Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

5 E. Sistematika Penulisan Dalam penelitan ini terdapat enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan . Bab II : Landasan Teori Bab ini menguraikan teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini, seperti kajian pustaka, kerangka pemikiran serta teori-teori dan pemikiran ahli yang mendukung pembahasan masalah dalam penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan secara singkat mengenai metode penelitian, jenis dan sumber data, metode analisis, dan sistematika pembahasan. Bab IV : Gambaran umum Bab ini menguraikan secara singkat mengenai objek penelitian dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupeten Banyumas. BAB V : Pembahasan Bab ini membahas mengenai analisis perhitungan hasil kuisioner atas kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ dengan 6 pendekatan Value For Money , serta menganalisis serta deskriptif hasil dari perhitungan rasio keuangannya tersebut. Bab VI : Penutup Bab ini menggambarkan tentang kesimpulan atas pembahasan masalah serta saran-saran yang diberikan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas berdasarkan hasil penelitian. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijaksaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu Bastian, 2006: 274. Menurut Mahsun 2006: 25, kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian suatu kegiatanprogramkebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa hanya diketahui jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan program dalam mewujudkan visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi. 8

2. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitaif danatau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan BPKP 2000 dalam Mahsun, 2006: 71. Sementara Lohman dalam Mahsun 2006: 71, indikator kinerja performance indicator adalah suatu variable yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitaif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Sehingga jelas bahwa indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu. Menurut Bastian 2006: 267, indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan inputs , keluaran outputs , hasil outcomes , manfaat benefit , dan dampak impacts. a. Indikator masukan inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi, kebijaksanaanperaturan perundang-undangan. b. Indikator keluaran outputs adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik danatau nonfisik. Indikator keluaran digunakan untuk mengukur keluaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 dihasilkan dari suatu kegiatan. Dengan membandingkan keluaran, suatu organisasi dapat menganalisis ketercapaian kegiatan terlaksana sesuai rencana. c. Indikator hasil outcomes adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya kegiatan pada jangka menengah efek langsung. Pegukuran indikator outcome seringkali rancu dengan indikator output . Indikator outcome lebih utama dari sekedar output . Meskipun kegiatan telah dicapai dengan baik, namun belum tentu outcome kegiatan telah dicapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome , suatu organisasi dapat mengetahui hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunakaan yang besar bagi penggunanya. d. Indikator manfaat benefits adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. e. Indikator dampak impacts adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

3. Syarat- syarat Indikator Kinerja

Indikator kinerja dapat berbeda untuk setiap organisasi, namun ada persyaratan umum untuk terwujudnya suatu indikator yang ideal. Menurut