Wawancara mendalam dilakukan terhadap dua Da’i Area Lokalisasi dan dua orang PSK yang telah ditentukan sebagai informan
oleh peneliti dengan latar belakang yang berbeda – beda. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi sebanyak –
banyaknya dari para informan. Informasi yang diperoleh tersebut kemudian akan disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara kualitatif,
sehingga akan didapatkan gambaran, jawaban, serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang diangkat.
4.4. Analisis Data 4.4.1.1. Komunikasi secara terbuka yang dilakukan Da’i kepada PSK agar
memahami karakter lawan bicara.
1. Komunikasi Da’i dengan PSK
Komunikasi antara Da’i dengan PSK merupakan cara awal Da’i dalam berinteraksi dengan PSK. Dari hasil wawancara mendalam yang
peneliti lakukan, informan mengakui adanya interaksi yang terjalin antara Da’i dengan PSK. Berikut adalah kutipan wawancara peneliti dengan para
informan :
INFORMAN I 17 Mei 2012, Pukul 15.50
“Untuk berkomunikasi, ada dua cara. Yang pertama yang formal dengan cara pengajian, dari pengajian itu ada semacam interaksi.
Interaksi dengan PSKnya yang kedua Kalau yang non formal, berinteraksi diluar acara formal.”
Dari pernyataan abah koiron selaku informan pertama menyatakan bahwa ada dua cara komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi
dengan PSK. Berinteraksi seperti biasa layaknya berkomunikasi kepada sesama tanpa membedakan status sosial.
INFORMAN II 30 Mei 2012, Pukul 18.18
“Komunikasi yang dilakukan ya... berinteraksi dengan mereka dan melakukan pengajian.”
Dari kutipan wawancara dengan kedua da’i, yaitu abah koiron dan bapak gatot, bahwa ada komunikasi yang berlangsung antara Da’i dengan
PSK bersifat terbuka.
2. Pemahaman Karakter yang dilakukan oleh Da’i kepada PSK.
Pemahaan karakter adalah faktor yang mempengaruhi komunikasi. Dari hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan,
informan mengakui perlu adanya pemahama karakter yang dilakukan Da’i dengan PSK. Berikut adalah kutipan wawancara dengan para informan :
INFORMAN I 17 Mei 2012, Pukul 15.50
“Yang paling penting kita memahami siapa yang kita ajak komunikasi itu siapa ? memahami lawan bicara kita. Jadi itu yang kita
pahami, kalau kita paham siapa yang kita ajak bicara. Apa yang kita bicarakan itu bisa masuk, kan kita menyadari mereka itu orang yang
sudah merasa berdosa. Nah pada saat kita sudah paham, kan enak kita nyampaiinnya.”
Dari pernyataan di atas, maka dapat diketahui jika pemahaman karakter yang dilakukan Da’i kepada PSK sebagai lawan bicaranya
menjadikan PSK dapatmenerima pesan yang disampaikan Da’i dengan
baik dan bisa memahaminya. INFORMAN II
30 Mei 2012, Pukul 18.18
“Iya, kalau kenal karkternya kan nggak terlalu susah, apalagi kita tau darimana mereka berasal”.
Dari kedua kutipan wawancara yang dilakukan dengan para Da’i dapat diketahui jika dengan mengetahui karakter serta mengetahui latar
belakang PSK. Mampu mempermudah Da’i dalam berkomunikasi dengan PSK.
4.4.1.2. Pendekatan Efektif yang dilakukan oleh Da’i kepada PSK yang menjadikan PSK berhenti dari pekerjaannya.