Syarat- syarat Indikator Kinerja

11 9 Feasibility . Target-target yang digunakan sebagai dasar perumusan indikator kinerja harus merupakan harapan yang realistik dan dapat dicapai.

4. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja performance measurement adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan Robert dalam Mahsun, 2006: 25 Sementara menurut Lohman dalam Mahsun 2006: 25, pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker BPKP 2000 dalam Mahsun 2006: 25 menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat atau menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. 12

5. Tujuan Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja bertujuan untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program, atau kegiatan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai tingkat besarnya penyimpangan antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan. Hal yang mendasari pentingnya pengukuran kinerja sektor publik terkait dengan tanggung jawabnya dalam memenuhi akuntabilitas dan harapan masyarakat. Menurut Mahmudi 2005: 97 pengukuran kinerja pada sektor publik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: a. Menciptakan akuntabilitas publik. Penilaian kerja menunjukan seberapa besar kinerja dicapai yang menjadi dasar penilaian dalam akuntabilitas. Kinerja tersebut diukur dan dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan berguna untuk pihak internal maupun eksternal organisasi. b. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi. Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak yang menunjukan tingkat ketercapaian tujuan dan menunjukan apakah organisasi berjalan sesuai dengan arah tujuan atau menyimpang dari tujuan organisasi. c. Memperbaiki kinerja periode – periode berikutnya. Penerapan penilaian kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk membentuk budaya berprestasi di dalam organisasi dengan 13 menciptakan keadaan dimana setiap orang dalam organisasi dituntut untuk berprestasi. d. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai Penilaian kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak dan memberikan dasar dalam perubahan perilaku, sikap, ketrampilan, atau pengetahuan kerja yang harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik. e. Memotivasi pegawai. Dengan adanya penilaian kinerja yang dihubungkan dengan manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi atau baik akan memperoleh penghargaan.

6. Manfaat Pengukuran Kinerja

Sektor publik tidak bisa lepas dari kepentingan umum sehingga kinerja mutlak diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil misi sektor publik tersebut dapat dicapai penyedia jasa dan barang publik. Sementara dari perspektif internal organisasi, pengukuran kinerja juga sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial keorganisasian. Adapun manfaat pengukuran kinerja baik untuk internal maupun eksternal organisasi sektor publik Bastian 2006: 275: 1 Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kerja. 2 Memastikan tercapainya skema kinerja yang disepakati.