Jenis Penelitian MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) STUDI KASUS PADA DEPOT PAKDJO di SURABAYA.

47

BAB III MetodePenelitian

3.1. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pencatatan keuangan pada usaha kecil menengah UKM dengan studi kasus Depot Pak Djo dan juga apakah pengusaha UKM tersebut memahami akuntansi, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir – butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan makna penerapan keuangan bagi pelaku usaha kecil menengah UKM, dengan pendekatan ini peneliti berada dalam posisi tidak bisa mengontrol obyek penelitian. Penelitian memerlukan interaksi antara peneliti dengan obyek penelitian yang bersifat interaktif untuk memahami realitas obyek. Menurut Sugiyono, 2008:8 metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan dengan kondisi yang alamiah natural setting. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian sendiri sebagai alat untuk mencapai suatu kesimpulan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, kekuatan pendekatan ini bukan pada “objektivitas” hasil studi diperoleh, namun lebih ke pengenalan secara mendalam atas fenomena yang diteliti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya Yuhertiana dalam Strauss dan Corbin,2003. Adapun Karateristik penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah Yuhertiana,2009 : a. Menekankan pada pola berpikir induktif Pada dasarnya penelitian kualitatif berfokus untuk mengamati secara subyektif berbagai tema dari sebuah realita sosial, menghubungkan berbagi tema yang muncul sehingga akan menjadi sebuah penyataan teori. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melakukan generalisasi, setiap hipotesis hendaknya dapat diuji kebenarannya secara deduktif sesuai atau tidak dengan kenyataan di lapangan. Gambar 3.1: Menekankan Pada Pola pikir Penalaran Deduksi Penalaran Induksi TEORI TEORI OBSERVASI OBSERVASI Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber: Indrawati Yuhertiana, 2009, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula, Eureka Smart Publishing, hal 5. b. Melihat pada setting dan manusia sebagai satu kesatuan, secara holistic utuh. Penelitian kualitatif memandang sebuah realita sosial secara holistic, menyeluruh dan utuh, dengan menggunakan pola piker holistik pula. Berpikir holistik berarti berpikir sebagai aktivitas gabungan antara dimensi-dimensi spiritual moral, etika, tujuan hidup, psikososial motivasi, empati, rasional dan fisikal eksekusi, implementsi, menerima feedbacks. Kecerdasan pada dimensi-dimensi tersebut dilabeli dengan istilah SQ spiritual, EQ emosional, IQ rasional, dan PQ fisikal. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada pola pikir reduktif, melakukan penyederhanaan pada sebuah sistem sosial yang sebenarnya amatlah kompleks. c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri- verstehen. Hal ini di lakukan dengan cara melakukan empati pada orang yang di teliti dalam upaya memahami bagaimana mereka melihat berbagai hal dalam kehidupan. Pemahaman mengandung makna pemahaman dari dalam verstehen yang mempunyai arti bahwa peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya memahami permasalahan dari dalam konteks masalah yang diteliti, oleh karena itu peneliti kualitatif tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian. Bukan pemahaman yang di cari melainkan pemahaman mendalam tentang kehidupan sosial. Proses awal, getting in, mendekati informan, mencoba memahami latar belakangnya dan mengapa informan berpendapat atau berperilaku demikian. Terlebih lagi pada proses getting along, ber-relasi untuk dapat menjaga kepercayaan sehingga memahami benar-benar obyek yang diteliti adalah lebih penting daripada hasil penelitian itu sendiri. e. Bersifat humanities. Peneliti mencoba memhami secara pribadi orang yang di teliti dan ikut mengalami apa yang yang di alami orang yang diteliti dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa definisi Penelitian Kualitatif:  Pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunias ekitarnya Nasution, 1988 : 55 dalam Sugiyono, 2008 : 180.  Qualitative research adalah penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunaka prosedur statistic atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dengan cara kuantifikasi lainnya. Strauss dan Corbin, 2003 dalam Yuhertiana.  Prosedur penelitian yang bertujuan menumpulkan dan menganalisis data deskriptif berupa tulisan, ungkapan lisan dari orang dan perilakunya yang dapat diamati. Bogdandan Taylor, 1993.  Penelitian kualitatif merupakan tradisi dalam ilmu social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang menurut bahasa dan peristilahannya sendiri. Kirk dan Miller, 1986. Penelitian Kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah orang, yaitu pemilik, dan tenaga kerja atau kasir. Kasir adalah posisi yang rawan juga, dikarenakan justru disinilah lalulintas uang yang padat terjadi. Terkadang para pemilik juga merangkap sebagai kasir. Walaupun terlihat mudah, namun apabila tidak teliti maka akan timbul kerugian. Oleh karena itu untuk posisi ini minimal harus mengerti bagaimana pencatatan pemasukan yang diperoleh, apalagi kalau sumber daya manusia yang berada di dalam posisi ini mengerti sedikit tentang akuntansi. Interaksi antara pemilik dan pegawai dengan tempat atau lingkungan dimana unit usaha tersebut berdiri place, kemudian berapa lama unit usaha tersebut telah lama beroperasi akan menghasilkan suatu situasi social tertentu. Dengan digunakan metode kualitatif maka data yang didapatakan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini baru, tetapi memang permasalahan lebih tepat datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kuantitatif, hanya bias diteliti beberapa variable saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif hanya dapat digali fakta – fakta yang bersifat empiric dan terukur. Fakta - fakta yang tidak tampak oleh indera akan sulit diungkapkan. Dengan metode kualitatif, maka akan dapat diperoleh data yang lebih tuntas, pasti, sehingga memiliki kredibilitas yang tinggi.

3.2. AlasanKetertarikanPeneliti Acknowledge

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Analisis Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : UKM Kecamatan Medan Tembung)

0 35 85

Studi Tentang Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ; (Studi Kasus Pada Tiga Counter Pulsa di Kecamatan Kenjeran).

1 0 89

STUDI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (Studi Kasus Pada Usaha Warnet di Daerah Surabaya Timur).

7 17 89

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM)(STUDI KASUS PADA UD. INDAH FURNITURE DI TUBAN).

7 7 80

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (STUDI KASUS PADA PECEL PONOROGO BU TARI).

1 5 75

KATA PENGANTAR - MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (STUDI KASUS PADA PECEL PONOROGO BU TARI)

0 0 16

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM)(STUDI KASUS PADA UD. INDAH FURNITURE DI TUBAN)

0 0 17

SKRIPSI MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) ; (STUDI KASUS PADA DEPOT PAK DJO DI SURABAYA) Yang diajukan RANGGA ADHEK SAPUTRA 0713010233FEEA Telah disetujui untuk ujian lisan oleh:

0 1 23

Studi Tentang Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ; (Studi Kasus Pada Tiga Counter Pulsa di Kecamatan Kenjeran)

0 1 18