menjadikan PSK dapatmenerima pesan yang disampaikan Da’i dengan
baik dan bisa memahaminya. INFORMAN II
30 Mei 2012, Pukul 18.18
“Iya, kalau kenal karkternya kan nggak terlalu susah, apalagi kita tau darimana mereka berasal”.
Dari kedua kutipan wawancara yang dilakukan dengan para Da’i dapat diketahui jika dengan mengetahui karakter serta mengetahui latar
belakang PSK. Mampu mempermudah Da’i dalam berkomunikasi dengan PSK.
4.4.1.2. Pendekatan Efektif yang dilakukan oleh Da’i kepada PSK yang menjadikan PSK berhenti dari pekerjaannya.
1. Pendekatan yang dilakukan Da’i kepada PSK
Pendekatan sangat dibutuhkan Da’i dalam berkomunikasi dengan PSK. Dari hasil wawancara yang mendalam yang dilakukan oleh peneliti,
informan menyatakan jika memang ada pendekatan yang dilakukan oleh Da’i kepada PSK. Berikut adalah kutipan wawancara peneliti dengan
informan :
INFORMAN I 17 Mei 2012, Pukul 15.50
“Lah kalau pendekatan disini, saya disini totalitas. saya dan keluarga membaur gitu aja sehingga merasa tidak ada jarak antara kita
PSK.” Pendekatan yang dilakukan informan pertama adalah pendekatan
dengan cara membaur. Dengan cara membaur itulah yang menjadikan Da’i dan PSK tidak mempunyai jarak dalam berinterksi.
INFORMAN II 30 Mei 2012, Pukul 18.18
“Pendekatan Persuasive, artinya gini. Mbak – mbak ini angel – angel susah, angel – angel gampang. Dari pendekatan itu kan ga’
langsung, kamu lereno. Kan ada yang dari faktor ekonomi, ditinggal bojone ke luar negeri. Nah itu kita ajak tiap hari jum’at itu.”
Dari kedua kutipan wawancara diatas, maka dapat diketahui jika selain melakukan pendekatan dengan cara membaur. Da’i juga
melakukan pendekatan dengan cara pendekatan persuasive yang mengajak PSK untuk mengaji.
2. Cara Efektif yang dilakukan Da’i dalam melakukan pendekatan
kepda PSK
Didalam pendekatan ada cara efektif yang dilakukan oleh Da’i dalam berinteraksi dengan PSK. Dengan wawancara mendalam yang
dilakukan peneliti, informan menyatakan adanya cara efektif yang digunakan Da’i dalam berinteraksi dengan PSK. Berikut adalah
kutipan wawancara yang dilakukan peeliti dengan ara informan :
INFORMAN I 17 Mei 2012, Pukul 15.50
“iya, jadi yang pertama mereka kita giring pembicaraan itu arahnya kita tujuh ke pertobatan.”
“Iya, jadi awalnya ke pertobatan, kedua menuju kearah berubah maindset mereka supaya berubah profesi.”
“Yang ketiga terakhir sisa umur bisa digunakan untuk hidup sejahterah, lahir batin.”
Informan satu melakukan pendekatan kepada PSK dengan cara merubah maindset PSK untuk meninggalkan profesinya melalui
komunikasi verbal yang disampaikan oleh Da’i.
INFORMAN II 30 Mei 2012, Pukul 18.18
“Sholat” “tiap malem kan diajak sholat disini. kalau dari dalam hati itu yang
kita cari. Sebulan sekali. Diajak ngaji, diajak sholat. Ditutur ceramah agama.”
Dari kedua wawancara diatas, maka diketahui jika cara efektif yang dilakukan Da’i dalam melakukan pendekatan dengan PSK adalah
dengan dua cara. Yaitu, pertama dengan bahasa verbal yang disampaikan Da’i kepada PSK dan yang kedua dengan cara sholat.
4.4.1.3. Keberhasilan Da’i yang menjadikan PSK berhenti dari pekerjaannya.
1. Keberhasilan Da’i untuk membuat PSK memiliki keputusan berhenti dari pekerjaanya.