Klasifikasi sumber belajar Kesiapan siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Sleman terhadap pemanfaatan internet sebagai sumber belajar fisika.

19 d Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan tertentu. e Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh orang lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. f Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul yang merupakan konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari orang yang mengabadikan diri dalam bidang tersebut.

C. Pengertian dan Karakteristik Siswa

Naqawi dalam Aly, 2008 menyebutkan bahwa kata murid berasal dari bahasa Arab, yang artinya orang yang menginginkan the willer. Adapun sifat-sifat dari anak didik siswa memiliki sifat umum antara lain. 1. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, sebagaimana statement J.J. Rousseau, bahwa “anak bukan miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak dengan dunianya sendiri” . 2. Peserta didik murid, memiliki fase perkembangan tertentu, seperti pembagian Ki Hadjar Dewantara Wiraga, Wicipta, Wirama. 3. Murid memiliki pola perkembangan sendiri-sendiri. 4. Peserta didik murid, memiliki kebutuhan. Di antara kebutuhan tersebut adalah sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pendidikan seperti, L.J. Cionbach, yakni afeksi, diterima orang tua, diterima kawan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 independence, harga diri. Sedangkan Maslow memaparkan: adanya kebutuhan biologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan realisasi. Mengacu dari beberapa istilah murid, murid diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan, yang dalam berbagai literatur murid juga disebut sebagai anak didik. Dalam hal ini murid dilihat sebagai seseorang subjek didik, yang mana nilai kemanusiaan sebagai individu, sebagai makhluk sosial yang mempunyai identitas moral, harus dikembangkan untuk mencapai tingkatan optimal dan kriteria kehidupan sebagai manusia warga negara yang diharapkan.

D. Kesiapan 1. Pengertian kesiapan

Soemanto 1998 mengartikan readiness sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu. Slameto 2003 juga mengatakan bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi. Sementara itu menurut Hamalik 2003 mendefinisikan kesiapan sebagai keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu. Sedangkan Menurut Djamarah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2002 kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban terhadap cara tertentu terhadap suatu situasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

Kesiapan merupakan suatu sikap psikologis yang dimiliki seseorang sebelum melakukan sesuatu. Di mana kesiapan ini dapat dipengaruhi oleh dirinya sendiri atau oleh pihak luar. Berikut yang dapat mempengaruhinya yaitu. a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian yaitu jasmaniah dan rohaniah psikologis. Dimana keduanya mempengaruhi individu menjadi terampil yang termasuk faktor jasmani adalah bagaimana kondisi fisiknya dan panca indra. Sedangkan kondisi psikologisnya adalah minat tingkat kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif. Semua ini akan berpengaruh dengan kesiapan seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI