2.2. Kerangka Berpikir
Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam memaknai sesuatu peristiwa atau objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman
Field of Experience dan pengetahuan Frame of Reference yang berbeda-beda pada setiap individu tersebut. Dalam menciptakan sebuah pesan komunikasi,
dalam hal ini pesan disampaikan dalam bentuk lagu, maka pencipta lagu juga tidak terlepas dari dua hal di atas.
Begitu juga peneliti memaknai tanda dan lambang yang ada objek, juga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pemaknaan terhadap tanda dan lambang berbentuk tulisan pada lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” dalam hubungannya dengan penegakan
hukum di Indonesia dengan menggunakan metode semiotik Saussure, sehingga akhirnya dapat diperoleh hasil dari interpretasi data mengenai penegakan hukum
di Indonesia. Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan metode semiotik Pierce
karena dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang lugas atau kalimat langsung sehingga peneliti tidak banyak
menemukan adanya simbol-simbol yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan analisis. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode semiotik
Saussure menitikberatkan pada hubungan Penanda dan Petanda yang ada pada lirik lagu tersebut.
Dari data-data berupa lirik lagu “ Andai Aku Gayus Tambunan”, kata-kata dan rangkaian kata dalam lirik lagu tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode semiotik Saussure menitikberatkan pada aspek material
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penanda dan aspek mental petanda yang pada akhirnya diperoleh signifikansi hingga menghasilkan suatu interpretasi bagaimana penegakan hukum di Indonesia
dalam lirik lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
3.1.1. Pengambaran Penegakan Hukum di Indonesia dalam Lirik Lagu “Andai Aku Gayus Tambunan”.
Penegakan hukum law enforcement yang dapat dilakukan dengan baik dan efektif merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu negara dalam
upaya mengangkat harkat dan martabat bangsanya dibidang hukum terutama dalam memberikan perlindungan hukum terhadap warganya. Hal ini berarti pula
adanya jaminan kepastian hukum bagi rakyat, sehingga rakyat merasa aman dan terlindungi hak-haknya dalam menjalani kehidupannya. Sebaliknya penegakan
hukum yang tidak berjalan sebagaimana mestinya merupakan indikator bahwa negara yang bersangkutan belum sepenuhnya mampu memberikan perlindungan
hukum kepada warganya. Satjipto Rahardjo, 2010:18 Penggambaran penegakan hukum di Indonesia dalam lirik lagu “Andai
Aku Gayus Tambunan” adalah untuk mengetahui bagaimana penggambaran penegakan hukum di Indonesia dalam lirik lagu. Sebagian orang memandang
kritik tentang penegakan hukum di Indonesia sebagai suatu realitas yang wajar, namun tidak semua orang memiliki pemaknaan yang sama terhadap suatu realitas.
Hal ini bersifat subyektif, tergantung dari latar belakang individu yang memaknainya.
30
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.