2. Pemahaman kharakter yang dilakukan oleh PSK dalam berkomunikasi dengan Da’i.
Pemahaan karakter adalah faktor yang mempengaruhi komunikasi. Dari hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan, informan
mengakui perlu adanya saling memahami karakter yang dilakukan PSK dengan Da’i. Berikut adalah kutipan wawancara dengan para informan :
INFORMAN III 15 Mei 2012, Pukul 16. 30
“Nggak ada, biasa aja. Mereka memandang sama kayak ibu-ibu yang lain, bukan meliat pekerjaan saya”
Dengan memandang PSK sama seperti ibu – ibu yang lain, ini
menjadikan PSK merasa dihargai dan merasa dipahami. Interaksi yang tercipta baik, komunikasipun mampu berjalan dengan lancar.
INFORMAN IV 15 Mei 2012, Pukul 17.50
“Ya mereka biasa aja, sama kayak yang laen” Dari hasil wawancara diatas, maka diketahui jika dengn tidak
membedakan PSK dengan ibu rumah tangga lainnya, membuktikan jika PSK dan Da’i saling mengenal karakter satu sama lain, merasa dihargai
menjadikan PSK mudah menerima apa yang disampaikan Da’i dalam berkomunikasi.
4.4.1.5. Pendekatan efektif yang didapat PSK dari Da’i 1. Pendekatan yang didapatkan PSK dari Da’i
Pendekatan sangat diperoleh PSK dalam berkomunikasi dengan Da’i. Dari hasil wawancara yang mendalam yang dilakukan oleh peneliti,
informan menyatakan jika memang ada pendekatan yang diterima oleh PSK dari Da’i Berikut adalah kutipan wawancara peneliti dengan
informan :
INFORMAN III 15 Mei 2012, Pukul 16. 30
“Ya kadang, para Da’i itu inilah. Tapi mereka nggak terlalu ini, takutnya tiap manusiakan nggak sama. Iya kalau ini, yang ga’ gitu…”
Dari pernyataan diatas, dapat diketahui jika ada pendekataan yang diterima oleh PSK, tetapi tiap PSK menyikapinya denga cara yang
berbeda-beda.
INFORMAN IV 15 Mei 2012, Pukul 17.50
“Ceramahnya, yak apa ya ? terlalu menggugah hati…” Berbeda dengan informan ketiga, informan ke-empat ini
menyatakan jika pendekatan yang ia peroleh adalah pendekatan melalui ceramah.
2. Cara efektif yang diterima PSK dalam proses pendekatan yang dilakukan oleh Da’i.
Didalam pendekatan ada cara efektif yang mudah diterima PSK dalam berinteraksi dengan Da’i. Dengan wawancara mendalam yang
dilakukan peneliti, informan menyatakan adanya cara efektif yang diterima
oleh PSK dalam berinteraksi dengan Da’i . Berikut adalah kutipan wawancara yang dilakukan peeliti dengan ara informan :
INFORMAN III 15 Mei 2012, Pukul 16. 30
“Ya ada, yang nggak bisa ngaji pengen ngaji. Kan ada yang ngerasa nggak puas pas di balai RW jadinya kadang – kadang dia belajar
di H. Khoiron ituu, yang tiap senin, selasa, rabu, sabtu. Itu…”
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa cara efektif yang diperoleh informan tiga dari Da’i adalah kegiatan mengaji yang diakukan
di rumah H. Khoiron tiap senin, selasa, rabu dan sabtu. Pendekatan berupa pengajian ini adalah cara yang efektif yang bisa diterima oleh
PSK. INFORMAN IV
15 Mei 2012, Pukul 17.50
“Ceramahnya, yak apa ya ? terlalu menggugah hati…” Dari pernyataan diatas, maka dapat diketahui bahwa cara efektif
yang diperoleh informan empat dari Da’i adalah dengan ceramah yang diberikan oleh Da’i.
4.4.15 Keputusan PSK berhenti dari pekerjaannya 1. Keputusan PSK untuk berhenti dari pekerjaannya
Keputusan untuk berhenti dari pekerjaannya, bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh PSK. . Melalui interview mendalam yang dilakukan
oleh peneliti, informan satu menyatakan jika salah satu faktor yang membuat PSK berhenti dari pekerjaannya adalah bimbingan dari Da’i.
Berikut adalah wawancara peneliti dengan informan :
INFORMAN III 15 Mei 2012, Pukul 16. 30
“Ya, pekerjaan itu bagi saya itu bukan satu – satuya pekerjaan yang baik.”
“Karena saya kan masih bisa, keahlian lain saya masih punya. Kaya’ ini, saya jalankan dengan keahlian saya yang lain.”
“Ya setelah mendapat bimbingan , salah satunya dalam diri saya itu nggak mau bekerja kaya’ gitu lama – lama karena memang hanya
untuk sesaat…”
Dari pernyataan informan ke-tiga diatas, maka dapat diketahui jika selain keinginan dari hati, ia juga ingin behenti dari pekerjaannya setelah
mendapatkan bimbingan dari Da’i.
INFORMAN IV 15 Mei 2012, Pukul 17.50
“Saya dulu kan ikut pengajian niat berhenti…” “Iyaa, masih kerja tapi hari jum’at saya ikut… Cuma saya mau
berhenti kan belum ada jodoh…” Dari pernyataan diatas, maka dapat diketahui jika kedua informan
ini. Yakni informan tiga dan informan empat, sama – sama mendapatkan bimbingan dari para Da’i berupa pengajian yang menjadikan faktor
penguat mereka untuk berhenti dari pekerjaannya selain alasan pribadi dari mereka masing – masing.
3. Keterampilan yang diperoleh PSK dari Da’i sebelum berhenti dari pekerjaannya.