Sistem Informasi Akuntansi 1 Landasan Teori .1.

2.2.8. Sistem Informasi Akuntansi 2.2.8.1 . Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood 2006:3 , “ sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan ”. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart 2004:2 , “ sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Dari kedua definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling terkait dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan.

2.2.8.2. Pengertian Informasi

Informasi pada dasarnya tidak sama dengan data, menurut Cushing 1981:11, bahwa “data dapat terdiri dari sekumpulan karakter yang diterima sebagai input terhadap suatu sistem informasi dan disimpan serta diolah. Informasi diartikan sebagai output pengelolah data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya”, sedangkan menurut Wikkinson, 1993:3 “data adalah fakta, angka, bahkan symbol mentah, secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan. Idealnya informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran”. Peran informasi merupakan kumpulan dari data yang telah dioalah sehingga bermanfaat bagi penerimanya, biasanya data belum dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, sehingga agar dapat berguna bagi pemakainya, data harus diproses sehingga dapat menghasilkan output yang berupa informasi.

2.2.8.3. Sifat-Sifat Informasi

Menurut Wilkinson, 1993:121 sifat-sifat informasi yang penting meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Relevansi Hubungan antara inforasi dan situasi keputusan, serta dengan sasaran perusahaan. 2. Kuantifiabilitas Sejauh mana informasi dapat dikuantifikasikan dinyatakan dalam bentuk numeric. 3. Akurasi Keandalan dan kepresisisan informasi. 4. Kepadatan Sejauh mana informasi diringkas atau dipadatkan. 5. Ketepatan waktu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keyakinan informasi. 6. Cakupan Rentang yang dicakup oleh informasi.

2.2.8.4. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

Sebagai sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak, baik dalam lingkungan intern maupun dari luar organisasi yang menyelenggarakan akuntansi tersebut. Secara garis besar Weygandt, dkk, 2007:6 pihak - pihak tersebut adalah : a. Pengguna Internal, yaitu manajer yang merencanakan mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis, antara lain: manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan. b. Pengguna Eksternal, yaitu : 1. Investor, menggunakan informasi guna membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual sahamnya. 2. Kreditor, seperti pemasok dan banker menggunakan informasi akuntansi guna mengevaluasi risiko pemberian kredit atau pinjaman. 3. Badan Perpajakan Amerika Serikat, seperti Internal Revenue Service IRS, ingin mengetahui apakah perusahaan telah mematuhi undang- undang perpajakan. 4. Badan-badan pembuat peraturan, seperti Securities and Exchange Commission badan pengawas pasar modal Amerika Serikat dan Federal Trade Commission, ingin mengetahui apakah perusahaan telah beropeasi sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Pelanggan, akan tertarik dengan apakah sebuah perusahaan tetap terus menghargai jaminan dan dukungan produk atas lini-lini produknya. 6. Serikat Pekerja, ingin mengetahui apakah para pemilik dapat membayar kenaikan upah dan tunjangan. 7. Perencana ekonomi menggunakan informasi akuntansi untuk meramalkan aktivitas perekonomian.

2.2.9. Siklus Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Analisis Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : UKM Kecamatan Medan Tembung)

0 35 85

Studi Tentang Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ; (Studi Kasus Pada Tiga Counter Pulsa di Kecamatan Kenjeran).

1 0 89

STUDI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (Studi Kasus Pada Usaha Warnet di Daerah Surabaya Timur).

7 17 89

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM)(STUDI KASUS PADA UD. INDAH FURNITURE DI TUBAN).

7 7 80

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (STUDI KASUS PADA PECEL PONOROGO BU TARI).

1 5 75

KATA PENGANTAR - MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (STUDI KASUS PADA PECEL PONOROGO BU TARI)

0 0 16

MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM)(STUDI KASUS PADA UD. INDAH FURNITURE DI TUBAN)

0 0 17

SKRIPSI MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) ; (STUDI KASUS PADA DEPOT PAK DJO DI SURABAYA) Yang diajukan RANGGA ADHEK SAPUTRA 0713010233FEEA Telah disetujui untuk ujian lisan oleh:

0 1 23

Studi Tentang Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ; (Studi Kasus Pada Tiga Counter Pulsa di Kecamatan Kenjeran)

0 1 18