Analisis Data METODA PENELITIAN

36 Teknik Pengumpulan Data a. Metoda Wawancara Merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara langsung kepada responden maupun pimpinan perusahaan. b. Metoda Observasi Merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mendapatkan gambaran secara langsung dengan cara mengamati hal-hal yang berhubungan langsung dengan perusahaan. c. Angket Kuesioner Merupakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden jamu Dayang Sumbi yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan langsung atas variabel yang diajukan peneliti.

3.4. Analisis Data

Untuk menguji tujuan penelitian yang pertama yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen jamu Dayang Sumbi yang meliputi aspek : sakit yang diderita, jenis kelamin, daerah asal, umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, menggunakan analisis deskriptif. Dan untuk menguji tujuan penelitian yang kedua yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen membeli produk jamu Dayang Sumbi meliputi variabel budaya X 1 , sosial X 2 , pribadi X 3 , psikologis X 4 , pelayanan X 5 , harga X 6 , produk X 7 dan promosi X 8 dengan menggunakan analisis faktor. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena alam maupun sosial, karena melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37 baik. Ketepatan pengukuran atau hipotesa tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. 1. Validitas dan Reliabilitas Alat penelitian menentukan kualitas data yang akan dikumpulkan dan kualitas data menentukan kualitas penelitian, oleh sebab itu sebelum analisis perlu dilakukan uji validitas dan realibitas. Sebelum analisis data perlu dilakukan uji validitas dan reliabitas. Validitas Validitas menyatakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsi ukurannya. Suatu alat ukur yang valid memberikan nilai data hasil pengukuran sebenarnya. Uji validitas ini diperoleh dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor dengan menggunakan rumus teknik korelasi produk momen yang rumusnya sebagai berikut : r =         2 2 2 2 . Y Y N X X N Y X XY N           Dimana : N = jumlah responden X = skor total tiap item Y = skor total Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal bila jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Nazir,1997 Pengukuran reabilitas dapat dilakukan dengan uji Cronbach Alpha . Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha  0.6. 2. Analisis Data Menurut Supranto, 2002, analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel baru yang disebut faktor dan masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli original variable. Pada analisis faktor ini, peneliti tidak mempunyai pengetahuan teori atau hipotesis yang menyusun struktur faktor-faktornya, dengan demikian pada analisis faktor merupakan teknik untuk membantu membangun teori. Didalam analisis regresi salah satu variabel dipastikan sebgai variabel tak bebas Y. Didalam analisis faktor, variabel tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan tak bebas, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh set hubungan interdependent diteliti. Hubungan interdependent adalah hubungan secara bersama-sama pada semua variabel tanpa membedakan variabel tergantung dan variavel . Menurut Wibowo, 2007 analisis faktor dipergunakan di dalam situasi sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor yang menjelaskan korelasi antara suatu set pertanyaan yang diajukan pada responden. 2. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set variabel asli yang saling berkorelasi. Secara matematis, analisis faktor agak mirip dengan regresi linear berganda, yaitu bahwa setiap variabel dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari faktor yang mendasari underlying factors. Jumlah amount varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan variabel lainnya yang tercakup dalam analisis disebut communality. Kovariasi antar variabel yang diuraikan, dinyatakan dalam suatu common factors yang sedikit jumlahnya ditambah dengan faktor yang unik untuk setiap variabel. Faktor-faktor ini tidak jelas terlihat not overtly observed. Kalau variabel-variabel dibakukan standardized, model faktor bisa ditulis sebagai berikut : X i =  i1 F 1 +  i2 F 2 +  i3 F 3 + … +  ij F j + … +  im F m + V I  1 Dimana : X i = Variabel ke i yang dibakukan rata-rata nol, standar deviasinya satu yaitu : 1. budaya ; 2. Sosial ; 3. pribadi ; 4. psikologis ; 5. pelayanan ; 6. harga ; 7. produk dan 8. promosi.  ij = Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada common factor ke j yaitu kebiasaan tradisi 1. 1 , pengaruh pihak lain 2. 1 , umur 3. 1 , pendidikan 3. 2 , pendapatan 3. 3 , keykinan 3. 4 , waktu tunggu konsultasi 5. 1 , keramahan karyawan 5. 2 , kenyamanan ruang tunggu 5. 3 , waktu tunggu pesanan jamu 5. 4 , konsultasi gratis 5. 5 , harga 6. 1 , manfaat atau khasiat 7. 1 , ketersediaan jamu 7. 2 , sertifikasi mutu 7. 3 , Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 kemasan 7. 4 , rasa 7. 5 , efek samping 7. 6 , kesan pada merek 7. 7 , dan promosi 8. 1 . F j = Common Factor ke j V i = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor yang unik ke i unique factor  1 = Faktor unik variabel ke i m = Banyaknya common factor Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan common factor. Common factor sendiri bisa dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel-variabel yang dapat diukur dan tidak dapat diukur dari hasil penelitian lapangan. F i = W i1 X 1 + W i2 X 2 + W i3 X 3 + … + W i1 X k Dimana : F i = Perkiraan faktor ke i didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya W i yaitu 1. sosial, budaya, psikologi, 2. bauran pemasaran dan 3. pribadi. W i = Timbangan atau koefisien nilai faktor ke i k = Banyaknya variabel Pada analisis faktor ada beberapa konsep statistik yang berhubungan, yaitu : a. Bartelt’s test of sphericity yaitu suatu uji yang digunakan untuk menguji bahwa antar variabel tidak berkorelasi atau berhubungan. b. Corelation matrix yaitu korelasi antar semua variabel yang diteliti. c. Communality yaitu jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. d. Eigenvalue yaitu jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap variabel. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 e. Faktor loading yaitu korelasi sederhana antara variabel dengan faktor. f. Faktor loading plot yaitu suatu plot dari variabel asli dengan menggunakan fator loading sebgai koordinat. g. Faktor scores yaitu skor komposit yang diestimasi untuk setiap responden pada faktor turunan devired factors h. Kaiser Meyer Oklin KMO measure of sampling adequacy yaitu suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. i. Precentage of varians yaitu prosentase varian total yang disumbangkan oleh setiap faktor. j. Residual yaitu perbedaan antara korelasi yang terobservasi berdasarkan input correlation matrix dan korelasi hasil reproduksi yang diperkirakan dari matrix faktor. k. Scree plot yaitu plot dari eigenvalue sebagai sumbu tegak vertical dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar, untuk menentukan banyaknya faktor yang ditarik. Langkah-langkah dalam analisis faktor : 1. Merumuskan masalah dan mengidentifikasi atau mengenali variabel yang telah dikumpulkn berdasarkan pernyataan dari responden. 2. Membuat matrix korelasi dari variabel-variabel ini dibentuk dan metoda analisis faktor dipilih. 3. Menentukan banyaknya faktor yang akan disajikan extraced dari vriabel yang banyak tersebut dan metoda rotasi yang akan dipergunakan. 4. Menginterpretasikan faktor hasil rotasi. Tergantung tujuan penelitian, skor faktor dapat dihitung atau memilih variabel surrogale variabel yng menyusun skor faktor dengn loading terbesar atau dianggap penting. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel