Pemaknaan Lirik Lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap lirik lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan”, maka hasil pengamatan tersebut kemudian akan disajikan penggambaran penegakan hukum di Indonesia yang merupakan pesan utama dalam lirik lagu tersebut. Lirik lagu ”Andai Aku gayus Tambunan” selanjutnya akan diinterpretasikan dan dianalisis berdasarkan landasan teori Ferdinand De Saussure untuk mengetahui makna yang terkandung dalam lirik lagu tersebut. Saussure mendefinisikan tanda berdasarkan aspek penanda signifier dan juga petanda signified untuk mengetahui signification yang berfungsi untuk mengetahui realitas yang sebenarnya yang terjadi di lingkungan masyarakat.

4.3.2. Pemaknaan Lirik Lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”

Lirik lagu sebagaimana bahasa, dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu, sebuah lirik lagu mulai diaransir dan diperdengarkan kepada khalayak, juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar luasnya sebuah keyakinan, nilai-nilai bahkan prasangka tertentu. Sebuah lirik lagu dapat menggambarkan sebuah kritik sosial terhadap kondisi nyata yang ada di masyarakat saat ini. Dalam lirik lagu ini, pencipta lagu yaitu Bona Paputungan berusaha memposisikan dirinya sebagai subyek atau orang pertama di dalam isi cerita lirik lagu dengan menggunakan kata “ku” sebagai pengganti sosok yang digambarkan dalam lirik lagu tersebut sedang merasakan beratnya hidup di penjara akibat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perbuatannya melawan hukum. Sedangkan kata “aku” adalah sosok “Gayus Tambunan” yang digambarkan menjadi tokoh utama yang sedang dikritisi keberadaannya dalam penjara. Berikutnya kata “kita” yang ditulis pencipta lirik lagu sebagai orang kedua dalam hal ini adalah masyarakat umum atau lebih khususnya adalah para narapidana yang miskin dan tidak memiliki uang ataupun kekuasaaan. Berdasarkan Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 1997 maka judul lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” dapat dipahami dari makna kebahasaannya sebagai berikut : 1. Andai bermakna umpama, peristiwa yang dianggap mudah terjadi 2. Aku adalah saya atau diri sendiri. 3. Gayus Tambunan adalah seorang mafia pajak yaitu Gayus Tambunan yang terjerat dalam kasus pajak bersama beberapa pejabat di Indonesia. Secara utuh definisi dari “Andai Aku Gayus Tambunan” memiliki makna konotasi yaitu seseorang yang berandai-andai menjadi orang lain, dalam hal ini adalah mantan narapidana Bona Paputungan yang memiliki angan-angan atau berandai-andai dapat menjadi seperti seorang Gayus Tambunan yang memiliki banyak uang sehingga walaupun dalam kondisi di penjara tetap dapat menikmati kebebasan dan fasilitas lebih seperti saat berada di luar penjara. Lagu ini terdiri dari 12 larik dan masing-masing larik terdiri dari empat bait. Secara umum lagu ini mengalami banyak pengulangan larik dan bait Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terutama di bagian refferen reff. Berikut ini akan ditampilkan analisa untuk tiap bait dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 Maret Diriku masuk penjara Awal ku menjalani Proses masa tahanan Bait pertama pada lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” adalah kata “11 Maret”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, kata “11 Maret” menunjukkan waktu atau tanggal suatu kejadian itu terjadi. Selanjutnya di bait kedua dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” terdapat kata “Diriku”. Kata “Diriku” terdiri dari kata “diri” dan diberi akhiran kata “ku”. Kata “diri” bermakna tak berteman, tak ada yang lainnya, tak ada kawan. Namun bila kata “diri” dirangkai dengan kata –ku yang bermakna ku menunjukkan suatu pribadi individu. Dalam hal ini adalah sosok Bona Paputungan, mantan narapidana yang dijadikan subyek cerita dalam lirik lagu tersebut. Kata berikutnya adalah kata “masuk”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, kata “masuk” memiliki makna datang atau hadir dan juga merupakan lawan dari kata “keluar”. Masuk dalam hal ini dapat diartikan sedang memasuki sebuah tempat tertentu. Sedangkan kata “penjara” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah rumah tempat menghukum atau secara umum penjara adalah tempat bagi orang-orang yang menerima hukuman atas perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya. Secara keseluruhan lirik “diriku masuk penjara” bermakna sosok Bona Paputungan yang diceritakan mulai hidup di penjara sebagai akibat atau konsekuensi dari hukuman yang harus ia jalani. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada bait ketiga lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” terdapat kata “awal ku menjalani”. Apabila diuraikan makna dari tiap kata tersebut, kata “awal” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna yang pertama sekali, mula- mula, permulaan. Jadi kata “awal” menunjukkan waktu seseorang pertama kali melakukan atau merasakan suatu hal. Kata –ku yang menunjukkan suatu pribadi individu. Dalam hal ini adalah sosok Bona Paputungan, mantan narapidana yang dijadikan subyek cerita dalam lirik lagu tersebut. Kata selanjutnya adalah “menjalani” yang berasal dari kata dasar “jalan”. Kata “jalan” bermakna suatu hamparan yagn dipakai sebagai lalu lalang lalu lintas orang atau kendaraan atau suatu hal yang dipakai untuk keluar masuk atau daya upaya untuk memecahkan masalah. Kata “menjalani” dalam lirik lagu ini mendapat awalan kata –me dan akhiran kata –i. Bila dirangkai kata “menjalani” menunjukkan sebuah aktivitas seseorang melakukan sesuatu hal. Dalam hal ini adalah hukuman penjara untuk beberapa waktu yang harus dijalani oleh Bona Paputungan sebagai narapidana. Bait keempat terdapat kata “proses masa tahanan”. Kata ”proses” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna kegiatan, runtun peristiwa. Sedangkan kata ”masa” bermakna waktu; tahun; kala; saat; jaman. Bila dirangkai dengan kata ”tahanan” yang berarti lembaga pemasayarakatan; tempat menahan; penjara, maka secara keseluruhan kata “proses masa tahanan” adalah beberapa waktu yang harus dijalani di penjara oleh seorang narapidana yang ditahan karena melakukan pelanggaran hukum. Dari bait pertama hingga keempat dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”, dapat diketahui bahwa pencipta lagu yaitu Bona Paputungan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berusaha memberi gambaran kepada para pendengarnya tentang awal atau proses dirinya saat menjalani hukuman di penjara yaitu tepatnya 11 Maret 2010. Pada saat itu, Bona Paputungan dinyatakan resmi menjalani hukuman sebagai narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A di Kota Gorontalo karena kasus kekerasan dalam rumah tangga. Hidup di penjara Sangat berat kurasakan Badanku kurus Karena beban pikiran Pada larik kedua dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”, pencipta lagu menuliskan tentang kata “hidup di penjara”. Bila diuraikan secara terpisah, kata “hidup” memiliki arti bergerak, bernyawa, mampu melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. Kata “di” menunjukkan kata tempat sedangkan kata “penjara” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah rumah tempat menghukum atau secara umum penjara adalah tempat bagi orang-orang yang menerima hukuman atas perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya. Bila dirangkai secara keseluruhan, kata “hidup di penjara” menunjukkan bahwa pencipta lagu selama ini menjalani kehidupan di balik terali besi untuk menebus kesalahan atau menjalani hukuman yang telah dilakukannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pengadilan. Bait kedua berikutnya adalah kata ”sangat berat kurasakan”. Kata “sangat” dalam lirik lagu ini menunjukkan sesuatu yang berlebihan dalam hal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keadaan sedangkan kata “berat” bermakna sesuatu yang sulit atau sukar untuk dilakukan. Kata “kurasakan” menurut tata bahasa disusun oleh kata dasar “rasa” dan diberi awalan kata –ku dan kata akhiran –kan. Kata “kurasakan” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna suatu perasaan atau kondisi yang dirasakan oleh seseorang baik senang, sedih, sakit, sehat ataupun hal lainnya. Bila dirangkai seara keseluruhan, makna dari baik “sangat berat kurasakan” menggambarkan tentang beratnya atau sulitnya kehidupan atau kondisi yang harus dirasakan oleh para narapidana biasa yang tidak memiliki sesuatu apapun. Selain hak kebebasan yang dikekang, para narapidana tersebut memang harus hidup sesuai dengan fasilitas terbatas yang disediakan oleh negara. Baik dalam hal kenyamanan ataupun kesejahteraan. Namun hal tersebut adalah konsekuensi yang harus dijalani oleh seorang narapidana. Hidup di balik terali besi merupakan suatu hal yang tidak ingin dirasakan oleh siapapun termasuk para narapidana itu sendiri. Bait berikutnya pada lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” adalah kata “badanku kurus”. Pada bagian ini, nampaknya pencipta lagu ingin menunjukkan kondisi tubuh dari para narapidana yang hidup di dalam penjara. Kata “badanku” berasal dari kata dasar “badan” yang bermakna tubuh dan akhiran kata –ku yang yang menunjukkan suatu pribadi individu. Jadi kata “badanku” bermakna kondisi tubuh sang pencipta lagu sendiri yaitu Bona Paputungan dan para narapidana biasa lainnya. Kata “kurus” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna keadaan tubuh yang kekurangan daging atau dapat diartikan tidak gemuk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makna kata “badanku kurus” pada bait ini adalah kondisi tubuh atau badan sang pencipta lagu sendiri yaitu Bona Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Paputungan dan para narapidana biasa lainnya pada saat mendekam dalam penjara adalah kurus atau dapat diartikan tidak gemuk seperti sebelum mereka masuk je dalam penjara. Bait selanjutnya pada larik kedua adalah berisi kata-kata ”karena beban pikiran ”. Kata ”karena” menunjukkan kata penghubung dengan kata sebelumnya dan bermakna penyebab sesuatu hal sedangkan kata ”beban” dalam lirik lagu ini, menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna sesuatu yang terasa memberatkan. Bila dirangkai dengan kata ”pikiran” yang bermakna proses berpikir, maka makna secara keseluruhan bait ”karena beban pikiran” adalah sesuatu hal yang menjelaskan mengapa pencipta lagu yaitu Bona Paputungan dan para narapidana biasa lainnya memiliki kondisi tubuh yang kurus adalah karena tidak hanya harus menanggung hukuman secara fisik tetapi juga beban pikiran seperti tanggung jawab keluarga anak-istri, kehilangan pekerjaan ataupun ketakutan karena penolakan dari masyarakat mengingat adanya pandangan negatif pada setiap narapidana ketika kembali hidup di masyarakat umum. Jadi secara keseluruhan makna lirik lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan” pada larik kedua adalah gambaran mengenai beratnya kehidupan yang dirasakan oleh pencipta lagu yaitu Bona Paputungan dan para narapidana biasa lainnya selama mendekam dalam penjara, baik tekanan fisik ataupun batin sehingga hal tersebut membuat kondisi fisik para narapidana menjadi semakin kurus ditambah lagi karena beban pikiran yang sangat berat dirasakan oleh para narapidana. Kita orang yang lemah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tak punya daya apa-apa Tak bisa berbuat banyak Seperti para koruptor Kata pertama pada larik ketiga lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” adalah kata “kita”. “kita” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna aku dan kita sekalian. Kata “kita” dalam lirik lagu tersebut menunjukkan orang kedua dalam hal ini adalah masyarakat umum atau lebih khususnya adalah para narapidana yang miskin dan tidak memiliki uang ataupun kekuasaaan. Kata “orang” berarti seorang manusia sedangkan kata “yang” merupakan kata penghubung dengan kata sebelumnya. Kata “lemah” memiliki beberapa makna yaitu tak bertenaga, tidak kuat, kurang beralasan atau berdasar, mudah terpengaruh tentang pendirian. Merujuk makna lemah diatas maka kata “lemah” dalam lirik lagu ini adalah seseorang yang tidak memiliki kekuatan. Bila dirangkai secara keseluruhan, sang pencipta lagu melalui lirik “kita orang yang lemah” ingin menggambarkan bahwa dirinya dan juga para narapidana lain yang juga mendekam dalam penjara bersama dirinya adalah orang-orang yang lemah karena tidak memiliki uang ataupun kekuasaan apapun. Bait kedua pada larik kedua pada lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” diawali oleh kata “tak” yang berarti tidak, sedangkan kata ”punya” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berarti milik. Selanjutnya, kata “daya” dalam lirik lagu ini bermakna tenaga atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan sedangkan kata “apa-apa” yang diulang sebanyak dua kali menjadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bermakna sesuatu. Bila dirangkai secara keseluruhan, kata “tak punya apa-apa” pada bait ini menggambarkan seseorang yang tidak memiliki apapun. Dalam hal ini adalah Bona Paputungan dan juga para narapidana lain yang juga mendekam dalam penjara bersama dirinya adalah orang-orang yang lemah karena tidak memiliki uang ataupun kekuasaan apapun. Pada bait selanjutnya terdapat kata “tak bisa berbuat banyak”. Bila diuraikan satu persatu, kata “tak” berarti tidak, lalu kata “bisa” berarti mampu melakukan sesuatu. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, kata “berbuat” memiliki kata dasar “buat” yang bermakna guna atau untuk, namun bila dirangkai dengan awalan kata –ber maka kata “berbuat” bermakna melakukan sesuatu. Sedangkan kata terakhir adalah kata “banyak” yang menunjukkan jumlah yang besar, jumlah yang tak sedikit, jumlah bilangan dan sebagainya. Makna secara keseluruhan dari rangkaian kata “tak bisa berbuat banyak“ menunjukkan bahwa Bona Paputungan dan juga para narapidana lain yang juga mendekam dalam penjara bersama dirinya tidak mampu berbuat apapun. Selanjutnya pada bait selanjutnya terdapat kata “seperti” yang bermakna semacamserupa dengan tak ubahnya. Sedangkan kata “para” merupakan kata penyertaan yang menyatakan jumlah banyak. Kata “koruptor” dalam lirik lagu ini bermakna para pelaku korupsi, orang yang suka melakukan korupsi penyelewengan kekayaan negara. Jadi bila dirangkai secara keseluruhan, melalui kata “seperti para koruptor”, pencipta lagu ingin menyamakan kondisi yang dialami oleh para narapidana biasa dengan narapidana khusus yang berstatus koruptor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Melalui larik kedua lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”, makna secara keseluruhan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu adalah tentang kondisi tertekan yang dialami oleh para narapidana biasa yang tidak memiliki uang ataupun kekuasaan serta kemampuan untuk menolak sesuatu yang dianggap tidak benar di dalam penjara, sehingga pada akhirnya para narapidana biasa tersebut hanya mampu berpasrah diri karena tidak dapat melakukan sesuatu apapun seperti halnya para narapidana yang berstatus koruptor. Dalam hal ini, pencipta lagu ingin menunjukkan bahwa para narapidana yang berstatus koruptor tersebut menjalani hukuman di penjara lebih istimewa baik dari sisi fasilitas ataupun “kebebasan” hak lainnya seperti pemotongan masa tahanan ataupun dengan leluasa meninggalkan penjara sesuai keinginan karena mereka memiliki uang dan kekuasaan untuk tetap mengendalikan keadaan. Andai Aku Gayus Tambunan Yang bisa pergi ke Bali Semua keinginannya Pasti bisa terpenuhi Pada bagian reffern lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” terdapat lirik yang memiliki makna khusus yaitu sindiran atau kritik sosial mengenai tokoh utama dalam lirik lagu ini yaitu sosok Gayus Tambunan, mafia pajak yang terlibat kasus penggelapan pajak bersama pejabat penting lainnya di Indonesia. Pada awal bait terdapat kata “andai” yang bermakna umpama, peristiwa yang dianggap mudah terjadi sedangkan kata berikutnya adalah kata “aku” yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berarti saya atau diri sendiri. Kata selanjutnya adalah kata “Gayus Tambunan” yaitu seorang mafia pajak yang terjerat dalam kasus pajak bersama beberapa pejabat di Indonesia. Secara utuh definisi dari kata “Andai Aku Gayus Tambunan” memiliki makna konotasi yaitu seseorang yang berandai-andai menjadi orang lain, dalam hal ini adalah mantan narapidana Bona Paputungan yang memiliki angan-angan atau berandai-andai dapat menjadi seperti seorang Gayus Tambunan. Pada bait selanjutnya terdapat kata “yang bisa pergi ke Bali”. Bila diuraikan secara terpisah, kata “yang” berfungsi sebagai kata penghubung dengan kata berikutnya yang menunjukkan aktivitas, kata “bisa” berarti mampu atau dapat melakukan sesuatu. Selanjutnya adalah kata ”pergi” yang bermakna berangkatberjalan dalam hal ini adalah berpindah ke tempat atau lokasi lain di rangkai dengan kata –ke yang berfungsi sebagai kata penghubung dengan kata berikutnya yang menunjukkan sebuah lokasi atau tempat yaitu Bali. Jadi bila dirangkai kata “ke Bali” menunjukkan kata tempat yang ingin dituju oleh seseorang dalam lirik lagu ini. Dalam hal ini adalah sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan yang mengandaikan diri menjadi Gayus Tambunan, seorang narapidana yang memiliki uang dan kekuasaan sehingga dapat bebas pergi ke Bali walaupun sedang menjalani hukuman penjara. Bait ketiga berikutnya terdapat kata “semua keinginannya”. Makna kata “semua” dalam lirik lagu ini adalah segala atau sekalian. Kata selanjutnya yaitu kata “keinginannya” yang tersusun dari kata dasar “ingin” yang bermakna suatu dorongan atau gerakan hati untuk melakukan sesuatu dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mendapat awalan kata –ke dan akhiran kata –nya. Maka kata “keinginannya” menunjukkan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu hal. Bila dirangkai dengan kata sebelumnya maka pencipta lagu ingin memberikan gambaran bahwa dengan uang ataupun kekuasaan maka seseorang dapat memiliki semua keinginannya, dalam hal ini adalah Gayus Tambunan. Pada bait keempat refferen dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” terdapat kata “Pasti bisa terpenuhi”. Bila diartikan kata “pasti” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna sesuatu yang sudah tetap atau mesti terjadi. Kata “bisa” berarti mampu dan kata “terpenuhi” bermakna dapat dipenuhi. Bila dirangkai secara keseluruhan kita dapat memperoleh suatu makna bahwa pencipta lagu ingin memberikan suatu gambaran tentang keinginan seseorang yang pasti bisa dan selalu terpenuhi jika memiliki uang dan kekuasaan. Dalam hal ini adalah Gayus Tambunan. Pemaknaan secara keseluruhan lirik lagu pada bagian referen ini adalah gambaran mengenai keinginan seseorang untuk menjadi seperti Gayus Tambunan yaitu seorang mafia pajak yang terjerat hukum dengan para pejabat pajak lainnya namun dengan uang dan kekuasaan mampu menguasai hukum dan peradilan di Indonesia karena dengan mudahnya ia pergi ke Bali untuk menonton pertandingan tenis padahal pada saat itu ia masih menempuh proses persidangan dan mendekam di tahanan. Namun karena uang dan kekuasaan yang dimilikinya maka apapun yang menjadi keinginan para narapidana “khusus” atau koruptor seperti halnya Gayus Tambunan pasti bisa terpenuhi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sebagaimana diketahui terpidana Gayus Tambunan diberitakan keluar rumah tahanan Rutan Mako Brimob Kelapa Dua dan diduga pergi ke Bali untuk menonton turnamen tennis intrernasional. Selama menjalani penahanan, Oknum pegawai Ditjen pajak ini tercatat 68 kali meninggalkan selnya di Rutan Brimob. Kabarnya, Gayus menyogok Rp. 790 juta kepada Kepala Rutan Brimob Kopol Iwan Siswanto dan delapan penjaga Rutan, untuk bisa melenggang bebas keluar tahanan. Terlebih lagi, pada Jumat, 5 November 2010 lalu, Gayus diduga ‘pelesir’ Bali menonton turnamen tenis internasional. Dugaan tersebut muncul setelah foto penonton tennis 99 persen ‘mirip’ Gayus beredar di media massa http:jakartapress.comwww.phpnewsid16639Kasus-Gayus-Kekonyolan- Aparat-Hukum.jp. Kondisi ini menunjukkan buruknya atau lemahnya penegakan hukum di Indonesia, bahwa pada dasarnya hukum bisa dikuasai atau dikontrol oleh seseorang yang memiliki uang dan kekuasaan. Dengan kedua hal tersebut, seseorang yang benar bisa menjadi salah dan sebaliknya orang yang salah menjadi benar. Banyaknya kasus penyuapan baik selama proses pengusutan di kepolisian hingga kejaksaan ataupun pengadilan menunjukkan buruknya kinerja aparat penegak hukum di Indonesia. Lucunya di negeri ini Hukuman bisa dibeli Kita orang yang lemah Pasrah akan keadaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada bagian refferen kedua terdapat kata ”lucunya di negeri ini”. Pemaknaan per kata pada bait tersebut adalah sebagai berikut, kata ”lucunya” berasal dari kata dasar ”lucu” dan mendapat akhiran kata –nya. Kata ”lucu” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia bermakna sesuatu yang menimbulkan geli atau tertawa. Bila dirangkai dengan kata akhiran –nya berarti sesuatu yang sangat lucu. Selanjutnya terdapat kata –di yang berfungsi sebagai kata penghubung dengan kata selanjutnya yang menunjukkan kata tempat yaitu negeri. Kata ”ini” menunjukkan kata penunjuk. Rangkaian makna dengan kata sebelumnya yaitu ”di negeri ini” berarti Indonesia. Jadi secara keseluruhan, pencipta lagu ingin menceritakan adanya suatu kejadian atau peristiwa yang sangat lucu yang sedang terjadi di Indonesia. Namun makna lucu yang dimaksud dalam lirik lagu ini bukanlah lucu dalam makna denotasi melainkan suatu keadaan lucu yang tidak sewajarnya. Di bait berikutnya terdapat kata ”hukuman”. Makna kata ”hukuman” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah suatu bentuk balasan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh seseorang baik dalam bentuk ditahan secara fisik dalam penjara ataupun denda senilai kejahatan yang dilakukan. Kata ”bisa” berarti dapat sedangkan kata ”dibeli” dalam lirik lagu ini adalah bermakna denotatif yaitu sesuatu yang diserupakan atau ditukar dengan uang. Jadi makna secara keseluruhan lirik lagu ”hukuman bisa dibeli” adalah gambaran mengenai buruknya atau lemahnya potret penegakan hukum di Indonesia karena dengan uang dan kekuasaan maka siapapun dapat mengatur jalannya proses hukum dan peradilan. Hukuman seseorang dapat diperingan atau justru diperberat karena Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. uang. Seseorang yang dihukum dapat tetap leluasa menikmati ”kebebasan” di penjara karena fasilitas yang diterimanya berbeda dengan narapidana biasa lainnya. Apapun dapat dikendalikan oleh uang. Tidak terkecuali dengan hukum di Indonesia. Pada bait selanjutnya terdapat kata ”kita orang yang lemah”. Kata ”kita” menunjukkan kata ganti orang kedua, dalam hal ini adalah masyarakat umum atau lebih khususnya adalah para narapidana yang miskin dan tidak memiliki uang ataupun kekuasaaan. Kata “orang” bermakna manusia sedangkan kata “yang” disini berfungsi sebagai kata penghubung dengan kata berikutnya yaitu “lemah” yang memiliki beberapa makna yaitu tak bertenaga, tidak kuat, kurang beralasan atau berdasar, mudah terpengaruh tentang pendirian. Merujuk makna lemah diatas maka kata “lemah” dalam lirik lagu ini adalah seseorang yang tidak memiliki kekuatan. Bila dirangkai secara keseluruhan, sang pencipta lagu melalui lirik “kita orang yang lemah” ingin menggambarkan bahwa dirinya dan juga para narapidana lain yang juga mendekam dalam penjara bersama dirinya adalah orang-orang yang lemah karena tidak memiliki uang ataupun kekuasaan apapun. Pada bait selanjutnya dapat kita temui kata “Pasrah akan keadaan”. Bila dimaknai secara terpisah maka kata ”pasrah” dalam lirik lagu ini bermakna menyerah. Kata ”akan” dalam lirik lagu ini berarti sesuatu yang akan dilalui terjadi, berlangsung dan sebagainya. Sedangkan kata ”keadaan” bermakna sifat, perihal suatu benda, situasi yang sedang berlaku. Rangkaian ketiga kata tersebut memberikan makna kondisi menyerah yang dialami oleh seseorang yang tidak berdaya, tidak mampu secara fisik maupun mental dalam menghadapi tekanan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kehidupan yang sulit. Dalam hal ini kondisi yang dimaksud adalah kejadian nyata yang dialami oleh sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan dan juga teman- teman narapidana biasa lainnya selama menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A di Kota Gorontalo. Selama meringkuk di terali besi sejak 11 Maret 2010 lalu, ia mengaku mendapat perlakuan kasar dari sipir dalam penjara. Wajahnya babak belur akibat dihantam bogem mentah dan pentungan salah seorang petugas. Belum lagi ia harus menjalani ”ritual” hukuman dari sesama penghuni penjara. Berbeda dengan tahanan yang terjerat kasus pidana korupsi, perlakuan mereka lebih baik dari tahanan lainnya. Pemaknaan secara utuh bait kedua referen dalam lirik lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan” adalah suatu bentuk kritik sosial mengenai kondisi tidak wajar pada proses penegakan hukum di Indonesia. Kata ”lucunya” yang dipakai oleh pencipta lagu seolah ingin memberikan penegasan bahwa hal tersebut bahkan membuat seseorang merasa tertawa terpingkal-pingkal karena melihat hukum yang seharusnya ditegakkan dengan seadil-adilnya oleh aparat penegak hukum justru dengan mudahnya diatur dan dimainkan sesukanya oleh siapapun di negeri ini, Indonesia dengan 2 syarat utama yaitu uang dan kekuasaan. Hukuman apapun dapat diatur dengan uang dan kekuasaan. Maka masyarakat khususnya para narapidana biasa yang tidak memiliki dua hal tersebut pada akhirnya hanya bisa berpasrah diri, menyerah dengan keadaan yang terjadi saat ini karena tidak memiliki kemampuan dan daya yang kuat untuk mengubah sesuatu yang seolah telah mengakar di negeri kita Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setelah menguraikan kisah hidup dan kritik sosial mengenai buruknya penegakan hukum di Indonesia, pada bait berikutnya pencipta lagu berusaha untuk menggambarkan sisi positif dari pengalaman hidupnya selama hidup dalam penjara. Pada bait berikutnya terdapat kata ”7 Oktober”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, kata “7 Oktober” menunjukkan waktu atau tanggal suatu kejadian itu terjadi. Selanjutnya di bait kedua dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” terdapat kata “Kubebas dari penjara”. Kata “ku” menunjukkan suatu pribadi individu sedangkan bila dirangkai dengan kata “bebas” yang bermakna merdeka dari sesuatu yang mengikat. Dalam lirik lagu ini “bebas” yang dimaksud adalah lepas dari hukuman penjara yang telah dijalani sebelumnya. Kata “kubebas” menunjukkan proses kebebasan dari hukuman yang telah dijalani oleh sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan. Selanjutnya terdapat kata “dari” memiliki arti mulai atau sejak sedangkan kata terakhir adalah kata “penjara”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, kata “penjara” adalah rumah tempat menghukum atau secara umum penjara adalah tempat bagi orang-orang yang menerima hukuman atas perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya. Dengan demikian makna kata “kubebas dari penjara” adalah proses sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan selesai menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A di Kota Gorontalo. Bait selanjutnya terdapat kata “menghirup”. Secara denotatif, kata “menghirup” bermakna menarik nafas dalam-dalam sedangkan kata “udara” berarti sesuatu yang dihisap oleh makhluk hidup untuk pernafasan dan kata Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “segar” berarti sesuatu yang nyaman. Makna konotatif dari kata “menghirup udara segar ” dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” adalah perasaan senang karena telah menyelesaikan masa hukuman dan memperoleh kebebasan kembali dalam masyarakat umum. Di bagian akhir bait ini terdapat kata “lepaskan penderitaan”. Makna kata “lepaskan” adalah tidak terikat lagi sedangkan kata “penderitaan” memiliki makna kesusahan, keadaan hidup yang serba sengsara dan sebagainya. Bila dirangkai, kedua kata tersebut memiliki makna terlepas dari keadaan hidup yang menderita. Dalam hal ini, pencipta lagu ingin menggambarkan perasaan senangnya karena telah menyelesaikan masa hukuman yang harus ia jalani dengan sangat berat. Melalui kata penderitaan tersebut, pencipta lagu seolah ingin memberikan penekanan bahwa kehidupan dalam penjara yang ia jalani bersama teman-teman narapidana biasa lainnya sangat berat dan membuatnya tertekan. Pada bait berikutnya, nampaknya pencipta lagu ingin memberikan pesan kepada orang lain yang mendengarkan lagunya. Pada bait pertama terdapat kata “wahai saudara”. Kata “Wahai” berarti kata seru untuk menarik perhatian, memanggil, memperingatkan dan sebagainya. Kata “Saudara” adalah sebutan kata ganti orang kedua tunggal atau bisa juga berarti anda atau seseorang yang memiliki hubungan kekerabatan. Pada kata “wahai saudara”, tergambar jelas bahwa pencipta lagu ingin menyerukan atau memperingatkan tentang suatu hal yang bersifat penting kepada orang lain. Dalam hal ini adalah masyarakat Indonesia yang mendengarkan lagunya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bait selanjutnya terdapat kata “dan para sahabatku”. Makna kata “dan” menunjukkan kata penghubung dengan kata berikutnya yaitu kata “para” yang bermakna merupakan kata penyertaan yang menyatakan jumlah banyak. Kata “sahabat” berarti temankawan sejawat. Kata “ku” menunjukkan suatu pribadi individu. Rangkaian secara keseluruhan bait “dan para sahabatku” adalah ajakan serupa dengan bait sebelumnya yaitu “wahai saudara” yang disampaikan oleh pencipta lagu untuk memberi penekanan bahwa ia ingin memperingatkan siapapun baik saudara ataupun sahabat yang mendengarkan lagunya. Kata “lakukan yang terbaik” pada bait selanjutnya juga memiliki makna yang sama yaitu pesan positif dari kesalahan yang telah ia lakukan. Kata ”lakukan” berarti mengerjakan atau menjalankan sedangkan kata ”yang” hanya berfungsi sebagai kata penghubung pada kata berikutnya yaitu ”terbaik” yang bermakna utama atau paling baik. Bila dirangkai secara keseluruhan, makna bait ini melalui kata-kata “lakukan yang terbaik” adalah pesan moral dari sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan untuk melakukan hal yang positif sehingga memberikan manfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Bait selanjutnya adalah kata ”Jangan engkau salah arah” yang memiliki makna tiap kata yaitu kata ”jangan” yang bermakna tidak mengijinkan atau tidak memperbolehkan. Kata ”engkau” yaitu kata ganti orang kedua. Kata ”salah” bermakna tidak benar dan kata ”arah” berarti tujuan. Makna secara keseluruhannya adalah pesan moral dari sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan agar tidak melakukan hal yang negatif dan melenceng dari tujuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. hidup yang sebenarnya yaitu melakukan suatu kebaikan dan menjauhi suatu keburukan. Secara keseluruhan makna bait pada larik ini adalah pesan moral dari sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan agar kita semua para pendengar lagunya dapat mengambil manfaat positif dari apa yang telah ia lakukan sebelumnya. Bona berpesan agar pihak lain tidak melakukan kesalahan seperti halnya dirinya sehingga harus meringkuk dalam penjara dan merasakan penderitaan atau beratnya siksaan dalam penjara. Bona juga berpesan agar kita semua selalu melakukan hal yang positif dan tidak melenceng dari tujuan hidup sebenarnya yaitu melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Setelah bait ini, lirik lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan” kembali pada bagian referen, dimana pemaknaan lirik lagunya secara umum sama dengan apa yang telah diuraikan sebelumnya. Oleh karena itu, pada bagian ini tidak dilakukan pengulangan analisis. Bait terakhir dalam lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan” masih berhubungan dengan pesan moral yang pencipta lagu sampaikan melalui dua bait sebelumnya. Pada bagian ini terdapat kata ”Biarlah semua menjadi kenangan”. Kata ”biarlah” bermakna membiarkan sesuatu terjadi, sedangkan kata ”semua” berarti segala atau sekalian. Kata ”menjadi” berarti proses menuju sesuatu dan kata ”kenangan” berarti sesuatu yang diingat. Secara keseluruhan makna bait ini berarti keinginan seseorang untuk membiarkan apa yang telah dialami untuk menjadi suatu kenangan saja. Dalam hal ini pencipta lagu ingin membesarkan hatinya sendiri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bahwa apa yang telah dialaminya saat ini yaitu menjalani hukuman di penjara adalah sesuatu yang layak untuk dikenang saja, tidak untuk dilakukan kembali. Bait berikutnya adalah kata ”kenangan yang pahit”. Bila diuraikan secara terpisah, kata ”kenangan” berarti sesuatu yang diingat, kata ”yang” menunjukkan kata penghubung dengan kata berikutnya yaitu kata ”pahit” berkaitan dengan rasa tidak sedap seperti rasa empedu, tidak menyenangkan hati atau menyusahkan hati. Makna bait ini bila dirangkai secara keseluruhan memberikan makna bahwa sang pencipta lagu yaitu Bona Paputungan ingin menganggap bahwa apa yang dialaminya adalah sesuatu kenangan yang tidak menyenangkan dan hanya pantas untuk diingat saja dan tidak diulang kembali. Bait terakhir dalam lirik lagu ini adalah kata ”Dalam hidup ini”. Kata ”dalam” menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang tidak dangkal. Dalam lirik lagu ini kata ”dalam” bisa juga berfungsi sebagai kata penunjuk atau penghubung dengan kata berikutnya. Kata ”hidup” berarti bergerak, bernyawa mampu melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. Bila dirangkai dengan kata berikutnya yaitu ”ini” berarti kata penunjuk. Bila dirangkai secara keseluruhan, kata ”dalam hidup ini” memiliki makna kehidupan yang sedang dijalani oleh pencipta lagu yaitu Bona Paputungan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4. Representasi Penegakan Hukum di Indonesia melalui Lirik Lagu

Dokumen yang terkait

Struktur Dan Pemarkah Kalimat Imperatif Dalam Lirik Lagu Ebiet G Ade Tahun 1980-An (Kajian Sintaksis)

4 57 84

Indonesia Dalam Menghadapi Persaingan Internasional

0 49 56

Peranan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Alternatif Tangkahan

17 149 59

PENGGAMBARAN LAKILAKI DALAM LIRIK LAGU “SELIR HATI” ( Studi Semiotik Tentang Penggambaran Laki-laki Dalam Lirik Lagu “Selir Hati” yang dipopulerkan oleh grup band TRIAD Dalam Album TRIAD).

5 38 114

PENGGAMBARAN KEPASRAHAN DALAM LIRIK LAGU “Jangan Menyerah” (Studi Semiotik Tentang Penggambaran Kepasrahan Dalam Lirik Lagu “Jangan Menyerah” Karya Grup Band D’Masiv).

9 66 75

PENGGAMBARAN KESETARAAN GENDER PADA LIRIK LAGU “RAHASIAKU” (Studi Semiotik Dalam Lirik Lagu “Rahasiaku” yang Dibawakan oleh Grup Band Gigi).

0 0 87

PENGGAMBARAN KESETARAAN GENDER PADA LIRIK LAGU “RAHASIAKU” (Studi Semiotik Dalam Lirik Lagu “Rahasiaku” yang Dibawakan oleh Grup Band Gigi).

0 0 18

PENGGAMBARAN KEPASRAHAN DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiotik Tentang Penggambaran Kepasrahan Dalam Lirik Lagu “Jangan Menyerah” Karya Grup Band D’Masiv) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : “Veteran” Ja

0 0 20

PENGGAMBARAN LAKILAKI DALAM LIRIK LAGU “SELIR HATI” ( Studi Semiotik Tentang Penggambaran Laki-laki Dalam Lirik Lagu “Selir Hati” yang dipopulerkan oleh grup band TRIAD Dalam Album TRIAD).

0 0 20

PENGGAMBARAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA DALAM LIRIK LAGU ”ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN” (Studi Semiotik Penggambaran Penegakan Hukum di Indonesia dalam Lirik Lagu ”Andai Aku Gayus Tambunan” Oleh Bona Paputungan)

0 0 23