negatif  atau  tidak  baik  terhadapa  kinerja  karyawan  karena  bisa  menurunkan produktivitas ataupun kinerja.
2.4.2. Sumber potensial yang bisa menyebabkan stres.
Dalam  suatu  oraganissasi  atau  perusahaan,  hampir  distiap  bagian  dan posisi  pekerjaan dapat  menyebabkan  stres.  Kondisi  –  kondisi  yang  cenderung
menyebabkan stres disebut stressors. Stres  yang  dialami  seorang  karyawan  dapat  bersumber  dari  beberapa
stressor, meskipun akibatnya  ditimbulkan oleh satu  stressor,  dan stressor yang menyebabkan stres seseorang dapat berbeda antara satu dengan yang lain.
Robbins 1996  ; 224 menjelaskan mengenai sumber -sumber yang bisa menyebabkan stres yang dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1. Faktor lingkungan Faktor ini merupakan faktor yang mempengaruhi desain dari struktur
suatu  organisasi.  Dari  faktor  lingkungan  tersebut  terdapat  beberapa  tipe ketidakpastian  yang  bisa  mempengaruhi  tingkat  stres  dikalangan  para
kar yawan dalam organissi tersebut. a. Ketidakpastian ekonomis
Apabila  ekonomi  mengerut,  orang  menjadi  makin  mencemaskan k
k i k il d
ikk i
k
Adanya  perubahan  –  perubahan  disekitar  masalah  polotik dalam suatu negara  dapat  berpengaruh  terhadap  kehidupan  suatu  organisasi  atau
perusahaan. Jika dalam suatu negar a mempunyai sisitem politik  yang stabil dimana
perubahan  lazimnya  dilaksanakan  dalam  suatu  cara  yang  tertib  maka keamanan terhadap berlangsungnya segala kegiatan dari mulai produksi,
pemasaran  pengiriman  barang  sampai  dengan  penentuan  harga  akan terjamin.
Paling tidak mempunyai pengaruh  yang tipis terhadap penentuan harga barang. Namun  ancaman dan  perubahan politik yang ada dalam negara
yang bersangkutan dapat menyebabkan stres. c. Ketidakpastian teknologis
Merupakan tipe ketiga dari faktor lingkungan yang dapat menyebabkan stres.
Dalam  hal  ini,  munculnya  inovasi  baru  dapat  membuat  ketrampilan  dan pengalaman  seorang  karyawan  dianggap  telah  usang  dalam  waktu  yang
sangat pendek. Komputer,  robotika,  otomatisasi  dan  ragam  –  ragam  lain  dari  inovasi
teknologis merupaka ancaman bagi banyak orang dan pada akhirnya dapat b bk
k
Merupakan  faktor  yang  berkaitan  dengan  pekerjaan  seseor ang  yang mencakup desain pekerjaan otonomi, variasi tugas, tingkat otomatisasi
kondisi kerja dan  tata letak fisik pekerjaan, makin besar ketergantungan antara tugas seseorang  dengan  tugas  lain.  Maka  makin potensial stres,
tetapi bila semakin besar otonomi maka stres cenderung berkurang. b. Tuntutan peran
Merupakan  tuntutan  yang berhubugnan  dengan tekanan  yang diberkan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu.
Konflik peran menciptakan harapan yang sulit dipenuhi atau dipuaskan. Beban  yang  berlebihan terjadi  ketika  karyawan  diharapkan  melakukan
pekerjaan melebihi waktu yang tersedia. Keraguan  akan  peran  karena  harapan  akan  peran  tidak  dimengerti
dengan  jelas  dan  karyawan  merasa  tidak  pasti  dengan  apa  yang  harus dikerjakannya.
c. Tuntutan antar pribadi Merupakan  tekanan  yang  diciptakan  karyawan  lain,  yaitu  mencakup
kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk menimbulkan stres yang cukup besar.
d. Struktur organisasi l
h l i i b l bih
d k
i i i d l
Menggambarkan  gaya  manajerial  dari  eksekutif  senior  organisasi. Beberapa  pejabat  eksekutif  kepala  menciptakan  suatu  budaya  yang
dicirikan oleh ketegangan, rasa takut, dan kecemasan. f.
Tahap  siklus organisasi Yaitu tahap pendirian dan kemerosotan terutama penuh dengan stres.
3. Faktor individual Kategori  ini  mencakup  faktor  –  faktor  dalam  kehidupan  pribadi
kar yawan. Faktor utama terdapat pada : a. Masalah keluarga
Kesulitan  dalam  pernikahan,  pecahnya  suatu  hubungan  yang  dapat menciptakan stres  bagi  karyawan  dan  pada  akhirnya  terbawa  ketempat
kerja. b. Masalah ekonomi
Merupakan  masalah  yang  diciptakan  oleh  individu  yang  terlalu merentangkan  sumber  daya  keuangan  mereka  merupakan  suatu
perangkat  kesulitan  pribadi  lain  yang  dapat  menciptakan  stres  bagi karyawan dan mengganggu perhatian mereka terhadap kerja.
c. Kepribadian Para  peneliti  menyimpulkan  bahwa  beberapa  orang  mempunyai
k d
i h k
k k
k if d i d
i
Dalam menghadapi stres ada dua jenis perilaku yang  dimiliki  sebagai tanda karakteristik individual, yaitu :
Pola perilaku tipe A Pola perilaku tipe B
Pada tahun 1950, dua ahli kardiologi dan peneliti yang bernama Meyer Friedman dan Ray rosenman dalam buku Gibson 1994 : 219 menemukan apa
yang mereka sebut pola perilaku tipe A TABP ; Type A Behavior pattern yaitu karakteristik  individu  seperti  keagresifan,  ketidaksabaran  dan  ucpaan  yang
meledak-ledak.
Orang – orang TABP mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Berjuang  secara  kronis  untuk  menyelesaikan  sebanyak  mungkin  dalam waktu yang paling singkat.
Bersifat agresif, ambisius, bersaing dan memaksakan. Berbicara  secara  eksplosif,  sangat  mendorong  orang  lain  supaya
menyelesaikan hal – hal yang mereka katakan. Tidak  sabaran,  tidak  suka  menunggu,  karena  menunggu  membuang-buang
waktu. Terbenam dengan target dan berorientasi kerja.
Selalu bergulat dengan orang, benda dan kejadian-kejadian.
Merupakan  individual  yang  lebih  merasa  santai  dan  bersikap  tenang  easy going  yang  menerima  situasi  yang  ada  dan  bekerja  sesuai  dengan  situasi
tersebut  dan  bukan  melawannya  dengan  berkompetisi.Davis    Newstrom, ;202
2.6. Dampak  konsekuensi stres