2.2.11.4. Peluang Usaha Kecil dan Menengah
Marbun, 1986:44 menyatakan bahwa peluang usaha kecil yang masih bisa diraih antara lain :
1. Belajar ilmu manajemen sederhana.
2. Meminta jasa konsultan manajemen.
3. Meminta jasa keluarga kenalan yang pintar.
4. Kembali ke bangku belajar.
2.3. MaknaPencatatan Keuangan Bagi Usaha Kecil dan Menengah
Pencatatan keuangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah mempunyai suatu manfaat yang hanya bisa dirasakan oleh pelaku UKM itu sendiri,
dikarenakan hasil bentuk pencatatan keuangan itu tidak belum terstandart sesuai aturan yang ada, sehingga belum mampu mencari atau mendapatkan
kreditkucuran dana modal dari pihak bank atau pinjaman dari pemodal yang lain. Hal ini sesuai dengan latar belakang akuntansi yang diawali dengan periode
pertama bahwa akuntansi adalah bentuk pencatatan yg terjadi di dalam dunia bisnis, seperti yg dikutip dari “ Fahmibaharun’s Blog “ yang dimana menjelaskan
tentang latar belakang sejarah akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah
bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Pada periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
masa lahirnya double-entry bookeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi sekedar masalah debit kiri –
debit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern
Basuki, 2000 : 173. Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami
akuntansi sebagai : 1 alat hitung menghitung ; 2 sumber informasi dalam pengambilan keputusan ; 3 sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan
sejalan dengan atau sebagai bentuk pengalaman ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap
akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung- menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan Basuki,
2000:174. Dan di dalam kutipan “ Teori Akuntansi Ahmed Belkaoui “ mengatakan bahwa Panitia Bidang Peristilahan The AICPA semula
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran menurut suatu cara yang signifikan dan dinyatakan dalam suatu uang,
transaksi dan kejadian, yang sebagian darinya setidak-tidaknya berkarakter finansiil, serta penginterpretasian hasilnya.
Terakhir sekali akuntansi didefinisikan berkaitan dengan konsep informasi, yakni sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Berfungsi memberikan informasi
kuantitatif, terutama bersifat finansiil tentang pengambilan keputusan ekonomi dan dalam pengambilan pilihan yang beralasan diantara cara
bertindak alternatif. Jadi dengan demikian bisa disimpulkan bahwa walaupun pencatatan
keuangan tersebut belum menjadi suatu laporan keuangan yang standart namun pencatatan keuangan tersebut sudah mampu memberikan keterangan dan
pengertian sendiri bagi sang pemilik usaha dalam penyediaan bahan, pendapatan, pengeluaran, oprasional usaha, dll.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
BAB III MetodePenelitian
3.1. Jenis Penelitian