya ramai pengunjung pada akhir minggu dan pada event spesial yang menampilkan DJ tamu dari luar kota atau luar negeri. Saat ini tempat dugem di Yoyakarta tidak hanya menampilkan DJ sebagai daya tarik, namun juga menampilkan VJ visual jockey dan penari-penari seksi. Perkembangan tempat dugem di Yogyakarta saat ini mengarah pada segmentasi dari tiap-tiap venue. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan harga dan jenis minuman yang ditawarkan. Beberapa venue memilih segmen menengah ke atas dengan menawarkan jenis minuman berkualitas import dengan harga yang cukup mahal, sedangkan beberapa venue yang lain memilih segmen menengah ke bawah dengan menawarkan jenis minuman berkualitas lokal dengan harga yang cukup murah. Hal ini mempengaruhi suguhan hiburan yang diberikan, dalam artian venue dengan segmentasi menengah ke atas umumnya mampu memberikan suguhan hiburan yang lebih berkualitas seperti bintang tamu yang cukup dikenal masyarakat, event-event yang tematik, dan adanya suguhan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suguhan dari top model terkenal, dibandingkan dengan venue dengan segmentasi menengah ke bawah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi tempat dugem yang berupa kafe dan diskotik, yaitu tempat hiburan yang menyuguhkan hiburan berupa live music dan DJ disc jockey performance. Peneliti juga membatasi kafe dan diskotik dengan segmentasi venue menengah ke atas.

C. Hasil Penelitian Subjek 1-Ln