Model - Model Pembelajaran Inovatif

commit to user Berbagai kegiatan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran inovatif menurut Moh. Ansyar dan H. Nurtain yang dikutip Hermanto 1999: 4 meliputi: ”a mengetahui dan menemukan masalah; b mengidentifikasi dan menyeleksi alternatif pemecahan masalah; c penentuan alternatif pemecahan masalah; d melaksanakan; e menilai; f perbaikan produk inovasi”. Keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut berkaitan sehingga produk yang dihasilkan benar-benar merupakan solusi yang mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh guru yang bersangkutan. Meskipun melalui kegiatan inovasi ini para guru mempunyai peluang untuk meningkatkan mutu pembelajaran, akan tetapi dalam mewujudkan kegiatan inovasi tergantung kesempatan pada guru yang ada, biaya, situasi sosial kultural warga sekolah yang, kualitas kepemimpinan kepala sekolah, dan karakteristik guru sebagai pelaksana kurikulum. Dengan demikian, apabila guru hendak melakukan kegiatan inovasi dalam pembelajaran sebaiknya memperhatikan hal-hal tersebut sehingga kegiatan inovasi yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil maksimal.

a. Model - Model Pembelajaran Inovatif

Model-model pembelajaran inovatif yang akan diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah ini diantaranya: model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, dan beberapa contoh model dan langkah-langkah pembelajaran Inovatif. 1 Model pembelajaran langsung Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Istilah lain model pengajaran langsung antara lain: training model, active teaching model, mastery teaching, dan explicit instruction. Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut: a Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar. commit to user b Sintaks atau pola keseluruhandan luar kegiatan pembelajaran c Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. a Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif dapat diungkapkan dengan kata-kata adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Suatu contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya p=FA. pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas adalah bagaimana memperoleh rumus atau persamaan tekanan tersebut. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, dan matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil. b Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus 24 commit to user seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan. b Pembelajaran Kooperatif Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk membuat setting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu a adanya kontak langsung, b sama-sama berperan serta dalam kerja kelompok dan c adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif tersebut. Hal yang penting dala model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar dengan cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi. c Pembelajaran Demonstration Langkah-langkah dalam model pembelajaran demonstration meliputi: 1 Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran Khusus. 2 Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. 3 Siapkan bahan atau alat yang diperlukan. 4 Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. 5 Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa. 6 Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga commit to user pengalaman siswa didemontrasikan. 7 Guru membuat kesimpulan d Inside-Outside-CircleLingkaran Kecil-Lingkaran Besar Pada model pembelajaran ini, siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Langkah-langkah pembelajarannya meliputi: 1 Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar. 2 Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam. 3 Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan. 4 Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam. 5 Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya. Pembelajaran inovatif sebagai bagian dari PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dapat dijadikan sebagai cermin dari PAIKEM itu sendiri. Pembelajaran inovatif bersifat menyenangkan rekreatif dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai pembelajaran yang rekreatif, dalam pembelajaran inovatif ditekankan pada kegiatan belajar yang mengandung unsur bermain commit to user

b. Kelebihan Pembelajaran Inovatif

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25