Sedangkan  reliabilitas  adalah  ukuran  mengenai  konsistensi  internal  dari indikator  –  indikator  sebuah  konstruk  yang  menunjukkan  derajat  sampai
dmana  masing-masing  indikator  itu  mengindikasi  sebuah  konstruk  yang umum.
Karena  indikator  multidimensi,  maka  uji  validitas  dari  stia  latent  variabel construct  akan  diuji  dengan  melihat  loading  faktor  dari  hubungan  antara
setiap  obserbed  variable  dan  latent  variable.  Sedangkan  reliabilitas  diuji dengan construct reliability dan Variance-extracted. Construct reliability dan
Variance-extracted dihitung dengan rumus berikut : [
Standardize Loading] Construct Reliability =
[ standardize Loading] +
j]
Sementara j  dapat  dihitung  dengan  formula
j  =  1  –  [Standardize Loading].
Secara  umum, nilai construct reliability  yang dapat diterima adalah 0.7 dan
variance extracted 0.5 [Hair et.al., 1998]. Standardize Loading diperoleh dari
output AMOS 4.01,  dengan  melihat nilai  estimasi setiap  construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.
3.7.   Pengujian model dengan pendekatan Two – Step Approach
diskriminan  Discrimnat  validity  sedangkan  model  struktural  menyajikan penilalian mengenai validitas prediktif Predictive validity.
Dalam  kaitannya  dengan  ini,  Joreskog  dan  Sorbom  1993,  p.  113 menyatakan  pendapatnya  dalam  buku  Ferdinand,  bahwa  “setiap  faktor  laten
terlebih dahulu dikonfirmasi sehingga peneliti mendapatkan faktor yang benar - benar sesuai dengan apa  yang ingin dijelaskan. Bila  setiap faktor  yang selesai
dianalisis  dan  sesuai  dengan  apa  yang  memang  ingin  diukur,  barulah dikembangkan lebih lanjut dalam sebuah analisis lanjutan yaitu secara simultan
dianalaisis dalam sebuah model struktural.Ferdinand : 2002, 24
3.8 Pengujian hipotesis dan hubungan kausal.
Pengaruh  langsung  koefisien  langsung  diamati  dari  bobot  regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio
atau p Probability yang sama dengan nilai t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.
3.9. Uji kesesuaian model – Goodnes of fit index
Dalam analisa SEM tidak ada uji statistik tunggal untuk  mengukur atau menguji  hipotesis  mengenai  model.  Peneliti  diharapkan  untuk  melakukan
ji d
k i i d k
k k
k b d l
Chi  square  bersifat  sangat  sensitif  terhadap  besarnya  sampel  yaitu  sampel yang terlalu  kecil 50  maupun  terhadap sampel  yang terlalu  besar  50.
Penggunaan  chi square  hanya  sesuai  bila  ukuran  sampel  antara  100  –  200 sampel. Bila  diluar  rentang  itu,  uji  signifikan  akan  menjadi  kuran reliabel.
Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan alat yang lain.
2. RMSEA – The Root Mean Square Error of Approximation
RMSEA adalah  sebuah indeks  yang dapat digunakan mengkompensasi chi- square  statistic  dalam  sampel  yang  besar.  Nilai  RMSEA  menujukkan
goodnes-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai  RMSEA  yang  lebih  kecil  atau  sama  dengan  0.08  merupakan  indeks
untuk  dapat  diterimanya  model  yang  menunjukkan  sebuah  close  fit  dari model itu berdasarkan degrees of freedom.
3. GFI – Goddness of Fit Index
GFI  adalah  analog  dari  R2  dalam  regresi  berganda.  Indeks  kesesuaian  ini akan  menghitung proporsi  tertimbang dari varians dalam  matriks kovarians
sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terstimasi. Gfi  adalah  sebuah  ukuran  non-statistikal  yang  mempunyai  rentang  nilai
antara 0  poor fit sampai dengan 1.0  perfect  fit.  Nilai yang  tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebiah „better fit .
diinterprestasikan  sebagai  tingkatang  yang  baik  good  overall  model  fit sedangkan  besaran  nilai  antara  0,90  –  0.95  menunjukkan  tingkatan  cukup
adequate fit.
5. CMINDF
Sebagai  salah  satu  indikator  untuk  mengukur tingkat fitnya  sebuah  model. Dalam  hal  ini  CMINDF  tidak  lain  adalah  statistik chi  –  square,  X2    DF
sehingga disebut X2 relatif. Nilai X2 relatif kurang dari acceptable  fit antara model dan data. Nilai X2 relatif yang tinggi menandakan adanya perbedaan
yang  signifikan  antara  matriks  kovarians  yang  diobesvasi  dan  yang diestimasi.
6. TLI – Tucker Lewis Index
Adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model  yang  diuji  terhadap  sebuah  baseline  model.  Nilai  yang
direkomendasikan  sebagai  acuan  untuk  diterimanya  sebuah  model  adalah penerimaan
0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a ver y good fit.
7. CFI – Comparative Fit Index
Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit.
Dengan  demikian  indeks-indeks  yang  dapat  digunakan  untuk  menguji kelayakan sebuah model adalah seperti yang diringkas dalam tabel berikut ini.
Goodness of Fit Indices
Goodness of Fit Keterangan  Cut – Off Value
Indices X2-Chi Square
Menguji apakah covariance populasi yang Diharapkan  kecil,
diestimasi sama dengan covarince sample. 1 sd 5 atau 1 sd 2
Probability Uji  signifikan terhadap perbedaan matrik
Minimum  0,1 atau covariance  data  dan  matrik  covariance
0,2 atau  0,05
regresi berganda AGFI
GFI yang disesuaikan terhadap DF 0,90
CMINDDF Kesesuaian antara data dan model
2,00 TLI
Pembandingan  antara  model  yang  diuji 0,95
terhadap baseline model CFI
Uji kelayakan model yang tidak  sensitive 0,94
t erhadap besarnya sampel dan kerumitan model
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden